-So Obssesed With Me

7 1 0
                                    

Chapt: 15. So Obssesed With Me

"Itu namanya obsesi, bukan cinta."

, . , .

Mawar terduduk di kursi taman. Gadis ini bisa berleha-leha juga, selepas membelikan anak-anak es krim, memakai uangnya Andra. Anak-anak sedang makan es krim, sedangkan Andra dan Mawar justru bersama-sama di kursi taman ini.

"Gimana Nancy? Lo terima dia?" celetuk Mawar, lirikkan matanya terpanah pada Andra. Cewek ini juga menyantap es krim yang sama, yang sedang dinikmati anak-anak.

"Kenapa? Lo cemburu kalau gue
jadian sama Nancy?" Andra menjawabnya tidak serius. Ia malah menggoda-goda Mawar, dengan menaik-turunkan alisnya.

Kening Mawar terlipat, wajahnya memandang penuh julid. "Kepedean lo! Gue nggak peduli ya, mau lo jadian kek, enggak kek. Not my bussiness."

Yakin deck? Tadi katanya sakit.

"Terus lo tadi kenapa ngejauh, pas Nancy bilang kalau dia suka sama
gue?" pertanyaan yang penuh jebakan dari Andra. Bisa-bisanya Andra fokus sekali sampai ke situ.

"Ya...itu...hm, anak-anak manggil gue, makanya gue buru-buru datang
ke mereka." Mawar kelabakan. Ia binggung kudu bohong gimana lagi. Padahal tadi aslinya dia buru-buru pergi, karena....

"Kak! Kak! Aku beli gelembung!
Kakak bisa maininnya nggak?" tiba-tiba ada seorang seorang anak kecil laki-laki menghampiri keduanya lalu memberikan sebuah botol kecil berisi busa, beserta alat peniupnya.

"Bisa!" ujar Andra penuh semangat. Sebab dia memang pandai bermain gelembung busa. Bahkan ia cukup berbakat untuk membuat berbagai abstrak serta bentuk gelembung seperti yang dia mau. Keturunannya spongebob sama patrick nih kayaknya.

"Oh Really? Gue baru tau lo bisa
mainan gelembung." Mawar tercengang, sepertinya ada banyak hal belum dia ketahui, soal pria yang di sebelahnya itu.

"Look at this." Andra berkata dengan bangga. Ia mencelupkan peniup itu ke dalam busa-busa, kemudian dengan kekuatan super mulutnya cowok ini membentuk sebuah bentuk hati, disebutnya gelembung love.

"Wahhh Kak Andraa hebat banget." anak laki-laki yang memberikan gelembung tadi bertepruk tangan. Ia senang melihat kehebatan dari Andra.

"Just that?" Mawar tampaknya menantang Andra sekali. Mau sehebat apapun Andra, di pandangannya Mawar, tetap saja dia menganggap Andra tidak ada apa-apanya.

Sebal karena diremehkan Mawar terus, Andra pun memiliki rencana bagus, untuk mengusili Mawar. Cowok ini tersenyum jahil, lalu ia mulai meniupkan banyak gelembung ke arah wajahnya Mawar.

Mawar sebenarnya suka gelembung, tetapi kalau datang dengan jumlah banyak, tentulah akan menganggunya, apalagi itu akan menganggu Mawar. "Ih! Kak Andra! Kok lo malah jadi arahinnya ke gue!"

Andra tertawa renyah, baginya lucu melihat Mawar mengdumel seraya memeletuskan gelembung berbentuk oval itu. Terus saja Andra meniupnya, tanpa henti, sehingga jumlahnya semakin banyak saja.

Membuat Mawar geram. "Ish! Siniin
ah!" Mawar berusaha keras dan mencoba merebut wadah serta tongkat gelembung itu dari genggaman tangan Andra. Tapi ada suara yang menghentikannya.

"Kak Mawar! Kak Mawar pakai punya aku saja, jangan rebut punya Kak Andra!" ucap Rosa-anak kecil perempuan yang juga memiliki mainan itu.

Mawar Untuk Andra ( End )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang