28. Café

1.2K 189 31
                                    

Setelah setiap hari terus bekerja tanpa henti, akhirnya akhir pekan menyapa juga. Para gadis akhirnya bisa beristirahat meski hanya sehari.
Setidaknya waktu santai ini cukup berharga, karena tidak akan mereka dapatkan dengan mudah jika sudah debut nanti.

Chiquita keluar dari kamarnya menuju ruang tengah yang terdengar ramai, disana ada kakak tertuanya sedang tiduran di sofa sembari menonton televisi. Wajahnya tidak terlihat karena tubuhnya terbungkus selimut.

"Kak .. ikutan."

Ruka sedikit menoleh, kemudian membiarkan adik bungsunya itu ikut masuk ke dalam selimutnya. Sepertinya dia masih mengantuk.

"Kenapa kesini? Disini dingin." Ruka bertanya saat Chiquita kini sudah berada di dekapannya seperti bayi yang kedinginan.

"Kak Ahyeon gak ada, dan pelukan Kakak anget kok."

"Kemana emang dia?"

Chiquita menggeleng, dia tidak ingat kemana gadis itu pergi tadi. Yang jelas saat membuka mata tak ada siapapun di sampingnya. Sekarang dia masih mengantuk dan ingin tidur nyenyak lagi, makanya mencari seseorang yang bisa menemaninya. Kebetulan kakak tertuanya di sini, jadi dia memutuskan untuk bersamanya.

"Ya udah tidur aja di sini. Nanti Kakak bangunin."

"Heem." Ruka mulai mengusap punggungnya, membuat gadis itu nyaman dan tak berapa lama kemudian terlelap kembali dengan nyenyak.

Ruka mengecilkan volume televisi agar tidak menganggu. Sekarang dia juga jadi ingin tidur lagi. Tak masalah, hari ini libur jadi mereka bebas bermalas-malasan.

Setelah menyamankan posisinya Ruka juga mulai tertidur. Tak lama berselang Ahyeon muncul, dia sepertinya habis dari luar karena mengenakan jaket tebal dan tangannya menjinjing keresek yang entah berisi apa.

Sebelum memasuki kamar, dia merapikan sedikit selimut kedua gadis yang terlelap itu juga mematikan televisinya.

Sementara itu di kamar yang paling ujung, terdapat dua gadis yang satunya tidur nyenyak yang satunya lagi sudah cerah karena sedang bermain ponsel di kasurnya.

Lampu kamar mati, namun cahaya dari ponselnya membuat wajah Haram terlihat jelas sedang senyum-senyum sendiri.

Pharita tidak terganggu, gadis itu sangat nyenyak sembari memeluk boneka kepala kukang yang sepertinya milik Ruka.

Haram akhir-akhir ini sering bersama Leeseo saat di sekolah hingga keduanya semakin dekat, dan anggota Grupnya tak ada yang tau.
Mereka hanya tau gadis itu selalu menghabiskan waktu istirahatnya di taman belakang sekolah untuk membaca buku.

Setiap kali dia di ajak bersama entah oleh Ruka, Chiquita atau yang lainnya Haram selalu menolak. Karena hal itulah dia seakan membentuk benteng diantara mereka tanpa sadar.  Dia seharusnya tidak terlalu dekat dengan orang lain daripada rekan timnya sendiri.

Ahyeon dulu pernah seperti itu, tapi sekarang tidak lagi meski sesekali masih berhubungan dengan Eunchae. Padahal Haram saat itu protes karena Ahyeon terkesan mengabaikan Chiquita, tapi sekarang dia sepertinya sudah melupakan itu.

To Leeseo Ive;

Jadi sore ini kita kemna?

Leeseo Ive;

Ada Caffe yang baru buka Ramieee☺️
Kita kesana aja yuu. Abang waitersnya ganteng bgtttt 🤩🤩🤩🥳

Haram terkekeh, kemudian mengetikkan balasan. Setelahnya dia beranjak dari ranjang meninggalkan ponselnya. Lalu menyambar handuk dan menuju kamar mandi.

SCHOOL IDOL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang