Chapt: 016. Happy New Year
"Lo, harapan gue."
, . , .
Keenan berjalan menghampiri Mawar serta Nancy yang sedang membicarakan tentang dirinya. Keenan samar-samar mendengar segala percakapan mereka berdua. Termaksud saat Mawar menyebutnya obsesi pada Mawar, bukan cinta.
"Mawar kok kamu bilang gitu? Aku tuh
pure suka kamu, not fake, and not
obssesion." Keenan tidak terima begitu saja kalau dia dibilang obsesi. Padahal memang nyatanya seperti itu, tidak mau mengaku lagi."Sure? I think it's bullshit!" dengan memampangkan ekspresi wajah paling nyolotin, Mawar mengangkat kedua alisnya secara bersamaan ke atas. Mawar sudah tidak mempercayai Keenan lagi.
"Mawar, kamu kok berubah sih? Mana
Mawar yang katanya sayang aku, yang katanya nggak akan ninggalin aku, yang katanya selalu percaya sama aku. Where you go?" Keenan mulai berdrama lagi."Bego! Nggak sadar diri! Lo yang bikin gue sampai kayak gini, kocak! Lo amnesia, atau emang pikunan, sih?! Lo duluan kan yang selingkuhin gue?! Jangan playing victim!"
"Iyya tapi itu-"
"Pergi dari rumah gue!" Mawar lagi, lagi, mengangkat jari telunjuk lagi, ia mengarahkan ke arah depan gerbang rumahnya. Kalau Keenan masih bersikukuh mau di sini, lebih baik dia saja yang pergi.
"Denger dulu...." rayu Keenan, cowok ini memegang kedua pipi Mawar dengan kedua tangannya, namun secepat kilat Mawar menyingkirkan tangan Keenan yang menaik ke sana. Merasa risih.
"Gue nggak mau denger apa-apa!
SHUT UP!" Mawar melantangkan nada suaranya ketika di akhir dialog. Ia sengaja memancing kemarahan Keenan, supaya cowok itu mau pergi dari sini, beserta teman barunya, alias Nancy."Belagu lo! Dasar anak yatim! Bapak
kok ditanem! Kocak lo!" emosinya berhasil tersulut, hingga Keenan melontarkan kembali hinaannya dari mulut jahanamnya, memang lemes sekali cowok ini.Sialan!
"Lo pergi sekarang juga, atau gue bakalan minta satpam di rumah gue buat usir lo!" Mawar mengentak Keenan, bersikap tegas kepada cowok ini, karena semakin lama semakin ngelunjak juga cowok itu. Katanya tadi suka Mawar, tapi ngatain, tcih.
Akhirnya Keenan pun pergi dari rumah Mawar, cowok ini naik ke kendaraannya, motor bermerk Ninja, disusul dengan Nancy yang ikut juga menaiki bagian punggung belakang motor.
Tangan Mawar terkepalkan bulat-bulat, segenap kemarahannya ditahannya dalam kepalan tangannya. Mawar menatap tajam kedua insan yang sedang menaiki motor, dan berniat akan pergi dari situ. Mawar menyimpan dendam sekali, pada Keenan.
"Lo lihat aja Keenan. Lo nggak tau aja,
siapa anak yatim yang lo hina-hina ini." Mawar bersumpah, ia menjamin akan membuat Keenan menyesal, sampai cowok itu bertekuk lutut di depannya, dan di depan makam papahnya.Setelah keduanya sudah pergi dan menjauh, Mawar berjalan kembali menuju ke depan pintu rumahnya. Di sana Rianti sedang berdiri, bagai mematung di tempat, Rianti sejak tadi hanya menyimak drama percintaan anak muda.
"Apasih mantan kamu itu, freak banget.
Kamu pungut darimana sih?" Rianti tengah bergurau dengan Mawar. Ia merangkul putrinya itu seraya keduanya berjalan masuk ke dalam rumah."Nggak tau, kayaknya sih dari tong
sampah samping rumah." Mawar ikutan bercanda. Bodo amat kalau dia harus dosa, karena telah menghina-hina ciptaan Tuhan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Mawar Untuk Andra ( End )
Подростковая литература"Semua orang tidak akan tau, kapan dan kepada siapa mereka jatuh cinta." -nurhmanis in MawarAndra. "Pokoknya gue benci Kak Andra!" -Emosi Mawar kembali bergejolak, dia ingin sekali menghajar Andra. "Lo itu sial, buat gue!" -Andra menunjuk Mawar. In...