"Eunchae?"
Eunchae yang semula menatap ponselnya seketika terkesiap mendengar seseorang memanggilnya.
Dia terlihat terkejut mendapati Ahyeon ternyata datang padanya."Kak Ahyeon!"
Ahyeon berjalan cepat ke arahnya, wajah gadis itu terlihat cemas.
"Lo gapapa?"
Eunchae tersenyum lalu mengusap lehernya, gugup.
"Gue gak apa-apa."
"Yakin?"
Gadis berponi itu mengangguk masih dengan senyumannya.
"Makasih udah dateng. Gue kira Lo gak bakal kesini."
Ahyeon menghela nafas berat kemudian mengajukan pertanyaan.
"Kok bisa sih Lo di sini sendirian?"
Eunchae menjawab jika sebelumnya dia pergi bersama teman-temannya, namun mereka tiba-tiba pergi tanpa memberitahunya hingga membuat dia luntang lantung sendirian.
"Lo gak ngehubungin Kakak-kakak Lo? Mereka pasti khawatir."
Eunchae terlihat terdiam sejenak mendengar ucapan Ahyeon. Lalu kemudian ia tersenyum canggung.
"It-itu. Gue takut di omelin mereka. Makanya gue ngehubungin Kakak."
Ahyeon mengerutkan keningnya.
"Lo jadiin gue tumbal gitu?"
Eunchae tertawa kecil. "Nggak sih. Gue cuman kepikiran sama Lo aja. Gue yakin Lo bisa nolongin gue Kak."
Ahyeon menggeleng kecil. Setelahnya dia mengajak gadis itu untuk pergi meninggalkan parkiran menuju taksi yang sebelumnya dia pesan. Dalam perjalanan, Ahyeon membuka percakapan kembali.
"Oh iya, ngomong-ngomong bukannya lebih tuaan Lo ya daripada gue? Gue kelahiran 07 tau."
Eunchae mengerjap, wajahnya terlihat terkejut. "Eh? Yang bener?"
Ahyeon mengangguk sembari menyandarkan tubuhnya dengan nyaman.
"Iya. Gue juga baru tau tadi sih. Lo kelahiran 06line kan?"
Eunchae mengangguk.
"Harusnya gue yang manggil elo Kakak, Eunchae."
"Dih. Gue gak suka di panggil Kakak."
"Ya terus gimana? Gue juga gak enak Lo panggil Kakak terus padahal tuaan Lo."
Ahyeon tersenyum kecil setelah mengatakannya.
Eunchae memanyunkan bibir."Maaf kalo gitu. Gue selalu ke inget sama seseorang dan dia mirip banget sama Lo. Dia dulunya Kakak gue, tapi sekarang dia udah gak ada gak tau kemana."
Eunchae tiba-tiba sedih dan terlihat akan menangis, hal itu membuat Ahyeon cukup kaget tentunya.
"Eh Lo kenapa?"
"Lo mirip banget sama dia. Huaaa.. hiks~"
Ia lebih terkejut lagi karena gadis itu tiba-tiba memeluknya sambil menangis.
"Lo jadi temen gue ya? Gue mohon jangan pergi kayak dia."
*************************
Chiquita memandangi ponsel barunya karena ponsel lamanya hilang entah kemana saat kejadian itu. Dia tengah menunggu seseorang menghubunginya namun orang itu tak kunjung memberinya kabar juga.
Helaan nafas berat keluar.Haram merasa bersalah melihat adik kecil mereka murung seperti itu karena Ahyeon yang seharusnya datang bersamanya tidak juga muncul. Padahal gadis itu berjanji tidak akan lama dan akan segera datang menyusul.
KAMU SEDANG MEMBACA
SCHOOL IDOL
Genç Kurgu(JANGAN LUPA FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA!) Menceritakan kehidupan sehari-hari di Sekolah para gadis berlatar belakang idola baru. Meskipun bersampul tawa nyatanya tidak seluruh isinya bahagia. Ada luka dan pengorbanan di setiap ceritanya. Kisah tent...