🌌 Bab 39 : Revan vs Darren

4.1K 354 22
                                    

Haiiii 👋

Kalau udah mampir jangan lupa tinggalin jejaknya, ya 😉

Instagram & Tik Tok :
wlnrmd15_stories
______________________________________

🔮 SELAMAT MEMBACA 🔮

“Masalah tidak akan berhenti hanya karena kamu dan dia sudah mengikat janji suci. Justru setelah janji suci itulah masalah yang lebih besar akan selalu menghampiri.”

~o•O•o~

"HARI ini aku pulangnya agak telat, ya. Barusan Alma telepon, papahnya tiba-tiba drop dan dia butuh temen buat nemenin dia di rumah sakit."

Wizzy yang mendengar hal itu perlahan terduduk di kursi makan. Meski wajahnya tanpa ekspresi, tapi tak bisa dipungkiri ada rasa tidak suka saat Darren menyebut nama Alma. Apalagi saat dia bilang akan menemani gadis itu.

"Ohh, ya udah, nggak apa-apa."

Bohong! Wizzy sebenarnya keberatan. Sangat keberatan malah.

"Beneran?"

"Iya, tapi ... kenapa harus lo yang nemenin dia? Kenapa Alma nggak minta kakaknya aja?"

"Kak Lydia lagi ada kerjaan di luar kota, Zy. Udah beberapa hari dia nggak pulang."

Wizzy mengangguk-anggukkan kepalanya. "Ya udah, temenin aja dia."

"Nggak cemburu, kan?"

Wizzy tidak langsung menjawab. Dia malah menundukkan kepala seraya memainkan celemek yang menempel di tubuhnya.

"Dikit."

"Hah?" Darren tentu tidak menyangka akan jawaban Wizzy.

"Tapi nggak apa-apa," sambung Wizzy buru-buru. Nada bicaranya pun kembali ceria. "Kalian juga nggak bakal ngapa-ngapain, kan?"

"Ck! Nggaklah, aku cuma mau nemenin dia aja bentar. Aku juga mau tau gimana keadaan om Ghani."

"Hm, semoga dia baik-baik aja."

"Aamiin," balas Darren. "Eh, aku tutup teleponnya, ya. Aku lagi nyetir, nih.”

"Serius?" Wizzy tentu terkejut mendengarnya. "Bahaya tau, Ren!"

Darren terkekeh. "Iya, makanya aku mau tutup teleponnya."

"Ya udah, hati-hati di jalan."

"Iya, istriku yang nyebelin."

"Apaan, sih? Lo tuh yang—"

Tut

Wizzy melotot saat Darren mematikan sambungan telepon secara sepihak. Bahkan di saat dirinya belum menyelesaikan ucapannya.

"Ihh! Dasar cowok rese!" ujar Wizzy kesal.

Namun, kekesalannya tidak bertahan lama saat matanya menatap bahan-bahan makanan yang berserakan di meja.

WIZZY & LAKI-LAKI DI DALAM MIMPI [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang