Chapt 02: Cowok Menyebalkan
"Nyebelin lo!"
, . , .
Mobil taksi yang berwarna biru berhenti di depan gerbang sebuah rumah besar, dengan cat dindingnya identik dengan hitam. Itu adalah rumah Mawar tentunya.
Mawar membuka pintu taksi tersebut, setelahnya dia bergegas memberikan upah tarif taksi tersebut, tanpa meminta kembalian dari uang lebihnya, Mawar buru-buru masuk ke dalam rumahnya.
Pak Ajeng-selalu satpam penjaga di rumah Mawar, lekas membukakan pintu gerbang itu untuk Mawar, tak lupa mereka berdua saling sapa menyapa.
"Eh Neng, baru pulang... ibu-nya Neng masih di dalam, mungkin masih ada kerjaan kali ya, Neng, makanya nggak bisa jemput Neng." ujar Pak Ajeng, mukanya terlihat sangat ramah.
"Oh gapapa Pak, lagian juga Mawar bisa mesen taksi online, kayak tadi." Mawar menyahutinya, sedikit tersenyum pahit.
"Bapak udah makan siang? Mau Mawar bikinin makanan sama minuman dingin, nggak? Sekalian Mawar juga mau, cuacanya lagi panas banget." kata Mawar lagi.
Pak Ajeng tersenyum kesenangan. "Waduh, bapak mah nggak usah repot-repot, atuh Neng. Tapi boleh deh, es teh satu, sama nasi goreng spesialnya." malah request.
"Haha bapak bisa aja. Yaudah, tunggu, Mawar buatin dulu, ya." kadang tingkah securitinya itu ada-ada saja, cukup menghibur Mawar di rumahnya yang terasa suntuk ini.
Mawar berlenggang masuk ke dalam rumahnya, dia sempat memandang mobil Rianti yang masih terparkir di garasi rumahnya. Mungkin saja memang Rianti sesibuk itu, sampai lupa menjemputnya, namuk tak apa karena Mawar bisa sendiri.
. . , .
Aroma bumbu dapur yang sedang dioseng itu menyeruak sekali, menarik indra penciuman karena saking harumnya. Dapur ini sudah berantakan, tak serapih tadi sebab ada yang tengah memakainya.
Mawar menguncir rambutnya agar tidak menganggu kegiatan memasaknya itu. Dia sedang bergelut dengan bumbu-bumbu dapur, biasanya Mawar akan serius sekali kalau sudah di dapur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mawar Untuk Andra ( End )
Teen Fiction"Semua orang tidak akan tau, kapan dan kepada siapa mereka jatuh cinta." -nurhmanis in MawarAndra. "Pokoknya gue benci Kak Andra!" -Emosi Mawar kembali bergejolak, dia ingin sekali menghajar Andra. "Lo itu sial, buat gue!" -Andra menunjuk Mawar. In...