🌌 Bab 5 : Mimpi atau nyata?

9.3K 698 8
                                    

Haiiii 👋

Kalau udah mampir jangan lupa tinggalin jejaknya, ya 😉

Instagram & Tik Tok :
wlnrmd15_stories
______________________________________

🔮 SELAMAT MEMBACA 🔮

“Saat logika dipermainkan, adakalanya kita tidak bisa membedakan mana yang nyata dan mana yang tidak.”

~o•O•o~

SUARA air dari shower di kamar mandi samar-samar terdengar di telinga Wizzy dan seiring dengan kesadarannya yang mulai kembali, Wizzy perlahan membuka matanya.

Mulanya penglihatan Wizzy agak kabur, tapi setelah dia mengucek matanya sebentar hingga dia bisa melihat ruangan bernuansa abu-abu di mana dirinya berada, detik itu juga Wizzy membelalakkan matanya.

"AAAAAAAA!"

BRUK!

Wizzy terjatuh saat dia tiba-tiba berdiri, tapi malah kehilangan keseimbangan. Bahkan kursi yang dia duduki sampai terjengkang.

"Awww!" Wizzy mengaduh sambil mengusap-usap tangannya yang sakit.

Tak hanya tangannya saja yang sakit, tapi tubuhnya yang mendarat di lantai yang keras dan dingin pun sama sakitnya.

Selagi Wizzy mengaduh sambil sesekali mengumpat, tanpa dia sadari suara air dari shower sudah tidak lagi terdengar dan tak berselang lama pintu kamar mandi dibuka dari dalam, menampilkan sosok laki-laki yang keluar dengan terburu-buru. Bahkan saking terburu-burunya dia hanya mengenakan handuk yang menutupi pusar sampai sebatas lututnya saja.

"Zy, ada apa? Kenapa kamu teriak?"

Wizzy yang masih terduduk di lantai spontan menoleh ke arah sumber suara dan untuk kedua kalinya, Wizzy yang terkejut kembali membelalakkan mata. Mulutnya bahkan sampai menganga tak percaya.

"LO!" teriak Wizzy.

Lelaki yang tidak lain adalah Darren hanya bisa diam dengan kening berkerut. Terutama saat Wizzy berteriak sambil menunjuk dirinya.

Namun, detik berikutnya sepertinya dia mengerti apa yang sedang terjadi dan dia yakin Wizzy yang tadi sedang merapikan alat make up di meja rias pasti tanpa sengaja tertidur.

Dia juga bisa menebak kalau suara yang tadi didengarnya adalah suara Wizzy yang terjatuh. Terbukti dari dia yang saat ini terduduk di lantai serta kursi meja rias yang terjengkang.

"Ya, ini aku," ujar Darren. "Kamu nggak apa-apa, kan?"

Jika sebelumnya Wizzy berteriak ketakutan saat berhadapan dengan lelaki itu. Sekarang, saat dia bertemu dengan lelaki itu untuk kedua kalinya, kekesalanlah yang mendominasi Wizzy.

Tanpa memedulikan tubuhnya yang sakit akibat terjatuh, Wizzy buru-buru bangkit berdiri. Dia juga berniat menghampiri lelaki itu kalau saja tidak melihat pantulan dirinya di cermin meja rias yang berada tepat di depannya.

Selama beberapa saat Wizzy terpaku kala melihat pantulan dirinya yang berbeda dari yang dia ingat. Rambut panjangnya sekarang hanya sebatas bahu, kulit wajahnya lebih cerah dan bersih seakan selalu mendapat perawatan dan terakhir ... dia terlihat lebih dewasa.

WIZZY & LAKI-LAKI DI DALAM MIMPI [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang