-Salah Paham Berujung Fatal

10 2 0
                                    

Chapt 010 : Salah Paham Berujung fatal

"Fiks dia suka gue!"

, . , .

Nancy mendekap sebuah boneka teddy bear yang berukuran jumbo. Boneka itu adalah boneka kesayangannya, selalu dia peluk setiap kali dia ingin tidur.

Sudah larut malam, namun Nancy belum juga tertidur, dia belum bisa tertidur entah apa penyebabnya. Matanya sudah mengantuk, namun tubuhnya menolak tidur.

"Kak Andra kira-kira lagi ngapain, ya?" gumamnya bermonolog. Menatapi atap-atap langit kamarnya. Dirinya mulai membayangkan yang dia suka, Andra Nicholas.

Mengalihkan lirikannya ke sebuah laci kecil, Nancy memandang ponselnya yang sedang ter-charge. "Pengen sih chat Kak Andra, tapi ini ini udah malam banget."

Nancy mendusel-duselkan kepalanya di atas bantal empuk, bimbang Nancy bimbang mau chat Andra atau tidak. Hatinya menyuruh untuk chat aja, tapi otaknya bilang 'jangan'.

"Arrhh, nggak usah deh, udah malam. Besok pagi-pagi aja gue ke rumahnya Kak Andra, kan sekolah libur." Nancy menemukan solusi terbaik. Senyuman penuh kesenangan terlukir.

Nancy semakin memeluk erat boneka kesayangannya. Matanya terpenjamkan sejenak. Lalu bayangan sekilas yang muncul dalam benaknya adalah Andra. Dia terbayang-bayang cara Andra tadi membelanya.

"Tapi yang gue bela Nancy."

Suara lantang Andra masih terngiang, senang sekali Nancy dibela oleh orang yang disukanya, itupun di hadapan semua orang, termaksud juga Mawar. Menang banyak Nancy tadi di sekolah.

Batinnya Nancy mulai berbicara lagi, benar-benar cerewet sekali. "Kak Andra... kenapa tadi dia sebaik itu ya, sama gue?"

"Fiks dia suka gue!" Nancy mengira-ngira. Kalau Andra tidak suka sama Nancy, kenapa dia mati-matian membela Nancy di depan genk TTM tadi? Dugaan Nancy semakin kuat saja.

"Kak, andai lo tauu... gue juga suka lo."

Karena terlalu asyik mengkhayal-khayal, akhirnya Nancy pun tertidur juga. Senyuman manis masih terlukir di bibirnya. Dapat dijamin, kalau dia akan mimpi indah malam itu.

Memimpikan Andra adalah anugerah buat Nancy. Rasanya bahagia kalau malam ini dapat bertemu Andra, di dunia bawah sadarnya itu.

, . , .


Deruman suara motor Andra lagi, lagi, terdengar. Cowok yang sedang membonceng gadis di belakangnya itu tengah membenarkan posisi spion motornya, supaya menyorot ke sudut jalanan.

Mawar-gadis yang dibonceng Andra itu merentangkan tangannya. Begitu bahagia karena hari ini dia akan ke Yogyakarta sesuai apa yang dibilang Andra kemarin.

"Lah, ngapain berhenti di sini?" tanya Mawar, ketika Andra tiba-tiba menarik pedal motornya kemudian menghentikan laju motornya di sebuah tempat makan.

"Sarapan dulu." jawab Andra. Seraya mencabut kuncil motornya yang
semula nyantel di stop kontak.

Memang mereka berdua tadi berangkat pagi buta, belum sempat sarapan. Karena terburu-buru dalam perjalanan. Waspada saja, takutnya nanti Rianti tahu kalau Mawar pergi.

Andra turun dari motor, berikut juga dengan Mawar. Mereka berdua makan di pinggiran jalan, ada penjual yang menjual nasi uduk. Lumayan untuk mengisi perut yang kosong.

Mawar Untuk Andra ( End )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang