"Chi!"
Rora menyenggol bahu Chiquita, membuat gadis berponi itu menjatuhkan buah jeruk di tangannya hingga menggelinding ke depan.
Padahal buahnya sudah dia kupas dan siap santap, tapi malah jatuh gara-gara Rora.
"Jeruk gue, Rora!" Kesalnya.
"Sorry, Cil.. gak sengaja."
Rora terkekeh dan langsung meminta maaf, dia hanya berniat menggodanya tak tau jika gadis itu sedang memegang jeruk.
"Awas aja jangan minta!"
Chiquita melotot kesal, lalu segera mengambil jeruk itu kembali.
Setelah di usap-usap dan di rasa bersih, beberapa bagian jeruk itu langsung gadis itu santap. Dia bahkan memasukkan bagian yang lainnya hingga habis agar Rora tidak memintanya."Lo beneran gak ngasih gue? Pelitnya. Dasar rakus."
"Bdo syph lo?" Chiquita menjawab susah payah karena mulutnya penuh. Meskipun demikian, gadis itu mengerti apa yang di katakannya.
"Kembaran Lo 'kan?"
"Dih!" Chiquita mendecih, pura-pura jijik. Rora mencebikan bibir.
"Jahat."
"Lebay deh." Gadis berponi itu meninggalkan Rora, memilih menuju kedua kakaknya yang terlihat asyik melamun di sofa.
Rora tak tinggal diam, dia mengikuti dari belakang.
Chiquita tak langsung duduk disana, melainkan menunggu Rora untuknya bertanya.
"Mereka ngelamun ya?"
Rora memperhatikan sejenak, kemudian mengangguk. Dia juga berkomentar tentang Ruka yang terlihat senyum-senyum sendiri.
"Kira-kira kenapa ya? Mana Kak Ruka kayak orang gila senyum-senyum gak jelas gitu."
Chiquita mengangguk setuju, lalu memperhatikan Ahyeon yang berbanding terbalik dengan Ruka. Teman sekamarnya itu terlihat serius memikirkan sesuatu yang entah apa.
"Kalian ngapain?" Asa tiba-tiba muncul, membuat kedua adiknya itu menoleh.
Chiquita menunjuk dengan bibirnya.
"Mereka kenapa ya?"
Asa tersenyum kecil lalu bicara.
"Dari pulang sekolah, Ahyeon sama Kak Ruka udah aneh. Mereka kayaknya asyik banget ngelamun dari tadi."Rora mengerutkan kening. "Kak Ruka ngelamun kayak lagi seneng... Tapi Kak Ahyeon... "
"...gak mungkin kan kalau dia ngelamun mikirin tagihan listrik?"
Chiquita dan Asa mengerlingkan mata, malas.
"Ya, soalnya dia gak pernah seserius itu." Gadis berpipi embul itu menggembungkan pipinya.
"Ahyeon kaya, dia bahkan bisa beli sahamnya langsung kalau dia mau, Ra." Asa gemas, mengetuk pelan dahi Rora.
"Tapi kalau Kak Ruka masuk akal sih, sejak tadi kita pulang belanja dari Market, tuh anak kayak salah tingkah gak jelas gak tau kenapa." Chiquita beropini, karena teringat moment siang hari tadi.
"Apa mungkin dia nyuri kinder Joy makanya kayak gitu?" Rora mendekat hingga wajahnya tinggal beberapa centi dengan Chiquita.
"Rora mulutnya, gue sambelin mau?"
"Enggaklah, pedes!"
"Pedesan mulut Lo tau!"
"Emang iya?"
Chiquita sudah malas, dia pergi dan segera duduk di tengah-tengah antara Ruka dan Ahyeon. Karena kedatangannya yang tiba-tiba, dua gadis itu terlihat terkejut.
KAMU SEDANG MEMBACA
SCHOOL IDOL
Teen Fiction(JANGAN LUPA FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA!) Menceritakan kehidupan sehari-hari di Sekolah para gadis berlatar belakang idola baru. Meskipun bersampul tawa nyatanya tidak seluruh isinya bahagia. Ada luka dan pengorbanan di setiap ceritanya. Kisah tent...