🌌 Bab 32 : Pembuktian sumpah Revan

4.1K 350 7
                                    

Haiiii 👋

Kalau udah mampir jangan lupa tinggalin jejaknya, ya 😉

Instagram & Tik Tok :
wlnrmd15_stories
______________________________________

🔮 SELAMAT MEMBACA 🔮

“Segala sesuatu yang dipaksakan, hasilnya tidak akan sesuai dengan yang diharapkan.”

~o•O•o~

"MAKASIH, Pak," ujar Wizzy.

Setelah membayar dia lantas ke luar dari taksi kemudian berjalan menuju kafe. Jangan pikir Wizzy membohongi Darren karena sebelumnya dia berkata akan pergi bertemu teman-temannya di taman.

Dia memang akan menemui mereka, tapi sebelum itu Wizzy memang berencana untuk menemui Revan lebih dulu di kafe.

Tiba di depan pintu kafe, Wizzy bukannya langsung masuk, tapi dia malah menghentikan langkahnya.

Sejujurnya ada keraguan besar yang Wizzy rasakan saat ini. Apalagi saat mengingat ucapan Darren yang melarangnya berhubungan dengan Revan. Bahkan baru mendengar namanya saja, kemarin Darren sudah marah.

Namun, Wizzy nekat menemui lelaki itu karena saat di kafe kemarin, dia kepalang janji akan menemuinya. Selain itu, Wizzy juga ingin mencari tahu ada masalah apa antara Revan dan Darren.

Setelah menarik dan mengembuskan napas guna menenangkan dirinya, Wizzy lantas membuka pintu kemudian berjalan masuk.

Diedarkannya pandangan keseisi kafe dan saat Revan yang duduk di meja paling pojok mengangkat tangannya, Wizzy bergegas menghampiri lelaki itu.

"Sumpah, gue nggak nyangka, sih, lo mau nemuin gue." Revan berdiri saat Wizzy berada di hadapannya.

Wizzy tersenyum. "Kenapa juga gue harus nolak ketemu sama lo? Lo, kan, temen gue."

Revan seketika tersenyum kecut. Teman, lagi-lagi kata itu yang keluar dari mulut Wizzy.

"Duduk, Zy," ujarnya.

Wizzy mengangguk. Lalu dia dan Revan duduk saling berhadap-hadapan.

"Lo mau pesen apa?" tanya Revan.

"Nggak usah, deh. Gue nggak lama soalnya."

"Kenapa? Takut ketahuan suami lo?"

"Hah?"

Wizzy tentu tidak menduga Revan akan berkata seperti itu, tapi secara tidak langsung, ucapan Revan barusan membuktikan bahwa lelaki itu tahu Darren tidak suka dia bertemu dengannya.

Terdengar helaan napas dari mulut Revan. Dia lalu menyandarkan punggungnya dengan tatapan tak lepas dari Wizzy.

"Lo nggak usah takut sama dia. Kalau dia jahatin lo, bilang aja sama gue. Gue pasti bakal jadi orang pertama yang ngebela dan ngelindungin lo."

Wizzy tersenyum simpul. Lalu dia menggeleng. "Nggak, Darren orang baik, kok. Dia nggak pernah jahatin gue."

"Mungkin buat saat ini. Toh, kalian baru nikah juga," balas Revan.

WIZZY & LAKI-LAKI DI DALAM MIMPI [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang