39. Move

1.3K 161 18
                                    

Setelah pemberitahuan semalam, para gadis terlihat bahagia. Bahkan mereka bangun tidur pun dengan wajah yang cerah. Mereka terlalu senang dengan kabar debutnya, tak peduli meski karena hal itu akan membuat kesibukannya menjadi berkali-kali lipat.

Sekarang ketujuh gadis itu berada di studio rekaman. Dan member pertama yang akan melakukan rekaman adalah Rora.

"Lo pasti bisa Ra!" Chiquita mengepalkan tangannya, memberi semangat. Rora tersenyum dan balas memberi jempol sebelum benar-benar memasuki ruangan khusus itu.

Keenam anggota lainnya menonton, Ruka dan Ahyeon duduk di samping produser yang membantu mereka hari ini.

"Rora, sudah siap?"

Rora mengangguki pertanyaan sang Produser dari sana. Dan setelah itu, mulailah ia mengeluarkan suara indahnya.

Ruka dan Ahyeon terlihat ikut memonitor, bahkan sampai anggota terakhir melakukan rekaman hari ini mereka berdua masih terlihat bersemangat.

Setelah beberapa waktu berlalu, akhirnya rekaman hari pertama selesai. Itupun baru hanya untuk satu lagu, yang artinya mereka belum bisa berhenti berlatih. Ke depannya bisa saja lebih sulit.

Selain sudah sangat siang, mereka juga lapar. Al hasil semuanya menuju Cafetaria Perusahaan yang menyediakan banyak makanan enak. Ruka Rora dan Asa bagian memesan menu jadi mereka bertiga langsung menuju tempat pemesanan.

"De! Sini!"

Baru saja mereka masuk, suara keras Haruto membuat Chiquita meringis. Kakaknya itu ternyata ada disana juga bersama beberapa anggota Grupnya.

"Sini aja, makan siangnya bareng." Itu Jaehyuk, bicara dengan nada lembutnya yang khas.

Pharita dan Haram berpandangan sebentar lalu akhirnya mengangguk. Mereka berdua berjalan lebih dulu menuju meja yang berisi 4 orang seniornya.

Ahyeon terlihat malas karena disana ada Kakaknya. Tapi karena Chiquita menyeretnya mau tak mau dia terpaksa ikut.

"Kalian habis latihan?" Yoshi, lelaki berambut pink itu bertanya ramah saat mereka sudah duduk di hadapannya.

"Iya Kak." Pharita menjawab ramah juga.

Yoshi tersenyum kemudian mengangguk.

"Adek mau makan punya Abang?" Haruto menawarkan isi piringnya pada sang adik, namun di tolak olehnya.

"Gak. Buat Abang aja."

"Kenapa? Gak suka ya?"

Chiquita menggeleng keras, bagaimana dia mau memakan makanan yang hanya tersisa tiga sendok lagi itu. Kakaknya serius menawarkan makanan sisa itu?

"Yang bener aja, To. Makanan Lo udah abis gitu." Junkyu menggeleng, menunjuk piring Haruto. Haruto terkekeh.

"Kalian gak tau ya? Dia di rumah tuh sukanya makan, makanan sisa kucing. Jadi ini masih layak makanya gue tawarin."

"Bang mau gue pukul? Jangan lupa gue sabuk item Taekwondo loh." Chiquita melotot sembari menunjuk kakaknya dengan garpu tajam.

"Pukul aja Chiquita. Abangmu emang pantes di pukulin." Junkyu mengompori sambil tertawa.

Melihat kerusuhan itu, Hyunsuk hanya tertawa dalam diam. Dan saat menyadari adiknya hanya diam saja, ia pun bertanya.

"Hyeon, gimana latihan hari ini?"

Ahyeon menoleh.

"Lumayan."

"Lumayan apa?"

"Lumayan capek."

SCHOOL IDOL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang