-Love Is Magic

5 1 0
                                    

Chapt: 039. Love Is Magic

"Cinta itu kayak sihir."
, . , .

Ucapan Nani yang semalam itu, terus saja terngiang dalam benaknya Mawar, layaknya sebuah lagu. Mawar sejak tadi memikirkan itu, sembari menatap kosong ke arah luar jendela kamarnya di sini. Ada sesuatu yang pelik dalam hatinya Mawar.

"Cinta itu perjuangan."

"Kalau kamu nyerah, kamu nggak
akan pernah bisa dapatin dia."

Dari semua obrolannya tadi malam dengan Nani, hanya dua perkataan itu saja yang terus diingat oleh Mawar. Dan saat mengingat kembali kata-kata manis itu, manis jadi teringat akan seseorang-tak lain dan tak bukan adalah Andra Nicholas.

"I think, cinta itu kayak sihir. Love
is magic. Yang bikin gue kayak kena sihir sekarang! Arrghh!"

Tok!

Tok!

Di sela-sela renungannya yang unfaedah
itu, Mawar mendengar suara pintu depan rumah neneknya yang diketuk oleh seseorang dari luar. Mawar yang sempat dilema dan dilanda rana itu pun lekas beranjak dari tepi kasur dan menuju ke depan pintu.

Ketukan terus saja berbunyi terdengar dari runggunya. Kakinya melangkah santai ke depan pintu sana. Sesampainya Mawar di depan pintu, cewek ini pun langsung memutar sengkel pintu, sileut dari seseorang yang berada di baliknya itu pun langsung tertampak.

"Mamah?!" Mawar tersentak nyaris saja terkejut setengah mati. Rasa panik langsung melandanya detik itu juga. Mawar binggung, bagaimana bisa Rianti menemukannya di sini, bahkan sampai menyusulinya.

Rianti memasang ekspresi datar, hingga wajahnya terlihat sangat dingin dan menyeramkan. Mawar sampai meneguk salivanya seketika. Wanita paruh baya itu bersedekap dada, memincingkan penglihatannya.

"Kok....Mam-"

"Kamu pasti heran, kenapa Mamah bisa
tau kalau kamu ada di sini? Mawar, memangnya kamu pikir Mamah kamu ini sebego apa, sih?!" serbu Rianti menimpali dialognya Mawar yang belum tuntas.

"Maw-" anaknya berusaha angkat bicara
demi membela dirinya sendiri, tapi Rianti terus saja memotongnya, tak memberikan peluang sedetikpun untuk Mawar menjelaskan.

"Kamu tau kalau kamu nggak bisa bohongin Mamah, tapi kenapa sih, kamu tetap aja bersikeras buat nipu Mamah kamu sendiri? Itupun cuma demi bisa ke rumah nenek kamu?!" sangkal Rianti.

"Kamu mana punya sih, temen yang ada
di kota Bogor? At least, kalau mau bohong, yang pinteran dikitt. Kamu pasti kayak gini diajarin sama nenek kamu itu 'kan?! Kamu mau jadi anak durhaka sama Mamah?!" terus saja mengomel tanpa jeda.

"Sekarang, ikut Mamah pulang!" titahnya mengajak Mawar dengan penuh pemaksaan. Kali ini Rianti akan bertindak tegas, agar Mawar tidak mempunyai sifat manjanya lagi.

"Mah, tapi-"

"PULANG SEKARANG JUGA MAWAR!"

, . , .

Bentakannya Rianti kepada Mawar beberapa menit yang lalu, menyebabkan Mawar marah kepada Rianti, di dalam mobil sepanjang perjalanan. Rianti terlalu egois, dan kasar sekali sehingga menyuruh Mawar pergi dengan cara seperti itu.

Mawar Untuk Andra ( End )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang