47.

500 33 4
                                    

Setelah dari rumah sakit mereka akhirnya sampai di masion tuan/nyonya besar Min ingin mengatakan sesuatu yang sangat membahagiakan.

"Eomma!"teriak Jimin berlari kecil menuju kamar pribadi Mertua nya.

"Ada apa nyonya?"tanya Luna.

Btw Luna di pindahkan ke masion besar min biar ga ganggu keluarga kecil min.

"Mana eomma Chaerin, bisa kau panggil dia?"pinta Jimin.

"Baik nyonya"patuh Luna membungkuk dan segera menjauh dari Jimin, jujur ia masih ingin menyingkirkan posisi Jimin tapi itu sangat lah susah.


Nyonya besar Min turun dengan cepat saat Luna mengatakan bahwa menantu kesayangan nya datang.

"Jiminie!/Eomma!"seru nyonya Chaerin dan Jimin.

Memeluk satu sama lain menghiraukan Yoongi yang menatap mereka bingung, aku anak pungut kah?, Batin Yoongi.

"Eomma kau tak menyambut ku?"tanya Yoongi.

"Kau itu dominan jadi tak usah lebay Yoon"



"Ternyata aku anak pungut" batin Yoongi menatap tajam ibu nya yang sangat lengket dengan istri nya, miliknya.


"Eomma aku punya kabar gembira"girang Jimin.

"Ada apa sayang?"tanya Chaerin tak sabaran.

"Aku.... Hamil lagi dan usia nya baru 1 Minggu"ucap Jimin.

"HAH?!"

"Iya eomma kau akan memiliki cucu kedua"

"Astaga jiminie eomma sangat bangga padamu, apa kau melakukan sex setiap hari dengan anak sialan ini?"

"Eomma!"teriak Yoongi, tak terima dengan sebutan 'sialan' yang eomma nya berikan.


"Diam lah kau Yoongi"kesal Chaerin.

"Gini amat punya emak yang sayang Ama bini gua doang, nasib"batin Yoongi, mengusap pelan dada nya.



"Luna buatkan susu strawberry untuk Jimin ku"ucap Chaerin.


"Eomma Jimin hanya milikku"ucap Yoongi memeluk pinggang Jimin posesif.


"Eomma pinjam Jimin seharian, kau sana appa mu di teras"ucap Chaerin.



Yoongi pun berjalan menuju teras meninggalkan istri dan ibunya bergibah ria.



Didapur..


"Tidak mungkin si bajingan itu hamil lagi, aku harus menyingkirkan benalu seperti mu park"gumam Luna.


Memasukka bubuk putih ke dalam gelas susu strawberry milik Jimin lalu mengaduk nya agar tak ketahuan, membawa minuman itu keruang tengah dan menyajikan nya seperti biasa.


"Minum lah susu mu Jim"ucap Chaerin.

"Tapi aku ingin teh eomma"rengek Jimin saat gelas susu di sodorkan padanya.



Chaerin pun mengambil gelas teh nya dan memberikan itu pada Jimin, Jimin meminum nya hingga tandas lalu menaruh nya lagi.


Chaerin meminum susu strawberry milik Jimin.




"Sebentar ya Jim eomma ingin ke kamar mandi dulu"ucap Chaerin memegang perut nya.



"Baiklah eomma"


Chaerin pun berjalan menuju kamarnya, Jimin hanya duduk lalu mengeluarkan ponsel nya.



Chaerin keluar dari kamar mandi saat ingin menuruni tangga ia berlari lagi kekamar mandi perut nya sangat sakit dan itu terus terulang ulang.


Luna mengintip di balik tembok dapur, melihat Jimin yang duduk tenang di sofa ruang tamu dengan ponsel di tangan nya.


"Mengapa dia tak kesakitan?"batin Luna.


Chaerin pun berjalan menuju dapur dan melihat Luna yang sedang mengintip Jimin, memegang pundak Luna dan membalikkan tubuhnya.


"Apa kau memasukkan sesuatu ke susu Jimin hah!"bentak Chaerin.


Jimin yang mendengar itu pun langsung berjalan ke dapur terlihat Luna sedang menunduk ketakutan dengan Chaerin yang terus memarahinya.


"Ada apa ini eomma?" Tanya Jimin.


"Dia ingin meracuni mu Jim, untung eomma yang meminum nya"


"Maksud nya eomma?"


"Dia memasukkan sesuatu ke dalam susu mu Jim dia berniat membunuh baby min"


"Apa!"



Seru seseorang yang berada di belakang Jimin.




TBC.

Siapa kah dia?

Liat aja nanti

See you the next part byeee 👋🏻










Min's FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang