-Kok Sakit, Ya?

3 1 0
                                    

Chapt: 023. Kok Sakit, Ya?

“Kayaknya gue nggak penting.”

, . , .

“Lo serius, ini nggak bisa di rem?” Mawar ikutan panik saat Nancy histeris dan berteriak seperti tadi. Dari wajahnya Nancy yang panik, tertera kalau Nancy sama sekali tidak bercanda, dia serius.

Mobil ini semakin tidak terkendali saja, meskipun begitu Nancy tidak berputus asa sama sekali. Nancy berusaha mengendalikan mobil miliknya, tidak akan semudah itu berpasrah, jangan sampai dia bernasib malang, dan kecelakaan.

“EMANGNYA MUKA GUE KELIHATAN BERCANDA, GITU?” bentaknya memarahi Mawar. Kaki Nancy tetap pada pedal mobil memberikan tekanan pada rem itu supaya mobil mau berhenti.

Tapi harapannya seketika pupus, bukannya berhenti di tempat, mobil yang dibawanya justru malah melaju dengan bertambah kencangnya melesat di jalan raya. Kini mereka semakin ketakutan, takut kalau ini sudah saatnya ajal menghampiri mereka.

“ARRGHH!” teriak demi teriakan yang saling menyahut terdengar berulang kali, saat Nancy mencoba menghindari berbagai objek di hadapannya yang menganggu jalan mobilnya. Seperti mobil, atau motor.

Mawar memenjamkan matanya, segala doa sudah dia panjatkan, dia berharap semoga dirinya akan tetap aman, tapi kalau memang takdir berkata lain, Mawar akan merasa senang sebab bisa bertemu papahnya di surga.

Nancy mulai menangis histeris ketakutan, tidak ada apapun yang bisa menjamin keselamatannya. Seakan berada di jalan yang buntu, satu-satunya pilihannya adalah, mereka harus menghentikan paksa mobil ini dengan menabrakannya pada suatu objek.

“HUAAAAA, GUE BELUM MAU MATI MAMAH! GUE BELUM NIKAH SAMA KAK ANDRAA!” jeritnya heboh sekali, melengking. Mawar tak menghiaraukan segala ucapannya Nancy, karena Mawar sudah sangat ketakutan.

Menghembuskan nafas panjang dengan sedikit memberikan diri membuka kedua matanya. Sialnya saat mata itu terbuka, hal yang pertama kali dilihat Mawar sangat mengerikan, membuatnya syok.

“NANCYYY AWASSS!” jerit Mawar antisipasi.

Truk besar sedang menghadang jalannya mobil ini dengan posisinya yang membelakangi mobil Nancy. Untuk menghindari dari menabrak mobil berukuran besar ini, Nancy mengelak dan langsung membanting stir ke kiri. Tanpa Nancy duga, rupanya di kiri, ada mobil yang saling berpapasan dengan mobil Nancy.

ALLAHHUAKBAR!”  jerit Mawar seketika
dia bertakbir saat bahaya besar berada tepat di hadapannya. Matanya terpenjamkan lagi, hal Mawar ingat terakhir kali adalah Rianti, ibunya yang dia sayang.

'BRAAKHHH-!'

Kedua mobil itu pun saling bertabrakan. Sehingga menimbulkam suara yang dashyat, baik mobil Nancy maupun mobil yang ditabraknya, masing-masingnya rusak parah, pada bagian depan dan body  mobil.

Kepala Nancy terbentur stir mobil dengan begitu kerasnya, hingga darah kental mengucur langsung dari bagian kening Nancy, tubuhnya pun ikutan berdarah tergores puih-puih beling kaca mobil yang terpecah.

Sedangkan Mawar, sama halnya dengan Nancy, Mawar pun juga mengalami luka yang sangat parah, pada bagian kepala, tangan, dan wajahnya. Kali ini Nancy sudah tidak sadarkan diri dengan keadaannya  yang sangat mengenaskan.

Manusia yang berada di jalanan raya pada hari itu langsung berduyun-duyun berkerumun di tempat kecelakaan itu terjadi. Banyak kendaraan yang berhenti untuk menonton sampai macet pun tidak terhindari. Bukannya menolong, mereka malah asyik merekam, dan mengambil gambar.

Mawar Untuk Andra ( End )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang