8. Popcorn

975 121 21
                                        

"Jen besok kita shift pagi!" ujar Jisoo kesal.

Saat ini mobil Jennie sudah terparkir rapi di depan bar Thread. Mereka tak kunjung turun karena Jisoo masih sibuk mengganti bajunya.

Jennie benar-benar menyebalkan hari ini. Bisa-bisanya ia membangunkan Jisoo yang sudah terbuai dalam mimpi dan membawanya ke sini, masih dengan menggunakan piyama pula. Untung saja Jennie selalu punya baju ganti di dalam mobilnya.

"Sebentar doang kok. Emang kamu tega ngebiarin aku ke bar sendirian?"

Jisoo menghela nafas lalu melirik kesal Jennie, "Ya nggak lah!"

Mana mungkin Jisoo membiarkan sahabat polosnya ke bar sendirian. Meskipun bar ini milik ayah Jennie, tetap saja Jisoo merasa khawatir karena Jennie masih terlalu awam untuk ke bar sendirian.

"Yaudah, jangan ditekuk gitu dong mukanya."

Jisoo mendengus kesal sambil merapikan. penampilannya. Setelahnya, mereka keluar dan memasuki bar yang tidak seramai biasanya.

Sejak hari dimana Lisa dipecat, bar ini memang mengalami penurunan pembeli. Terlebih mereka belum menemukan guest star yang cocok sebagai pengganti Lisa.

"Tumben ngajak ke sini," celetuk Jisoo.

Tak mendapatkan jawaban, ia mengerutkan keningnya saat Jennie mengedarkan pandangannya ke segala arah. "Cari siapa sih?"

"Jay, Lisa belum dateng?" Bukannya menjawab pertanyaan Jisoo, Jennie malah menanyakan hal lain.

Jay tersenyum ramah. "Dia sudah tidak bekerja di sini lagi nona."

"Jadi gara-gara dia kamu ngajak aku ke sini?" tanya Jisoo kembali kesal.

Jennie yang melihat Jisoo kembali kesal hanya bisa mengangguk pelan.

"Udahlah Jen, kata kamu dia gak mau balik? Ngapain malah nyari dia ke sini?"

Jisoo mulai duduk di depan barista. Ia membalas senyum ramah Jay.

"Jay, red wine aja segelas."

"Siap."

"Aku kira dia bakal berubah pikiran," ujar Jennie lesu. Ia masih berdiri sambil kembali menatap ke segala arah berharap Lisa akan datang.

Jisoo beranjak dari duduknya setelah gelas pertamanya habis.

"Ayo pulang! Lagian Lisanya gak ada kan?"

Bibir Jennie mengerucut. Ia langsung duduk di dan memesan segelas red wine, sama seperti Jisoo.

"Aku mau minum dulu."

"Yaudah segelas aja."

Jennie tersenyum senang saat gelas pertamanya habis. Ia kembali menyodorkan gelasnya pada Jay.

"Lagi."

"Jen!"

"Ayo Jay, tuangkan birku," rengek Jennie.

Jay melihat ke arah Jisoo dulu seolah meminta persetujuan. Setelah Jisoo mengangguk paksa, Jay mulai menuangkan bir pesanan Jennie.

"Lagi."

"Jen besok kita shift pagi!" Jisoo mengambil gelas Jennie dan menjauhkannya.

"Tapi aku masih kurang," rengek Jennie.

"Enggak!"

Jisoo melirik ponsel Jennie yang bergetar di atas meja. "Tuh ponsel kamu getar."

Sebuah pesan dari user name "My beloved" membuat Jisoo bergidik geli.

I Hate HospitalsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang