Haiiii 👋
Kalau udah mampir jangan lupa tinggalin jejaknya, ya 😉
Instagram & Tik Tok :
wlnrmd15_stories
______________________________________🔮 SELAMAT MEMBACA 🔮
"Dalam sebuah hubungan pertengkaran-pertengkaran kecil memang tidak bisa dihindari."
~o•O•o~
WIZZY yang tengah duduk di sofa seketika berdiri saat pintu apartemen dibuka dari luar, menampilkan sosok Darren yang baru saja pulang bekerja. Sekilas Darren yang sedang melepas sepatunya menatap Wizzy, tapi dengan cepat dia membuang muka.
Hati Wizzy mencelus. Mungkinkah Darren masih marah padanya?
"Darren," panggil Wizzy.
Jangankan membalas, Darren yang berjalan melewati Wizzy bahkan tidak menatapnya sama sekali. Dia malah masuk ke kamar dan langsung menutup pintu.
Wizzy mendengkus, dia tidak percaya lelaki itu benar-benar mengabaikannya. Lalu dengan perasaan kesal, tapi juga sedih Wizzy bergegas masuk ke kamar.
"Lo masih marah sama gue?" tanya Wizzy. Dia berdiri di belakang Darren yang saat ini sedang menaruh tasnya.
Darren tidak menjawab, dia malah sibuk melepas jam yang melingkar di tangannya. Sementara Wizzy masih menunggu, berharap Darren akan menjawab walau hanya sekadar kata ya atau tidak.
Sayangnya, tidak ada satu pun kata yang keluar dari mulut lelaki itu, membuat kekesalan Wizzy kian bertambah.
"Darren jawab! Jangan diem aja!" bentak Wizzy dan saking kesalnya dia, Wizzy sampai mendorong punggung Darren.
Darren tentu terkejut akan hal itu, tapi dia tetap diam dan enggan melayani Wizzy. Sementara di belakangnya, Wizzy yang sudah kelewat kesal tampak mengepalkan tangan, matanya pun mulai berkaca-kaca.
"Bisa nggak, sih, lo jangan diemin gue? Kalau lo emang marah, ya udah marahin gue! Kalau perlu lo pukul gue balik!" teriak Wizzy. Dadanya naik turun akibat napasnya yang memburu.
Darren yang sedang melepas jaketnya seketika terdiam mendengar ucapan gadis itu. Mau sekesal atau semarah apa pun dia, Darren tentu tidak akan berani apalagi tega bermain fisik pada Wizzy.
Lalu saat Darren menaruh jaket yang tadi dia lepas di kursi, dia dikejutkan oleh Wizzy yang tiba-tiba memeluknya dari belakang.
"Ma-maaf," ujar Wizzy.
Bukannya menjawab, Darren malah ingin melepaskan tangan Wizzy yang melingkar di perutnya, tapi dengan cepat Wizzy mengeratkan pelukannya.
Sekali lagi, Darren berusaha melepaskan tangan Wizzy, tapi lagi-lagi Wizzy tidak membiarkan hal itu.
"Maaf!" Suara Wizzy agak meninggi. "Gu-gue minta maaf!"
Mendengar suara Wizzy yang bergetar dan terbata seperti orang hendak menangis, Darren seketika tidak bisa lagi menahan senyumnya.
Tadi pagi dia memang sangat kesal pada Wizzy, tapi setelah itu kekesalannya mulai berkurang. Toh, rasa sakit di perutnya pun tidak begitu parah dan sebenarnya tadi dia juga tidak berniat mendiamkan Wizzy.
KAMU SEDANG MEMBACA
WIZZY & LAKI-LAKI DI DALAM MIMPI [END]
Teen FictionWizzy yakin semalam dia tertidur sendirian di kamarnya, tapi entah kenapa dia malah terbangun di tempat berbeda dan di sampingnya berbaring sosok laki-laki yang mengaku sebagai suaminya. Tak peduli seberapa banyak Wizzy menjelaskan jika dia masih du...