Rora memasuki ruang latihan, awalnya ingin menanyakan tentang Chiquita yang sudah tiba atau belum. Namun ia mendadak terlupa karena di dalam sana, Kakak-kakaknya terlihat sedang berbincang serius dan hal itu membuatnya penasaran.
Apalagi terlihat Ahyeon yang sedang di rangkul oleh Asa. Wajahnya terlihat murung, padahal sebelumnya Ahyeon baik-baik saja.
"Sini."
Rora tersentak saat Haram tiba-tiba menarik tangannya agar mendekat dengan mereka.
"Ada apa sih?" Ia memutuskan bertanya karena penasaran apa yang sebenarnya terjadi saat ini. Sekali lagi ia melirik Ahyeon yang nampak mengusap sudut matanya.
"Kita di panggil Presdir buat ke ruangannya sekarang."
"Ih kenapa? Kita bikin masalah kah?"
Ruka tersenyum kemudian menggeleng kecil. "Nggak. Mungkin kita lagi apes aja. Gak perlu khawatir."
"Terus Kak Ahyeon kenapa?" Sekali lagi ia bertanya, berharap rasa penasarannya ini terpecahkan.
Ruka terlihat menghela nafas panjang sebelum kembali bicara.
"Penampilan Ahyeon yang di sekolah.. viral."
Rora membulatkan matanya. "Jangan bilang videonya di sebar..."
Ruka terlihat melirik Ahyeon, kemudian mengangguk.
"Kok bisa sih? Bukannya penampilan kita di privat? Siapa yang nyebarinnya?"
Rora menatap Kakak-kakaknya yang terlihat menggeleng hampir bersamaan. Menandakan mereka juga tidak tau.
"Ini salah gue. Harusnya gue gak nampilin lagu itu buat acara kemarin. Gue beneran gak tau kalo lagunya ada kata-kata rasis. Gue bahkan baru tau sekarang." Ahyeon mendudukkan tubuhnya setelah mengatakan itu. Kemudian terdengar isakan kecil yang membuat mereka khawatir.
"Gue teledor. Maafin gue... Hiks."
Ruka memeluk Ahyeon dan mengusap punggung gadis itu lembut.
"Gapapa. Semua orang pasti pernah ngelakuin kesalahan. Sekarang Lo tenangin diri dulu, terus nanti kita minta pendapat ke atasan bagaimana kita harus bertindak. Dan Lo jangan dulu buka sosmed, inget itu."
Ahyeon mengangguk sembari mengeratkan pelukannya pada Ruka.
Ruka bukan tanpa alasan melarang Ahyeon, ia hanya tak ingin gadis itu semakin sedih jika melihat banyak komentar buruk untuknya saat ini. Meskipun banyak fans yang memberikan cinta, tapi tetap saja komentar buruk meskipun hanya 1 akan membuatnya terluka.Rora dan yang lainnya ikut memeluk gadis itu, mencoba saling menguatkan.
"Oh. Ngomong-ngomong si Chiqi kemana? Kok lama banget gak balik-balik ya?"
Rora tersentak di tempatnya, dia refleks menjauh dari Ahyeon. Ia menatap Asa dengan wajah yang mulai menampakkan khawatir.
"Astaga... gue lupa."
Rora berjalan secepat mungkin, debaran jantungnya bahkan sangat keras sekarang. Bisa-bisanya ia melupakan gadis kesayangannya begitu saja. Bagaimana jika terjadi sesuatu yang buruk pada Chiquita? Sungguh ia tak akan memaafkan dirinya lagi jika itu sampai terjadi.
"Rora tenang."
Rora menatap Asa yang mencekal lengannya, membuat ia harus berhenti berjalan.
Setelah mendengar penuturan Rora beberapa waktu lalu, tentunya mereka khawatir dan kini keenam gadis itu mengekori langkahnya untuk menemukan Chiquita yang katanya tidak keluar-keluar dari toilet."Tapi Chiquita... "
"Dia pasti baik-baik aja. Tenang ya?"
Rora menggigit bibirnya kuat-kuat. Bagaimana bisa Asa menyuruhnya untuk tenang, dia sudah sangat khawatir setengah mati.
KAMU SEDANG MEMBACA
SCHOOL IDOL
Teen Fiction(JANGAN LUPA FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA!) Menceritakan kehidupan sehari-hari di Sekolah para gadis berlatar belakang idola baru. Meskipun bersampul tawa nyatanya tidak seluruh isinya bahagia. Ada luka dan pengorbanan di setiap ceritanya. Kisah tent...