Hari yang ditunggu-tunggu akhirnya telah tiba. Dengan persiapan yang serba mendadak ini, akhirnya di hari ini akan terbayar sudah. Dengan mengenakan kemeja batik dan celana bahan hitam, Arhan kini telah siap untuk meminang perempuan yang telah diimpikannya selama ini.
Sekali lagi Arhan mematut dirinya di depan cermin. Menyisir rambutnya dan memberikan gel agar rambutnya itu tetap tertata dengan rapi.
Hari sepesial, tidak mungkin Arhan berpenampilan biasa-biasa saja. Laki-laki itu harus tampil rapi demi menjemput pujaan hati. Setelah dirasa dirinya telah siap, Arhan pun keluar dari kamar dan turun melalui tangga, bergabung dengan para saudaranya yang lain yang juga ikut serta dalam lamaran hari ini.
Karena acara yang sederhana dan mendadak, maka tidak banyak yang ikut serta. Mungkin hanya sekitar sepuluh orang saja. Itupun hanya diambil dari keluarga yang benar-benar dekat saja.
"Hai Mas." Sapa salah seorang sepupunya yang baru saja datang dan mendudukkan dirinya di samping Arhan. Arhan menyambut tangan itu, dan bercakap-cakap ringan dengan sepupunya dulu sebelum mereka berangkat menuju Bogor.
Meskipun perjalanan ke rumah Manda lumayan jauh dan memakan waktu, itu sama sekali tidak menyurutkan niat Arhan. Malah semangatnya tambah berkibar saat ini. Sudah tidak sabar dia untuk segera bertemu dengan perempuan yang sebentar lagi statusnya akan berubah menjadi tunangan dari seorang Arhan.
"Sudah datang semua? Kalau sudah kita berangkat sekarang aja." Mama Arum mengenakan kebaya tampak terlihat sangat anggun sekali. Apalagi rambutnya yang disanggul membuat tampilannya terlihat masih anggun meksipun diumur yang sudah tidak muda ini.
Apa nanti Manda akan berpenampilan seperti ini? Jika benar, tidak terbayang seberapa cantik gadis Arhan itu nanti.
•
•
Menempuh perjalanan yang jauh, bukannya melelahkan, malah sebaliknya. Semangat Arhan kembali menggebu-gebu setelah mobil yang dirinya dan orangtuanya tumpangi kini telah berhenti di sebelah rumah Manda.
Ada sekitar tiga mobil yang dipakai oleh keluarga dari Arhan. Mereka semuanya satu-persatu keluar dari mobil dan tidak lupa juga membawa seserahan yang akan di berikan pada pihak wanita.
Dengan di damping kedua orang tuanya, Arhan berjalan mendekat pada tempat acara berlangsung, terlihat ayah Manda dan beberapa orang lain yang telah berdiri di depan gerbang untuk menyambut mereka.
Arhan mendekat dan tidak lupa menyalami Papa Manda dan yang lainnya. Setelah itu semua keluarganya dipersilahkan untuk memasuki rumah.
Sampainya di dalam, mereka kembali disambut oleh Mama Manda dan tidak lupa Manda yang berdiri di sampingnya. Arhan yang berdiri di paling depan rombongannya, terpaku sejenak melihat Manda yang sangat amat luar biasa cantik.
Hari-hari biasanya Manda memang selalu tampil cantik. Tapi kecantikannya hari ini menjadi berkali-kali lipat. Dengan riasan tipis yang dipakainya, rambutnya juga ditata dengan rapi. Dan di badannya kini juga melekat kebaya pas badan yang bawahannya sama dengan corak batik yang dikenakan Arhan saat ini.
Arhan masih belum puas memandangi calonnya itu, tapi suara deheman dan colekan pelan yang diberikan Mama Arum seakan menginterupsi Arhan untuk segera menghentikan aksi tatap menatapnya.
Arhan pun berdeham, dan lanjut menyalami tangan Mama Manda. Setelahnya diikuti yang lain di belakang, sembari menyerahkan satu persatu seserahan yang dibawa mereka. Setelahnya mereka semua dipersilahkan untuk duduk sembari menunggu serangkaian acara selanjutnya.
Sebelum ke acara inti, sempat terjadi pembahasan ringan dulu yang dilakukan antar keluarga Mereka. Arhan dan Manda duduk bersebelahan di kursi yang memang telah disediakan untuk keduanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Meet a Mate
RomanceMenjadi anak mandiri diusia yang bisa dibilang cukup muda, rupanya belum cukup membuat Mamanya puas. Diusianya yang masih menginjak 21 tahun ini, Mama Manda malah ngebet menyuruh anaknya untuk segera mencari calon suami dari pada menyelesaikan kulia...