Part 3 nya kaka.
Jangan lupa vote dan komennya, koreksi typo juga.Happy reading.
•
•
Baru selesai membagikan makanan pada tetangga sekitar, Mamanya sudah sukses membuat Manda mengerucutkan bibirnya sebal. Juga jangan lupakan wajah cantik Manda yang sudah tidak enak lagi dipandang.
"Mama kenapa sih harus gitu, Manda kan malu." Protesan Manda terdengar merajuk pada Mamanya.
Tapi jangan pikir nyonya Heni akan mengambil pusing tentang hal ini. Nyatanya dengan santainya, nyonya Heni terhormat duduk sembari melingkarkan tangannya di lengan Papa. Membuat Manda berdecak melihatnya.
"Mama, Manda lagi ngomong loh." Manda angkat suara lagi, tidak ingin diabaikan oleh Mamanya.
Tidak mendapati reaksi yang berarti, akhirnya dengan terpaksa Manda bangkit dan mendekati kedua orang tuanya berada. Tanpa aba-aba, langsung saja Manda duduk di antara kedua orangtuanya. Membuat Mama dan Papa mau tidak mau harus bergeser dan berjauhan untuk memberikan ruang pada Manda.
Ini memang akal Manda untuk memisahkan kedua orangtuanya. Karena pastinya Mama akan protes dan saat itulah Manda akan angkat pembicara seputar yang terjadi barusan.
"Kamu apa-apaan sih." Mama akan mendekat ke arah Papa, tapi Manda segera mencegahnya.
"Pa, anak kamu nih rese." Ucap Mama yang langsung mendapatkan satu jari telunjuk yang menempel di bibirnya. Tidak lain adalah jari milik Manda.
"Diam, Manda mau bicara sama Mama."
Seperti yang Manda katakan, kedua orang tuanya tidak lagi mengeluarkan suara. Bersiap untuk mendengarkan apa yang akan dikatakan putri mereka, meksipun sebenarnya mereka sudah tau apa yang akan dikatakan oleh Manda.
"Jawab Manda ma, kenapa harus kayak gitu barusan. Manda malu tau Ma, Manda merasa kayak perawan tua yang gak laku."
Ya bagaimana Manda tidak protes, tadi saat membagikan makanan kepada para tetangga sekitar, Mamanya selalu saja mempromosikan Manda pada anak laki-laki mereka.
Bahkan saat ada orangnya sekalipun, dengan terang-terangan Mama berusaha untuk mendekatkan Manda dengan anak tetangganya.
Kan Manda malu. Seperti perempuan tidak laku saja. Padahal kan Mama tau sendiri pesona Manda tuh sangat wah. Saking wah nya sampai saat ini belum ada laki-laki yang berhasil memikat seorang Manda.
Ya sebenarnya ada, tapi laki-laki itu yang malah tidak menyukai Manda balik. Ya memang beginilah kisah asmara anak muda, tidak ada yang gampang memang.
"Manda gak suka Mama bersikap kayak tadi."
Mama menyingkirkan tangan Manda yang masih berada di bibirnya. Dan akhirnya Mama mulai angkat suara terkait tindakan yang diambilnya tadi.
"Iya Mama salah, Mama minta maaf ya." Manda mengangguk, tanpa meminta maaf pun sebenarnya Manda sudah memaafkan Mama. Hanya saja Manda ingin mengutarakan rasa kesalnya saja.
Bagaimana pun, tanpa adanya Mama apa yang bisa Manda lakukan. Semua kebutuhannya saja masih dipersiapkan oleh malaikat tidak bersayap nya ini.
"Iya Manda maafin tapi Mama jangan ulangi lagi ya."
Mama mengangguk, setelahnya dia pun menarik Manda kedalam pelukannya. Dan kedua perempuan itu pun saling berpelukan satu sama lain. Mengabaikan satu-satunya laki-laki yang sedari tadi hanya diam memperhatikan drama yang terjadi antara anak dan istrinya.
"Sebenarnya Mama itu khawatir sama kamu. Selama ini Mama gak pernah liat kamu tertarik sama laki-laki. Ya Mama takut dong kalau kamu udah gak suka lagi sama laki-laki."
Mama mengungkapkan alasan sebenarnya dibalik sifatnya yang selalu mendesak Manda agar mencari pasangan.
"Ih Mama ngomongnya kok gitu. Manda masih waras Mama, masih normal. Manda masih suka laki-laki juga, pokonya Mama gak perlu khawatir."
"Ya makanya kamu bawa pacar dong kenalin sama Mama Papa, biar kita gak khawatir lagi."
"Tuh kan, Mama mulai lagi." Manda mulai merengek karena terus-terusan didesak oleh mamanya.
Bukannya kasihan Mama malah terkekeh, entah kebiasaan dari mana sering kali Mama suka melihat Manda merengek seperti ini. Makanya tidak jarang Mama sering menjahili Manda.
Dibalik ini semua, meskipun sering kali Manda melanggar perintahnya, Mama begitu menyayangi anak tunggalnya ini.
Dibutuhkan perjuangan yang berat sebelum akhirnya Mama berhasil mendapatkan anak setelah dua kali keguguran sebelumnya.
Dulu Mama memang sulit mendapatkan keturunan, dikarenakan rahimnya yang lemah. Makanya saat dianugerahi Manda, Mama begitu menyayanginya dan selalu ingin yang terbaik bagi putrinya ini. Itulah kenapa meksipun Papa Manda adalah kakak tertua tapi anaknya adalah yang paling muda di keluarga mereka.
Setelah melahirkan Manda, dokter menyarankan agar Mama tidak hamil lagi. Karena itu akan berpengaruh pada kesehatannya juga. Dan itulah Kenapa sampai saat ini Manda masih menjadi anak tunggal dan akan terus seperti itu.
"Udah-udah pagi-pagi kok berantem aja. Pagi-pagi tuh biasanya adem gitu, cepat maaf-maafan." Papa akhirnya ikut bersuara terkait pertengkaran kecil yang terjadi di antara keduanya.
Dan dengan polosnya, Manda mengulurkan tangan dan mencium tangan Mamanya. Sementara Manda meminta maaf, Mama Papanya malah berusaha untuk menahan tawa mereka. Sangat tidak menyangka bahwa putrinya akan sepolos ini.
"Maafin Manda ya Ma, Manda janji bakal jadi anak yang baik buat Mama. Janji juga gak bakal bantah apa yang Mama katakan lagi."
"Udah, udah. Kamu ini dijahili Papa kok mau-maunya nurut." Mama meraih kedua tangan Manda dan mengusapnya dengan lembut.
Tersadar, Manda kini mengalihkan perhatiannya pada Papa dan menatap wajah itu dengan garang.
"Gak boleh marah-marah sama orang tua." Ucap Papa lagi dengan senyum jahilnya karena telah berhasil menjahili Manda. Heran Manda nih kenapa bisa kedua orangtuanya kompak untuk menjahilinya seperti ini. Kalian ada juga kah yang mempunyai orang tua seperti Manda?
Manda pun mengambil nafasnya dalam dan menghembuskan perlahan. Dia harus bersabar untuk menghadapi kedua orang tuannya jika sudah bersekongkol seperti ini.
"Kamu mau makan? Biar Mama ambilin."
"Gak, nanti aja tunggu yang lain. Paling juga sebentar lagi datang."
Masih ingatkan yang lain yang dimaksud Manda itu adalah para Tante, Om dan juga sepupunya.
Dan benar saja, setelah mengatakan itu, tidak lama terdengar suara mobil yang berhenti didepan rumah dan pastinya itu adalah para saudara Papa.
Manda dan orangtuanya langsung saja berdiri, akan menyambut tamu spesial mereka.
"Manda." Suara milik Laudi terdengar. Manda tersenyum dan memeluk sepupunya yang sudah lama tidak berjumpa.
Meksipun usia mereka terpaut jarak yang lumayan jauh, tapi itu tidak menghalangi keakraban yang terjadi di antara keduanya.
Setelah bersalaman dengan Laudi, Manda bersalaman dengan suami Laudi. Manda tidak terlalu mengenalnya karena memang baru beberapa kali bertemu.
Setelahnya, sebuah uluran tangan dilihat oleh Manda. Manda mendongak melihat milik siapakah gerangan tangan tersebut.
Tapi Manda tidak mengenali orang ini. Manda yakin ini bukan salah satu sepupunya, ingatan Manda tidak seburuk itu hingga bisa melupakan wajah para sepupunya. Meksipun begitu, sebagai tanda sopannya Manda tetap menjabat tangan tersebut.
Laki-laki ini datang dengan keluarga Laudi. Tidak mungkin kan jika laki-laki tidak dikenal itu suami Laudi?
Manda masih ingat betul kok dengan rupa suami Laudi. Apa Laudi punya suami dua ya?
Pikiran bodoh dari mana itu Manda. Tidak mungkin kan hal itu terjadi. Manda menggelengkan kepalanya pelan.
Bodo amatlah. Jika memang penasaran Manda bisa menanyakan langsung pada Laudi nanti.
To be continued
KAMU SEDANG MEMBACA
Meet a Mate
RomanceMenjadi anak mandiri diusia yang bisa dibilang cukup muda, rupanya belum cukup membuat Mamanya puas. Diusianya yang masih menginjak 21 tahun ini, Mama Manda malah ngebet menyuruh anaknya untuk segera mencari calon suami dari pada menyelesaikan kulia...