-Renggan, dan Semakin Hancur

11 1 0
                                    

Chapt: 013. Renggan, dan Semakin Hancur

"Lo yakin, gue tinggal?"

, . , .

Pasca keributan yang terjadi tadi, Mawar jadi mencemaskan Andra secara tiba-tiba. Bagaimana tidak? Andra itu secara tidak langsung sudah membelanya di depan Keenan.

Punggung tangannya sampai memar karena memukul Keenan dengan sangat kencang. Dan inti dari permasalahan ini adalah Mawar. Entah kenapa dia selalu saja membawa petaka bagi orang terdekatnya.

"Kak, lo pake hoodie gue aja, nanti lo kedinginan, masuk angin, gue nggak mau tanggung jawab, ya." Mawar ingin memberikan Andra hoodie hitamnya yang tebal, ukurannya overside, jadi pasti muat di Andra.

"Nggak usah, gue udah kebal." tolak Andra halus, dengan belagaknya. Sejarahnya, mana ada manusia yang kebal? Sekuat-kuatnya manusia, manusia tetaplah manusia, makhluk lemah.

"Batu banget lo! Y-audah, lo kan bawa baju lain tuh, di tas lo coba ganti pake baju yang lain, yang nggak basah." bujuk Mawar, berusaha keras membuat Andra mau menurutinya, itu demi kebaikannya sendiri.

"Nggak usah." Andra tetap bersikeras. Memang anak ini paling susah kalau dikasih tahunya. Sekarang Andra malah secara santainya memainkan ponselnya membalas beberapa pesan masuk. Untung ponselnya itu ada di dalam tasnya, jadi tidak terlalu basah.

"Lo tuh kenapa sih, bandel banget!" sebal Mawar. Gadis ini kemudian melirik ke tangannya Andra yang luka tadi. "Yaudah setidaknya luka lo gue obatin. Lo harus mau pokoknya, nggak boleh nolak!"

"Lo sayang ya gue, Mawar?" Andra malah jadi salah paham, dia kira Mawar begini karena sayang padanya, padahal Mawar hanya sebatas, balas budi saja karena Andra sudah menolongnya tadi.

"Ge'er lo! Siapa juga coba yang
sayang sama lo!" jengah Mawar, memukul paha Andra dengan tangan jahilnya Mawar.

Lalu Mawar merogoh dalam tasnya, ia membawa obat Betadine, untuk keadaan darurat. Dan sepertinya itu saja cukup untuk membuat luka memar Andra jauh lebih baik daripada. Mumpung kereta mereka belum tiba.

Dari jarak sedekat ini, Andra terkadang terpesona pada Mawar. Terlepas dari sifatnya Mawar yang nyebelin, songgong, dan sangat mengundang emosi datang, Mawar tetap cewek cantik. Itu saja yang dilihat oleh Andra dari Mawar.

Mawar merasa daritadi dia menjadi sorotan matanya Andra. Setelah selesai mengoleskan obat itu ke punggung tangan Andra dengan kapas, Mawar kembali terdiam lagi, tatapannya kosong.

Tidak berselang lama, kereta yang akan mereka tumpangi tiba, mereka mengambil sikap siap untuk masuk dalam gerbong kereta itu. Kereta pun berhenti, dan mereka segera masuk.

Berbeda dengan saat mereka berangkat, kini keadaan di kereta tidak begitu ramai. Di gerbong mereka, setidaknya ada delapan penumpang yang sedang terduduk di kursi panjang.

Andra dan Mawar pun duduk juga. Tanpa berinteraksi apapun. Mawar masih saja memikirkan tentang Keenan, tidak tahu kenapa, tapi Mawar masih ada rasa tersembunyi pada Keenan, andai saja dia bisa melihat ketulusannya Keenan saat minta maaf tadi.

Andra menoleh ke Mawar, ia tahu apa yang sedang di pikirkan cewek itu. Untuk mengalihkan perhatiannya Mawar, Andra memasangkan earphone di telinga kiri gadis itu, membuat Mawar sontak menoleh ke arahnya.

Mawar Untuk Andra ( End )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang