-Mulai Mengerti

5 2 0
                                    

Chapt: 045. Mulai Mengerti

"Buka hati kamu, terima kenyataan."

, . , .

Audi si gadis yang sangat rempong itu sedang berjalan di pertengahan jalan, kebetulan sekali sedang tidak ada kendaraan apapun yang sedang melintas waktu itu. Satu tangannya memegangi tas belanjaanya, yang isinya ada banyak baju, make up, barang cewek lainnya.

Sembari itu, Audi mengangkat panggilan masuk dari Jelita-ibunya Keenan yang overprotektif terhadap Keenan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sembari itu, Audi mengangkat panggilan masuk dari Jelita-ibunya Keenan yang overprotektif terhadap Keenan. Perlu diketahui, sebenarnya kedatangan Audi ke sini untuk menjemput Keenan pulang, atas dasar permintaan dari Jelita juga.

"Hallo, iyya Tante?" Audi menyandarkan ponselnya di antara bahu dan telinganya, karena tangannya masih disibukkan dengan banyaknya barang belanjaan yang dibeli oleh Audi di mall tadi.

"Hallo, Au...Tante cuma mau tanya,
gimana sama Keenan? Udah setuju, untuk balik lagi ke Yogya?"

Audi menghela nafas pendek. "Belum berhasil, Tan. Anak Tante itu, keras kepala banget, batu aja kalah kerasnya sama anak Tante." men-judge Keenan langsung pada ibunya.

"Keenan bilang, pokoknya sebelum dia berhasil balikan lagi sama Mawar, dia nggak bakalan mau balik ke Yogya. Dia bahkan nggak perduli sama pendidikan dia di sana."

"Heuhh, kamu yang sabar ya, Au menghadapi anak bujangnya Tante yang satu itu." dari seberang terdengar kembali suara di speaker ponsel milik Audi.

"Of course, dong Tan. Mau senyebelin
apapun Keenan, but i'm still love him. Tante jangan khawatir, Audi akan berusaha banget buat ngebujuk Keenan lagi."

"Thankyou so much Audi, kalau bukan
kamu, siapa lagi yang Tante percayain. Anything that, i always trust you."

"Iyya, Tante Audi janj-AKHHHHH!"

Audi spontan menjerit sekeras mungkin, ketika ia melihat dari tikungan tajam di depannya, melaju dengan kencang sebuah kendaraan bermotor. Audi tidak sempat menghindar, karena jaraknya sekisar sepuluh meter.

Apalagi pengendara motor yang wajahnya tertutupi helm itu, membawa motornya dengan kecepatan yang cukup exctreme Walaupun sempat mengeram dadakan, tubuh Audi tetap saja tertabrak oleh bagian depan motor.

Brakh!

Tutt...tutt...

Ponsel milik Audi terlempar ke aspal, bersamaan dengan pemiliknya yang dirinya pun terpental juga, mencium aspal jalanan. Bahkan barang-barang belanjaan milik Audi yang sebelumnya ada di genggaman Audi, ikutan terlempar.

Mawar Untuk Andra ( End )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang