🌌 Bab 23 : Kedatangan tamu

4.5K 384 0
                                    

Haiiii 👋

Kalau udah mampir jangan lupa tinggalin jejaknya, ya 😉

Instagram & Tik Tok :
wlnrmd15_stories
______________________________________

🔮 SELAMAT MEMBACA 🔮

"Tidak banyak orang bisa memertahankan pertemanan mereka selama bertahun-tahun."

~o•O•o~

"AKU pergi, ya," pamit Darren.

Seperti yang lelaki itu katakan kemarin, hari ini atau lebih tepatnya pagi ini, dia akan pergi ke luar kota untuk urusan pekerjaan. Dia sudah berpakaian rapi dengan koper hitam di sampingnya, serta tas gendong di punggungnya.

Wizzy yang masih memakai piyama lantas mengangguk. "Hati-hati."

"Ya, kamu juga baik-baik di rumah."

"Hm."

Darren mengangguk-anggukkan kepalanya dan entah apa yang lelaki itu tunggu, karena bukannya langsung pergi, Darren yang berdiri di dekat pintu masih saja bergeming.

"Kenapa masih diem?" tanya Wizzy. "Udah, sana pergi. Temen-temen lo pasti udah nunggu."

"Ck! Kamu nggak peka banget, sih!"

"Hah? Peka apa?"

Darren menghela napasnya. Lalu dengan kesal ditariknya Wizzy ke dalam dekapannya, membuat gadis itu terkejut bukan main.

"Apaan, sih? Lepa-"

"Bentar aja," tukas Darren. Dia mengeratkan pelukannya saat Wizzy memberontak.

Kini Wizzy terdiam, jantungnya berdegup kencang dan entah kenapa, tapi dia jadi tidak rela Darren pergi. Padahal sebelum-sebelumnya dia merasa biasa saja.

"Aku pasti bakal kangen sama kamu," bisik Darren.

Wizzy tidak menjawab. Dia hanya diam dengan hati dan pikiran yang berdebat. Hatinya berkata agar dia membalas pelukan Darren, tapi pikirannya justru menentang hal itu.

Sampai akhirnya, meski ragu, Wizzy mulai menggerakkan tangannya, membalas pelukan lelaki itu. Darren bahkan sampai tersenyum kala merasakan tangan Wizzy melingkar di punggungnya.

"Selama aku pergi, kamu jangan tidur di sofa, ya. Kamu tidur di kamar aja," ujar Darren.

Wizzy mengangguk.

"Jangan lupa juga makan yang bener. Jangan makan mie instan terus," sambung Darren. "Dan terakhir, jangan lupa beresin rumah."

Wizzy berdecak. "Iya-iya, udah sana pergi!"

Bukannya tersinggung atau apa karena Wizzy terkesan mengusirnya, Darren malah terkekeh geli. Dia lalu melepaskan pelukannya kemudian ditatapnya Wizzy.

Selama beberapa saat dia hanya terdiam, memandangi wajah Wizzy yang pasti akan dia rindukan dan ini adalah pertama kalinya Darren meninggalkan gadis itu setelah mereka menikah.

"I love you, Zy," ujar Darren. Dia mengacak-acak gemas rambut Wizzy.

Tidak seperti biasanya, kali ini Wizzy tidak protes atau marah saat Darren melakukan hal itu. Dia hanya diam bahkan di saat Darren mulai membuka pintu, melambaikan tangannya, kemudian berjalan ke luar.

Saat pintu tertutup di saat yang bersamaan Wizzy merasakan perasaan sepi serta hampa yang tiba-tiba menyeruak. Terutama saat dia sadar, sekarang dia hanya sendirian di apartemen.

WIZZY & LAKI-LAKI DI DALAM MIMPI [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang