Setelah Rora dan Ahyeon berbaikan, Dorm itu akhirnya kembali seperti sebelumnya. Tidak lagi ada yang saling mendiamkan satu sama lain.
Mereka berdua bahkan sudah mulai saling melempar candaan lagi.Pharita yang senderan di bahu Ruka terlihat senang memperhatikan mereka. Dia jadi teringat jika dulu saat masa Trainee, Ahyeon dan Rora di juluki sebagai Tom and Jerry karena selalu saja rusuh jika di satukan berdua.
"Gue masih harus banyak belajar ya, Prit. Jadi Kakak tertua ternyata gak mudah. Tanggung jawabnya gede."
Pharita beralih menatap Ruka yang baru saja bicara tanpa menatapnya. Gadis bermata sipit itu anteng menatap Televisi di depan sana.
"Gue harap Lo selalu di sisi gue. Gue bakal butuh bantuan Lo selamanya kayaknya."
Ruka tersenyum setelah mengatakannya. Namun matanya tetap menatap ke depan. Ia tak menyadari Pharita mengerlingkan mata, malas.
"Alay Lo."
"Si anjir. Gue serius." Kali ini Ruka menatapnya.
"Wlee~" Pharita memeletkan lidah.
"Jahat Lo."
"Bodo amat."
Klik~
Pintu terbuka dari luar, menampakkan Haram bersama Chiquita yang beberapa waktu lalu izin untuk pergi ke super market karena ingin membeli jajanan.
"Halal. Gue mau dong!"
"Giliran di ajak Lo gak mau. Dasar bocah."
Rora beranjak cepat dari sofa setelah melihat Haram mengeluarkan sebuah es krim Stroberi. Tak mau kalah, Ruka juga mengikuti Rora.
"Diluar dingin. Nanti gue kena flu, Kak Halal sayang."
"Gue ganti nama aja jadi Bram kali ya. Capek gue di ledekin Mulu." Haram mendengus pelan. Rora yang bersiap membuka Es krim di tangannya memilih berhenti sejenak dan memberikan senyuman manis pada Haram.
"Canda sayang. Jangan marah."
"Idih. Gue slepet juga Lo!"
Ruka tertawa, memilih memisahkan gadis jangkung itu dari Rora. Ia tak ingin ada pertengkaran Part 2 malam ini.
"Kak.. "
Chiquita duduk di samping Ahyeon, ia memberikan gadis itu Es krim rasa Coklat. Ahyeon menerimanya dengan senang hati.
"Makasih Chi... "
Ia hanya tersenyum, kemudian mengeluarkan lagi sebuah es krim rasa Vanila namun tak langsung di buka.
"Mau di bukain?" Ahyeon menawarkan diri, karena gadis itu tidak membukanya.
"Ini buat Kak Asa."
"Oh. Kalo ini, mau gak?" Ia menawarkan lagi es krim di tangannya namun mendapat gelengan dari Chiquita.
"Kenyang."
Ahyeon mengangguk, kemudian kembali berbincang lagi dengan adik kesayangannya itu. Sudah cukup lama ia dan Chiquita tidak seperti ini dan ia sangat merindukannya.
Tak lama berselang, Asa akhirnya keluar dari kamar dengan mengenakan pakaian tidur berwarna putih. Gadis itu segera mendekati Chiquita saat sebuah es krim di angkat tinggi-tinggi olehnya.
"Buat Kakak."
"Udah jajannya emang?" Asa bertanya setelah ia mengambil duduk di samping Chiquita.
"Udah dong. Nih ambil, dingin tangan gue."
"Makasih bocil."
Asa mengecup pipi Chiquita setelah menerima Es krim di tangannya.
Chiquita lagi-lagi hanya tersenyum, sedikit tersipu karena gadis itu tidak biasanya bertingkah manis seperti ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
SCHOOL IDOL
Teen Fiction(JANGAN LUPA FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA!) Menceritakan kehidupan sehari-hari di Sekolah para gadis berlatar belakang idola baru. Meskipun bersampul tawa nyatanya tidak seluruh isinya bahagia. Ada luka dan pengorbanan di setiap ceritanya. Kisah tent...