-Show White Milikku

9 2 0
                                    

Chapt: 040. Snow White Milikku

Snow Whitenya gue itu cantik.

, . , .

“Kaki lo masih sakit, jadi lo pulang
bareng gue aja, Mawar.” imbuh Andra, daritadi Andra terus saja mencoba membujuk Mawar supaya mau menuruti, dan ikut pulang bersamanya menaiki kendaraan bermotor.

“Gue gapapa, Kak....gue bisa kok
naik ojol aja, atau berhentiin taksi yang
lewat.” tetap kekeuh tidak mau ikut pulang bersama Andra. Faktanya, Mawar hanya malu-malu kucing saja. Dan sekaligus, masih merasa kesal dengan Andra.

“Lo harus nurut sama gue, atau—” Andra mengantungkan bicaranya. Satu alis Mawar terangkat ke atas. Tentunya Mawar binggung dan penasaran, apa yang mau dikatakan Andra selanjutnya.

“Atau lo gue bopong lagi, mau?”

Spontan Mawar menggelengkan kepalanya.
“Gila! Enggak mau, gue! Apa kata orang nanti!”

(Gue mau banget, Kak!)

Jurus ancamannya Andra itu, berhasil meruntuhkan pertahannya Mawar, cewek ini mengangguk dan semufakat untuk pulang bareng Andra. “Oke gue ikut lo pulang.”

“Nah kan kalau lo nurut sama gue
daritadi, enak!” cibir Andra. Rasanya Mawar ingin menjuliti cowok menyebalkan nan tengil itu.

“Kaki lo bisa jalan kan?”

Pertanyaan Andra yang membuat Mawar
jemu itu langsung ditanggapi dengan wajah sinis Mawar. Cewek itu menjawab. “Kenapa? Lo mau gue jawab 'bisa kok', biar lo bisa ngejawab lagi 'yaudah ayo jalan', gitu kan?”

“Dih kepedean! Orang gue serius! Lo
bisa jalan apa nggak? Atau lo mau gue
rangkul aja?”

“Nggak maka—”

“Gue nggak butuh persetujuan lo,
Mawar Vayline Avara.” tanpa aba-aba, Andra langsung merangkul cewek itu, supaya Mawar tidak terjatuh lagi. Sebenarnya kaki Mawar sudah tidak apa-apa, Andra saja yang lebay.

Dapat disimpulkan dengan seyakin mungkin, kalau hari itu adalah hari paling berkesan bagi Mawar. Sesuatu yang pelik lagi, lagi, mendatanginya ketika Mawar berada di atas jok motornya Andra.

Di satu sisi, ada Andra dengan sifatnya yang kekanakan itu, membuat Mawar jengkel di setiap saatnya, di sisi lainnya ada Andra juga, yang mempunyai sifat dewasa, dan penuh perhatian. Kadang Mawar dibikin bimbang tak menentu.

, . , .

Sepulangnya Rianti dari mall, perasaan marah mengerubungi benaknya. Dari di bagasi tadi, sampai ke dalam rumah suaminya, Rianti terus saja mengoceh, mulutnya tiada henti menyerapahi Keenan, sembari bergerutu.

Di ruang tamu, terlihat Sandra tengah memakan sereal sambil menonton acara televisi Spongebob. Di sela-sela kenikmatanya yang sedang mengunyah sereal itu, matanya bergeser melirik ke sudut kirinya, ada Rianti yang sedang mengoceh.

“Awas aja tuh anak, kalau sampai ketemu
lagi sama Saya! Saya tampar sampai pipinya merah!” dumel Rianti, mirip orang tidak waras, yang mengomel-ngomel sendiri. Suara lantang Rianti, terdengar sampai telinganya Sandra.

Sandra seketika menaruh mangkuk berisi sereal ke atas meja, perhatiannya tersitakan pada ibu kandungnya Mawar itu. “Kenapa
sih, Mba? Kayaknya kesel banget.” celetuk Sandra jiwa keponya meronta-ronta.

Mawar Untuk Andra ( End )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang