Haiiii 👋
Kalau udah mampir jangan lupa tinggalin jejaknya, ya 😉
Instagram & Tik Tok :
wlnrmd15_stories
______________________________________🔮 SELAMAT MEMBACA 🔮
“Ada hal-hal yang tidak bisa kita paksakan, salah satunya memaksa seseorang untuk mencintai kita.”
~o•O•o~
BEL pulang sekolah sudah berbunyi beberapa menit yang lalu, tapi Wizzy dan beberapa teman sekelasnya belum pulang karena harus mengerjakan piket harian.
Ada yang bertugas mengangkat bangku ke atas meja, membersihkan papan tulis, menyapu hingga mengepel. Wizzy sendiri bertugas menyapu lantai bersama seorang temannya.
Di antara yang lain, Wizzy sepertinya orang yang paling lama menyelesaikan tugasnya. Karena bagaimana tidak? Meski raganya ada di sana dan tangannya bergerak menyapu lantai, pikiran Wizzy justru berfokus pada hal lain.
Sebenarnya sejak proses belajar mengajar pun Wizzy berulang kali kehilangan konsentrasi. Dia bahkan sempat ditegur oleh seorang guru karena ketahuan tidak memerhatikan pelajaran.
Pastinya ada alasan kuat kenapa Wizzy sampai seperti itu dan apa lagi alasannya kalau bukan karena apa yang dialaminya semalam.
Tidak, Wizzy tidak sedang memikirkan bagaimana atau kenapa dia bisa mengalami hal itu untuk sekian kalinya. Dia justru memikirkan Darren. Ya, Darren.
Wizzy tentu tidak lupa apa yang dia lakukan saat pertama kali dirinya bertemu lelaki itu. Selain dia menuduh Darren sebagai maling, Wizzy juga memukulinya habis-habisan. Dia juga sering berteriak dan memaki-makinya.
Meski begitu, tak pernah sekalipun Darren membalas perlakuan kasarnya. Dia selalu bersikap sabar dan selalu memperlakukannya dengan baik, salah satunya adalah dengan bersikap romantis.
Bila sebelumnya Wizzy cenderung menghindar, menolak atau bahkan tidak suka saat mendapat perlakuan romantis dari Revan.
Dia justru hanya bisa diam bagaikan patung saat Darren melakukan hal itu. Bahkan di saat Darren memeluknya sekalipun.
Diamnya Wizzy bisa saja disebabkan oleh jantungnya yang mendadak berdegup kencang. Namun, kenapa hal itu bisa terjadi?
"Zy, buruan nyapunya! Gue mau ngepel, nih!" teriak salah satu teman Wizzy. Tangannya memegang alat pel.
Wizzy yang terkejut sedikit gelagapan. "Iya-iya, dikit lagi, kok!" balasnya. Lalu dia buru-buru menyapu lantai.
°°°°
Wizzy menjadi orang terakhir yang keluar dari kelas, sedangkan teman-temannya yang lain sudah berjalan di koridor dan hendak menuruni tangga.
Wizzy juga hendak melakukan hal yang sama kalau saja Revan tidak tiba-tiba muncul dari arah tangga dan hampir terjatuh seakan-akan ada orang yang mendorongnya.
Teman-teman Wizzy yang hendak turun pun sampai terkejut dan memaki Revan, tapi setelah Revan meminta maaf mereka pun pergi. Revan lalu menatap Wizzy yang juga menatapnya dengan ekspresi bingung.
"Ha-hai," sapa Revan kikuk.
Wizzy mendengkus. "Apaan, sih? Lo ngapain masih di sini?"
"Nggak ngapa-ngapain."
KAMU SEDANG MEMBACA
WIZZY & LAKI-LAKI DI DALAM MIMPI [END]
Teen FictionWizzy yakin semalam dia tertidur sendirian di kamarnya, tapi entah kenapa dia malah terbangun di tempat berbeda dan di sampingnya berbaring sosok laki-laki yang mengaku sebagai suaminya. Tak peduli seberapa banyak Wizzy menjelaskan jika dia masih du...