50. {END}

735 36 2
                                    

    5 bulan berlalu...

Yoongi mengecup kening si kecil yang berada di pangkuan nya, memegang tubuh yoonji dengan erat agar tak terjatuh.

Sekarang yoonji sudah menginjak usia 10 bulan, dan sudah 5 bulan si kecil tak melihat kehadiran sang ibu.

Jimin masih terbaring lemah di ranjang rumah sakit, 2 bulan yang lalu dokter pribadi mereka baru mengatakan bahwa sang istri koma dan sudah 5 bulan Jiminnya belum bangun dari tidur panjang nya.

"Huh, apa kau merindukan mommy hm?"tanya Yoongi pada yoonji yang menatap nya polos.

"Ayo kita pergi menjenguk mommy!" Seru Yoongi, mengambil kunci mobil dan berjalan menuruni tangga.

Setelah memasang seal beat Yoongi pun menjalankan mobil nya menuju rumah sakit, menyetir dengan tenang, sesekali ia akan melihat si kecil yang mengemut empeng nya.

Tak lama mereka pun sampai di rumah sakit tersebut lalu memasuki ruang inap khusus untuk Sang istri tercinta.

"Sayang, Hyung datang untuk menjenguk mu seperti kemarin Hyung juga membawa Yoonji sayang, anak perempuan yang sangat cantik ini sangat merindukan mu baby" ucap Yoongi, mendekati Jimin lalu  mengecup kening dan bibir tebal yang tak lagi berwarna merah muda seperti dulu.

"Sayang buka lah mata mu, apa kau tak ingin melihat Hyung dan yoonji?, Kau sangat jahat jiminie"gumam Yoongi, mengusap lembut lengan pucat Jimin.

"Hyung mohon, bangun lah Hyung tak bisa jika terus begini sayang, hiks"Isak Yoongi, menundukkan kepalanya dan menyembunyikan wajah nya dengan satu tangan.

Air mata Jimin jatuh begitu saja, Yoongi terkejut dan menghapus air mata itu dengan lembut, ternyata Jimin mendengar ucapan nya.

"Jangan menangis sayang, Hyung tak suka jika air mata mu tumpah begitu saja, jangan menangis baby Hyung akan menunggu mu"ucap Yoongi mengecup punggung tangan Jimin.

Tak lama tangan Jimin bergerak pelan, dan juga mata cantik itu juga terbuka, Jimin nya sadar, Jimin nya sudah SADAR.

Memencet tombol yang berada tak jauh dari ranjang sang istri, lalu mengecup kening si kesayangan, dokter pun datang dan memeriksa kondisi Jimin.

"Keadaan Nyonya Min sudah membaik tuan, dan sekali lagi kami minta maaf tuan" ucap Wendi, membungkuk kan badan nya meminta maaf.

"Tak apa Wen" ucap Yoongi, menepuk pelan pundak Wendy dan masuk kembali ke dalam ruang inap Jimin.


"Hyung.."lirih Jimin, memanggil sang suami yang menatap nya dengan yoonji yang berada di gendongan Yoongi.

"Iya sayang ada apa, ingin sesuatu?"tanya Yoongi.

Yoongi pun meletakkan Yoonji di samping sang istri membiarkan yoonji melepas rindu dengan sang ibu, mengambil botol air lalu membantu Jimin meminum air itu.

"Sudah merasa baikan sayang?" Tanya Yoongi, mengusap lembut Surai pink Jimin.

"Ya Hyung, bagaimana keseharian Hyung tanpa ku?" Tanya Jimin menatap Yoongi yang juga menatap nya.

"Hidup ku hampa sayang, Hyung bagaikan manusia tak ber jiwa saja rasanya"ucap Yoongi.



"Maafkan aku Hyung "ucap Jimin menunduk kan kepala nya.

"Ini bukan salah mu sayang, kau tidak salah"ucap Yoongi, mengangkat dagu Jimin pelan dan mengecup ujung hidung si kesayangan.

"Bisakah kau berjanji sayang?" Tanya Yoongi.

"Janji apa Hyung?"

"Berjanji lah untuk tidak terluka lagi dan tidak berakhir terbaring di ranjang rumah sakit ini"

"Aku berjanji Hyung"gumam Jimin.




                                {END}













Min's FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang