-Bunga Mawar

7 2 0
                                    

Chapt : 08. Bunga Mawar

"Saya suka Mawar."

,  .  ,  .

“Lo masih marah sama gue?” tanya Andra, dia menghampiri Mawar yang sedang terduduk di depan teras rumahnya.

Diterpa angin malam yang rasanya menyegarkan sekali. Mawar menoleh ke arah Andra. “Ngapain lo ke sini?”

“Sensi banget lo, kek bayi.”

“Biarin kayak bayi, asalkan lucu.” Mawar malah kepedean sekalinya teman-teman, padahal dia masih terlihat sangat kesal dan marah.

Beberapa saat sebelumnya...

Malah nyalahin gue. Niatnya gue ke
sini, baik.” Andra menbela dirinya sendiri. Jelas dia tidak akan terima dirinya disalahkan begitu saja.

“Niat lo emang baik Kak, cara lo yang salah!” Mawar menunjuk-nunjuk Andra. “Kan lo bisa, kasih browniesnya ke Mamah! ”

“Berlebihan banget lo. Cuma masalah sepele.” lontar Andra tidak berdosa. Entah dia sadar atau tidak, dia adalah penyebab konflik di antara Mawar dan Keenan.

“Sepele?! Do you have a mind?” Mawar dengan kasarnya berkata seperti itu. Dia memang emosian sekali orangnya.

“Kenapa sih, lo selalu aja suka gangguin gue?! Ngerecokin hidup gue mulu kerjaannya!
Holly shit! ”

“Diam, atau bibir lo gue sumpel pake bibir gue?” satu gertakan Andra, berhasil mengejutkan Mawar. A-paan? Cium? Seenaknya saja dia mau mencium Mawar.

“Lo pikir, lo Keenan?” balas Mawar. Sekedar membalas Andra saja, bukan dalam artinyaanya dia sudah berciuman dengan Keenan.

Sebandel apapun Mawar, gadis itu masih sangat mampu untuk menjaga kehormatan dirinya. Bukan seperti kebanyakan cewek-cewek pada umumnya yang rela memberikan tubuh, demi bisa dinikahi si cowok. Jijjk.

“Cewek bekas'an.” lontar Andra se'enteng itu dia mengatakannya. Cowok ini memang terkadang lemes, mulut julitnya bisa lebih pedas daripada omongan tetangga.

“Sialan! Pergi lo dari hadapan gue!”

“I hate you! I hate you Kak Andra!
You're troubling me.!”

, . , .

“Mulut lo tuh jaga Kak! Bilang gue cewek bekasan, lah... lo pikir, lo siapa?” Mawar sudah mode dingin lagi. Dia tidak tertarik mengobrol lebih lama dengan Andra.

“Okeh..maaf gue lancang. Abisnya lo mancing-mancing gue tadi” Andra merunduk, menyesali perkataanya yang lalu. Dia tidak bermaksud kasar.

“Hati bisa maafin, tapi otak gue
bakalan terus inget, apa yang udah lo omongin ke gue tadi.”

“Lo...cewek..tercantik yang pernah
gue temuin.” tiba-tiba Andra memuji Mawar, demi menghibur hatinya Mawar. Menebus kesalahannya tadi.

Tapi maaf-maaf aja nih, ya, jurus andalan lo itu nggak mempan, Kak! Nggak bakal terpengaruh gue. Pokoknya sekali i hate you, always i hate you.

Nggak mempan.Mawar bersedekap dada, mengalihkan lirikan matanya dari Andra. Bisa-bisa nanti dia malah luluh, nggak jadi marahannya.

“Gue mesti gimana, biar lo mau
maafin gue?” Andra berkedip mata ketika menatap wajah cantik Mawar dari jarak dekat. Rasa gugup menghantuinya.

“Pargoy dulu depan gue.” Mawar secara  acaknya menyuruh Andra untuk melakukan sebuah goyangan, yang akhir-akhir ini tengah viral, dan marak di sosial media.

Mawar Untuk Andra ( End )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang