Duk~
"Aduhh... "
Minji menatap Hanni yang baru saja menendang sesuatu dan terlihat kesakitan. Gadis berambut hitam panjang serta berponi itu meringis sembari memegangi lengan Minji erat.
"Jalan tuh pake mata makanya. Bego."
"Dimana-mana jalan itu pake kaki, anjir."
Hanni melirik sinis gadis di sampingnya yang sudah memasang wajah berfikir, kemudian gadis itu mengangguk dan berujar pelan. "Bener juga sih."
Hanni mendengus. Orang dimana jalan itu kakinya yang di pakai, ya kali ada orang yang jalan pakai mata. Kalau ada pasti ngeri.
"Yang bener itu kalo jalan, matanya di pake. Jangan liatinnya hape teross."
"Kak Dani bener. Gue setuju." Hyein memberi jempol pada Danielle. Danielle tersenyum songong.
Hanni tak membalas karena ucapan gadis tinggi itu benar adanya. Dia memang terlalu fokus pada ponselnya hingga tak bisa melihat jalan dengan benar.
"Eh. Bukannya itu Kak Ahyeon ya?" Hyein tiba-tiba berucap sambil menunjuk ke depan. Kakak-kakaknya yang lain ikut melihat ke arah yang sang adik tunjukkan.
Haerin menyipitkan mata, kemudian mengangguk.
"Iya. Itu Ahyeon."
"Sama siapa dia? Kayaknya bukan anggota Grupnya deh."
Danielle yakin jika Ahyeon tidak sedang bersama anggotanya. Gadis yang bersama gadis itu terlihat cukup asing.
Hanni menyikut Minji.
"Apa?"
"Foto mereka buru."
"Buat apa?" Minji mengerutkan kening, heran kenapa Hanni menyuruhnya melakukan itu.
"Lah bukannya tadi Ruka nelpon Lo dan nanyain dia?"
Minji terdiam sejenak baru kemudian mengangguk sembari menepuk dahinya.
"Bener juga. Gue lupa." Gadis bermata sipit itu segera memotret Ahyeon yang sedang berjalan bersama seseorang di seberang jalan sana. Kemudian mengirimkannya pada Ruka lewat pesan Chat.
Beberapa waktu lalu, Ruka memang menghubunginya dan bertanya tentang Ahyeon siapa tau mereka melihatnya. Dan sekaranglah mereka melihat gadis itu.
"Kak Ahyeon!"
Hyein terlihat berteriak mencoba memanggil gadis itu, namun karena jalan cukup ramai dan jarak yang cukup jauh orang di seberang sana tidak akan bisa mendengarnya.
"Dia makin jauh, gak bakal ke dengeran juga." Hyein menatap Haerin kemudian mengangguki ucapannya.
"Kita pergi aja yuk. Gak perlu ikut campur urusan mereka lagi.
Yang penting Ruka udah di kasih tau."Hanni berucap dan di angguki anggotanya. Benar adanya, setelah masalah Chiquita kemarin mereka lebih baik menjaga jarak kembali demi hubungan mereka.
Bukannya tidak ingin akur seperti dulu, hanya saja sekarang bukan waktu yang tepat.Suatu saat nanti mereka pasti akan berteman kembali dengan hubungan yang lebih baik.
Hyein menatap kepergian Ahyeon dengan helaan nafas panjang.
*****************
Pharita menjatuhkan tubuhnya pada sofa empuk yang sudah cukup lama tak ia jamah. Rora dan Asa mengikuti setelahnya.
"Beresin dulu barang-barang kalian, baru nyantuy oy."
"Bentar Kak. Pinggang gue masih sakit nih."
"Si Rora mah alesan Mulu."
KAMU SEDANG MEMBACA
SCHOOL IDOL
Teen Fiction(JANGAN LUPA FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA!) Menceritakan kehidupan sehari-hari di Sekolah para gadis berlatar belakang idola baru. Meskipun bersampul tawa nyatanya tidak seluruh isinya bahagia. Ada luka dan pengorbanan di setiap ceritanya. Kisah tent...