Lalisa baru menyelesaikan pekerjaannya di kantor dan bersiap untuk pulang, jam juga sudah menunjukkan pukul 8 malam saat ini.
Namun saat melewati lobby, seorang Staff lelaki menahan langkahnya dengan mengatakan ada seseorang yang ingin bertemu dengannya.
Dan orang itu sudah menunggunya cukup lama sejak tadi."Kenapa tidak memanggilku?" Lalisa mengerutkan kening, kenapa tidak ada yang memberitahukan jika ada tamu untuknya.
Staff dengan pakaian serba hitam itu menjawab, jika orang tersebut ingin menunggunya saja karena tak ingin mengganggu.
"Sekarang dimana orangnya?" Lalisa bertanya kembali, lalu sang Staff menunjuk ke arah tempat tunggu yang tersedia disana. Terlihat ada seorang wanita dengan pakaian tertutup dan kacamata hitam sedang menghadap ke arahnya.
Tak ingin membuang waktu untuk tamunya, Lalisa segera mendekati orang itu. Awalnya ia tersenyum karena belum mengetahui siapa gerangan sang tamu, namun saat wanita itu menurunkan sedikit kacamatanya, Lalisa melunturkan senyumannya seketika.
"Park... Seoyoung?"
"Hallo, Lisa. Apa kabar?"
Park Seoyoung atau di kenal dengan nama Joy pada semasa mudanya dulu, kini berada di hadapan Lisa. Wanita cantik itu terlihat menatapnya dengan mata sayu dan kantung mata yang menghitam.
"Ada yang ingin aku bicarakan denganmu, kau ada waktu?"
Lalisa tak langsung menjawab, dia masih terlalu terkejut karena kedatangannya yang tidak terduga. Hingga di detik berikutnya ia pun mengangguk pelan.
"Jangan disini, aku sudah memesan tempat di luar. Kau bawa mobilkan?"
Lalisa mengangguk. Setelahnya ia pun mengikuti langkah Park Seoyoung untuk keluar dari sana. Entah apa yang akan wanita itu bicarakan, tapi sepertinya bukan perkara kecil di lihat dari kemunculannya yang tidak terduga ini.
Mereka berdiri diam di luar karena menunggu mobil Lisa di bawa oleh Staff, tak berapa lama mobil Putih mewah itu akhirnya berhenti di hadapan mereka.
"Ini Nona." Lalisa menerima kuncinya, lalu segera masuk ke dalam mobil. Seoyoung juga masuk dan duduk di kursi samping nya.
"Kemana kita harus pergi?" Lalisa bertanya canggung, saat mobilnya sudah keluar dari area perusahaan. Kini mobil putih itu melaju di jalan raya yang malam ini cukup ramai.
"Kau tau Kafe milik Jackson kan? Kita kesana."
Lalisa tak perlu menjawab, karena bagaimana dia tidak tau tempat yang di kelola sahabatnya sendiri itu.
"Kau tidak perlu canggung. Aku hanya ingin meluruskan masalah kita waktu itu."
Lalisa melirik Seoyoung sekilas yang menatap lurus ke depan. Wanita itu benar-benar tak bisa dia tebak apa maunya saat ini. Tapi apapun itu, dia hanya berharap bukan masalah baru. Perasaannya saat ini tidak jelas, antara takut terjadi sesuatu yang buruk, dan berfikir positif jika Seoyoung memang hanya ingin meluruskan masalah mereka yang sepertinya belum selesai.
Padahal dia sudah berniat untuk mengunjungi putrinya malam ini karena sudah cukup lama mereka tidak bertemu, namun keadaan mengharuskannya untuk mengundurkan niat.
******************************
Pukul 9 malam, Haram dan Ruka pulang ke Dorm. Di ruang tengah teman-temannya sudah menunggu dengan pertanyaan yang siap mereka lontarkan. Namun Ruka menahan mereka, menyuruh membiarkan Haram menemui Chiquita lebih dulu yang ternyata sudah terlelap di kamarnya.
Kini gadis blonde itu tengah berlutut di samping ranjang Chiquita dan memperhatikan wajah manis itu. Sesekali Haram mengusap kepalanya sembari menahan isakan karena matanya terus berair.
KAMU SEDANG MEMBACA
SCHOOL IDOL
Teen Fiction(JANGAN LUPA FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA!) Menceritakan kehidupan sehari-hari di Sekolah para gadis berlatar belakang idola baru. Meskipun bersampul tawa nyatanya tidak seluruh isinya bahagia. Ada luka dan pengorbanan di setiap ceritanya. Kisah tent...