Secret Ending

9 2 0
                                    

Jam di dinding sudah menunjukkan pukul 10 malam, dan masih tiada tanda-tanda yang Min Hoon akan pulang. Hal ini membuatkan Dae Ho khawatir, ia berdiri untuk mencari Min Hoon. Ia tidak mahu apa-apa terjadi pada sepupunya itu.

Mengambil jaket dan keluar, ia pun bergegas menuju ke tempat Min Hoon.

Katanya ia ingin menemui Ha Jeyin tetapi ini sudah 3 jam berlalu sejak petang hari namun Min Hoon tidak kunjung pulang. Ia harap tiada apa yang menimpa lelaki itu selama perjalanannya ke makam Ha Jeyin.

Menaiki teksi, tidak butuh banyak waktu Dae Ho pun tiba. Tetapi kuburan yang sepi dan hari yang sudah malam membuat ia tidak dapat melihat dengan jelas. Berbekal lampu jalan yang berjejeran di samping jalan, Dae Ho masuk.

Namun Dae Ho terlalu takut, apalagi ini adalah kuburan. Ini mengingatkannya kembali saat ia bersama Seo Jun dikejar hantu kanak-kanak perempuan di rumah puaka 2 minggu lalu. Gara-gara itu ia mengalami mimpi buruk dan trauma.

Apalagi suara sekitar yang tampak cukup menakutkan, Dae Ho tidak cukup jantan untuk pergi ke kuburan seorang diri.

Jadi ia pun memilih untuk mengintip saja dari jauh. Namun ia tidak menemukan Min Hoon dimana-mana termasuk di makam Ha Jeyin. Meski sebahagian bawah terlindungi oleh rumput tinggi tapi ia yakin tiada sesiapa disini selain dirinya.

"Mungkin dia ke tempat lain." Dae Ho berbalik ingin kembali ketika ia tiba-tiba teringat akan sesuatu.Min Hoon selalu bawakan bunga setiap kali ia melawat makam Ha Jeyin.

Jadi untuk memastikan apakah Min Hoon benar-benar datang kesini, Dae Ho pun menguatkan dirinya untuk masuk semula ke dalam sana. Makam Ha Jeyin berada diantara tengah-tengah makam yang lain jadi ia harus melewati banyak kuburan untuk tiba disana.

Belum cukup jantan lagikah dia?

Bila sudah melewati semua kuburan, akhirnya Dae Ho tiba juga di makam Ha Jeyin. Ia tengah sibuk mengoceh rumput-rumput yang menempel di pakaiannya ketika matanya menangkap sosok tubuh di samping makam.

Itu adalah tubuh Min Hoon, tergeletak pucat dan kaku di tanah.

"MIN HOON!" Cemas Dae Ho.

Ia menghampiri Min Hoon untuk memeriksanya apakah dia baik-baik saja namun yang ia dapatkan hanya tubuh dingin Min Hoon dengan dirinya yang sudah tidak lagi bernyawa.

Dae Ho tergamam. Dia tidak percaya ini, Min Hoon tampak baik-baik saja petang tadi, berbicara dengannya. Dia menggeleng lemah sambil memegangi tubuh dingin Min Hoon lalu memeluknya erat. Meski ia tidak percaya tapi air matanya mengalir tanpa ditahan.

"Tidak! Tidak, ini tidak mungkin terjadi! Tidak, Min Hoon tidak.Kau harus bangun! Kau sudah janji...kau sudah janji kau tidak akan meninggalkan aku! Bangun Min Hoon!" Kata saja Dae Ho sudah gila kerana hakikatnya ia tidak dapat hidup tanpa Min Hoon, sepupu serta adiknya.

Dia boleh hidup tanpa kasih sayang orang tua, dia boleh hidup tanpa cinta tetapi dia tidak boleh hidup tanpa Min Hoon.

"Hiks... tidak, bangun Min Hoon! Jangan tinggalkan aku sendiri." Ujarnya pelan masih dengan posisi Min Hoon yang masih berada di dalam dakapannya. Ia memeluk lelaki yang dianggapnya sebagai adiknya itu erat sambil meraung putus asa.

Pada masa yang sama, Dae Ho tidak sengaja melihat sesuatu tidak jauh dari jangkauannya, sebuah botol kecil. Ia mencapainya dan meneliti dengan seksama sebelum ia pada akhinya menyedari sesuatu.

Kenyataan itu semakin membuat semuanya terasa nyata.

"Kenapa..,kenapa..!Kenapa kau melakukan ini, Min Hoon?!Katakan padaku kenapa? Kenapa kau melakukan ini semua?Kalau kau sedih...kau masih ada aku. Kalau kau merasa tidak punya siapa-siapa lagi, kau masih ada aku!Kalau kau sudah tidak kuat lagi...beritahu saja aku! Aku akan lakukan apa saja!"

𝙰𝙺𝚄 𝙱𝚄𝙺𝙰𝙽 𝙳𝙸𝙰;【𝐌𝐢𝐧 𝐇𝐨𝐨𝐧】✔️Where stories live. Discover now