04. Other people

2.2K 269 16
                                    

Minji dan Hanni berjalan beriringan, keduanya nampak baru saja keluar dari ruangan latihan. Sementara tiga anggota lainnya masih berada di dalam sana.
Dan saat itulah, mereka melihat Ruka yang seperti terburu-buru tengah mencari sesuatu bersama adiknya, Haram.

Kebetulan tatapan mereka saling beradu.

"Kalian liat adek gue gak?, Chiquita." Ruka langsung memburu keduanya dengan pertanyaan saat mereka berhadapan. Ruka nampaknya melupakan jika mereka adalah rival.

Minji dan Hanni mengerjap. Agak shock, lebih ke tidak menyangka gadis itu akan menghadap mereka tiba-tiba seperti ini.

"Enggak. Kenapa emang?" Hanni menjawabnya dengan sedikit jutek.

"Oh yaudah. Kalo kalian lihat dia, kasih tau gue ya." Ruka tersenyum tipis kemudian kembali melanjutkan pencariannya. Haram mengikuti dari belakang, tak lupa sedikit membungkukan kepalanya sopan.

Setelah kedua gadis itu menjauh, Minji menatap Hanni dan mengajukan pertanyaan.

"Si Ruka kenapa dah? Gue kaget anjir dia nanya duluan."

Hanni menggeleng. "Gue juga gatau. Ngomong-ngomong, gue tadi jutek banget gasih? Jadi gak enak gue."

"Kayaknya iya."

"Anjir."

Minji terkekeh pelan. Lalu bicara lagi.

"Gue jadi penasaran. Mana muka dia kayak sedih gitu anjir. Jadi kepikiran kan gue."

Hanni mengangguk.

"Apa kita bantuin aja ya? Mereka nyari Chiquita kan?" Lanjutnya.

"Gapapa emang? Si Ruka gak bakal marah kan?"

"Kayaknya enggak. Dia kayak mohon-mohon gitu kan tadi?"

Minji mengangguk.

"Gak ada salahnya kita bantuin sekali. Kalo misal ada apa-apa kasihan juga."

Hanni memang terkenal jutek dan sensian, namun aslinya dia memiliki sikap yang baik dan hati yang hangat.
Minji juga, dengan niat tulus membantu juga mengesampingkan masalah diantara mereka, dia akan membantu Ruka mencari Chiquita.

"Gue manggil yang lain dulu ya, Lo duluan aja." Hanni menyuruh Minji.

"Oke. Tapi nanti Lo susul gue ya. Gue mau ambil jalan sini." Gadis berwajah ramping itu menunjuk ke arah dia akan pergi. Hanni mengangguk.

"Oke nanti gue nyusul."

Lalu di ruangan kelas yang kini mulai ramai kembali, Asa dan Pharita terlihat gelisah. Sudah cukup lama Ruka dan yang lainnya pergi, namun belum ada seorangpun yang menghubungi mereka dan memberi kabar.

Pharita juga terus menelpon pada nomor Chiquita, berharap adiknya itu setidaknya mengangkat satu panggilan dan mengatakan dimana tempatnya berada sekarang. Dia sangat khawatir jika sesuatu terjadi pada gadis kecil itu.

Asa sudah berjalan kesana kemari sejak tadi. Gelisah tak tau harus bagaimana.

"Kak."

Pharita dan Asa serempak menoleh saat Ahyeon tiba-tiba datang dan memanggil mereka. Namun dia sendirian, Rora tidak ikut.

"Udah ketemu belum?"

Asa menggeleng. "Rora gimana?" Lalu bertanya tentang Rora yang beberapa waktu lalu dibawa ke unit kesehatan.

"Dia nyuruh gue ikut nyari Chichi. Katanya dia bisa sendiri di sana."

"Siapa yang jaga sekarang di UKS?" Pharita yang bertanya kali ini setelah menyimpan ponselnya pada saku.

SCHOOL IDOL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang