Mawar Untuk Andra ( End )

-The Freak

Chapt : 05. The Freak

"Gue? Takut?"

, . , .

"Psstt! Lo sebenernya kenapa sih, ngajakin gue buat ngedrama pingsan? Hah?" Mawar masih belum tau, niatnya Andra dibalik ini semua.

"Lo otaknya cetek bet sih!" bukannya menjawab, Andra justru mengolok Mawar. Pengen Mawar pukul saja gigi cowok ini, sampai rontok semua.

"Yeuh, malah ngatain gue,
lo." cibir Mawar. Belum saja Andra dismack-down olehnya. Lihat saja
nanti, lihat.

"Kan kalau lo pingsan, otomatis lo bakalan dibawa ke UKS. Nah di UKS, lo bisa ngadem, rebahan, main hape, sepuas lo. Dan tau bagian terbaiknya apa?"

"Paan?" tanya Mawar lagi. Dia menaikkan satu alisnya, dan memberikan respon bingungnya dengan menggunakan mukanya.

"See, lo bisa minta teh manis, plus makanan gratis dari anak PMR. Hidup mah nikmatin aja." Andra seraya menyeruput kembali minumannya itu.

"Boleh juga sih ide lo. Cuma apa lo nggak malu gitu, citra lo sebagai wakil ketua OSIS, bakalan tercemar. Secara
lo kan tadi dianggapnya pingsan beneran?"

"Perduli banget sama tanggapan orang." Andra manusia si paling acuh terhadap tanggapan orang lain tentangnya. Menurutnya, kalau kita hidup dengan selalu mendengarkan perkataan orang lain, maka tidak akan ada habisnya.

"Lo nggak mau minta minum? Yakin?" Andra bertanya pada Mawar. Tadi saat anak PMR bertanya 'mau dibikinin minuman?', Mawar malah menolak.

"Nggak perlu. Gue nggak haus." elaknya, Mawar kelewat gengsi. Padahal beberapa menit berada di bawah sinar matahari, sembari berdiri jelas membuatnya kehausan.

"Gue mau ke kelas dulu, ntar
kelewat pelajaran mtk." Mawar berniat turun dari brankar, dia bersiap-siap keluar dari ruang UKS ini.

"Bae-bae lo, ntar keseruduk babi." kelakar Andra, niatnya dia ingin mencoba melawak dan membuat Mawar tertawa.

"Babi di sekolah? Emang ada?" beo Mawar. Andra itu ada-ada saja. Apakah setelah insiden tadi, membuat otaknya menjadi gesrek?

"Ada. Tuh babinya di depan gue, lagi ngomong." sarkas Andra. Cowok ini terkadang usilnya bukan main, membuat Mawar nyaris mau menjitak jidatnya.

"Anjir! Udah ah, unfaedah banget gue ngeladenin lo." Mawar buru-buru pergi dari ruang UKS sana. Membiarkan Andra sendirian di sini, toh Andra masih saja asyik berleha-leha di brankarnya.

. , . ,

Suasana sekolah mulai sepi, Mawar sengaja pulang sekolah paling lambat, karena memang dia senang menghabiskan waktu di sekolah, daripada di rumah, terasa boring.

Saat Mawar sedang berniat ingin ke toilet perempuan, tangannya baru akan membuka gagang pintu, namun tiba-tiba mulutnya dibekap begitu saja oleh seseorang dari belakang.

Mawar ingin melawan, tapi ternyata sapu tangan tersebut dicampuri oleh obat bius. Baru beberapa detik saja, efeknya sudah sangat terasa di Mawar. Lo ngajak gelud sih, beraninya di belakang.

Perlahan mata indah Mawar mulai terkatup, rasanya mengantuk sekali sampai Mawar pun tidak sadarkan diri, dan tertidur. Tubuhnya langsung ditopang oleh seseorang yang sejak tadi di belakangnya.