32. Pick Up Your Feeling

1.2K 179 25
                                    

Leeseo menyembunyikan tubuhnya di balik tembok. Dia terlihat terkejut saat melihat Haram tengah berdebat dengan Pharita tak jauh dari tempatnya berada saat ini.

Niat awalnya ingin ke atap karena sudah terlalu lama meninggalkan Haram, tapi ternyata gadis jangkung itu sudah turun entah sejak kapan.

Ia sedikit mengintip, dan samar-samar terdengar apa yang tengah mereka perdebatkan.
Pharita dan Haram juga sepertinya mengabaikan orang-orang yang saat ini memperhatikan mereka.

"Lo gak mungkin kan, marah sama Chiquita hanya karena alasan sepele kayak gitu? Gue beneran gak ngerti akhir-akhir ini Lo kenapa!"

"Lo nganggap sepele karena Lo gak ngerasain apa yang gue rasain kak! Lo sama aja egois! "

"Lo yang egois, Haram. Lo udah keterlaluan tau gak?!"

"Terus aja salahin gue! Gue emang gak pernah bener di mata kalian!"

Tak lama setelah itu, Ruka terlihat datang menghampiri mereka, namun entah apa yang gadis itu katakan. Leeseo tidak bisa mendengarnya dengan jelas. Hanya saja setelah Ruka bicara, Haram langsung pergi.
Pharita ingin menyusul, namun dia di tahan.

Leeseo menyembunyikan kembali tubuhnya, kini ia membuka ponselnya dan mulai mencari nomor seseorang. Setelah dapat, dia mendial nomor tersebut yang menunjukkan inisal Kak G☠️.

"Hallo. Kenapa Iseo?"

Leeseo memperhatikan kiri-kanan, takut jika ada orang yang menguping. Setelah di pastikan aman, ia pun menjawabnya dengan suara pelan.

"Kakak upload video Haram yang waktu itu di kafe kah?"

"Hah? Belum kok, kan kamu yang nyuruh jangan dulu di publish. Kenapa emangnya?"

Leeseo berdehem, bibirnya menyunggingkan senyuman tipis.

"Oh gitu ya. Bagus deh."

"Kenapa emangnya Dek? Ada masalah kah?" Suara di seberang sana terdengar senang saat mengatakan itu.

Leeseo berdehem lagi.

"Kakak kayaknya harus buru-buru sekolah lagi deh. Soalnya seru banget tau."

"Hahaha. Senin depan gue sama Ningning udah bebas dari Scors. Tunggu aja ya. Jangan dulu seru-seruan sendiri."

Gadis yang bersandar pada tembok itu terkekeh sembari menyurai rambut panjangnya.

"Oke-oke. Pokoknya video yang di kafe jangan dulu di publish sebelum kalian balik ke sekolah lagi."

"Iya-iya. Gue juga gak sabar buat gangguin anaknya si Lisa lagi. Apa kabar dia sekarang?"

Leeseo menoleh dan tersenyum saat seseorang lewat di depannya.
Dia bersikap sangat santai.
Tak kunjung mendapat jawaban, Giselle di seberang sana kembali bertanya.

"Iseo? Lo denger gue?"

"Dia kayaknya down lagi. Gue ngikutin perintah Lo buat deketin anggotanya dan ngebuat dia di benci. Dan kayaknya berhasil Kak."

Giselle terdengar tertawa disana, Leeseo juga tak bisa menahan senyumanya.

"Dia sampe di tampar Haram soalnya ngelarang buat temenan sama gue. Untungnya Haram lebih berpihak ke gue."

"Kayaknya tuh bocah emang gak bilang sama siapa-siapa kalau kita yang nyiksa dia waktu itu. Terlebih sama Lo, kayaknya dia nahan buat gak jujur karena takut sama ancaman gue waktu itu.

Leeseo mengangguk meski Giselle tak melihatnya.

"Iya bodoh banget. Padahal gue orang yang udah bawa dia waktu itu."

SCHOOL IDOL Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang