-Patah Hati

13 2 0
                                    

Chapt: 36. Patah Hati

"Setiap detik, lo cuma mikirin gue."

, . , .

Dari pintu depan rumah, hingga sampai ke dalam kamarnya, Mawar terlihat begitu lesu, jalannya yang lunglai tidak ada gairahnya sama sekali serta raut wajahnya yang cemberut, tidak sekalipun dia tersenyum.

Mawar langsung membuka pintu kamar pribadinya yang memang pagi ini dia lupa kunci sebelum berangkat ke sekolah. Ini sepertinya disengajakan oleh Mawar. Dan tahukah kalian, siapa yang Mawar lihat ada di dalam kamarnya itu?

 Dan tahukah kalian, siapa yang Mawar lihat ada di dalam kamarnya itu?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kiko-bocah cilik kesayangannya Mawar. Bukannya marah karena ada Kiko di sana, Mawar justru tersenyum melihat malaikat
kecilnya tertidur siang di kasurnya, dengan wajah yang menenangkan. Refleks Mawar tersenyum manis.

Kejenuhannya, dan segala rasa betenya hanyut seketika entah hilang ke mana. Dia kembali menutup pintu kamarnya selepasnya masuk ke dalam. Lalu Mawar duduk di tepi ranjang kasurnya, ia melepaskan kedua sepatunya, dan membuang tasnya ke sembarang tempat.

Mawar membaringkan tubuhnya segera ke kasur empuk itu di sebelahnya Kiko. Cewek ini ikutan tiduran, meskipun rasa kantuknya belum ada, yang ada rasa laparnya karena saat jam istrirahat tadi Mawar malas membeli makanan ke kantin, alhasil dia pulang dalam perut kosong dan keroncongan.

Ting!

Perhatiannya bersulih kala Mawar mendengar ponselnya berdering sejenak. Kalau kalian mengira itu adalah pesan masuk, maka kalian salah, itu adalah sebuah notifikasi yang ramai sekali dari aplikasi Twitter, biasanya kalau begini, tengah ada hot news.

Penasaran, Mawar pun mengambil ponselnya yang ada di sampingnya, spesifiknya di atas kasur, Mawar sendiri yang meletakkannya di situ. Mawar memainkan ponselnya seraya mengubah posisi baringnya menghadap depan, dengan satu kaki di atas kaki lainnya.

 Mawar memainkan ponselnya seraya mengubah posisi baringnya menghadap depan, dengan satu kaki di atas kaki lainnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Mawar Untuk Andra ( End )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang