🌌 Bab 25 : Ibu mertua

4.2K 394 6
                                    

Haiiii 👋

Kalau udah mampir jangan lupa tinggalin jejaknya, ya 😉

Instagram & Tik Tok :
wlnrmd15_stories
______________________________________

🔮 SELAMAT MEMBACA 🔮

"Selain mendapat pasangan yang baik, mendapat mertua yang baik pun menjadi impian setiap menantu bukan?"

~o•O•o~

SEBUAH pelukan hangat menyambut Wizzy saat dia masuk ke mobil, kecupan pun dia dapatkan di pipi kanan dan kirinya, membuat Wizzy syok bukan main.

"Ya ampun, Mamah kangen banget sama kamu," ujar Delia Harini, mamahnya Darren sekaligus ibu mertua Wizzy.

Wizzy yang tidak tahu harus berkata apa hanya tersenyum simpul. Dari gestur tubuhnya dia begitu canggung.

"Kamu apa kabar, Sayang? Kenapa nggak main lagi ke rumah?" tanya Delia.

Dia membelai lembut kepala Wizzy dengan mata yang berbinar-binar. Sementara Wizzy lagi-lagi hanya bisa menyunggingkan senyum. Lidahnya benar-benar kelu apalagi saat Delia yang kelewat bahagia kembali memeluknya.

Jujur apa yang terjadi saat ini benar-benar di luar ekspektasi Wizzy. Dia tidak menyangka mamahnya Darren akan bersikap begitu hangat hingga memperlakukannya sebaik ini. Mengingat semalam ... mata Wizzy membelalak saat dia menyadari sesuatu.

"Sialan," umpat Wizzy yang hanya berupa gerakan bibir saja.

"Eh, kita pergi ke mal, yuk! Kita belanja-belanja." Delia melepaskan pelukannya. Matanya masih berbinar saat menatap Wizzy.

Bukannya menjawab, Wizzy yang masih belum bisa menguasai diri malah menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Mau, ya? Kita seneng-seneng hari ini," ujar Delia. Dia memegang kedua tangan Wizzy dan berharap gadis itu akan mengiyakan ajakan.

"I-iya, bo-boleh," balas Wizzy terbata.

Delia yang kegirangan spontan mengecup pipi Wizzy lagi. Dia lalu menatap supir pribadinya.

"Pak, jalan sekarang, ya."

"Siap, Bu."

°°°°

Setelah kemarin melakukan perjalanan yang jauh dan memakan banyak waktu, Darren dan yang lain tidak langsung melakukan pemotretan karena faktor kelelahan.

Kemarin, mereka hanya menentukan di titik mana saja mereka akan melakukan pemotretan dan pemotretan itu sendiri baru dilaksanakan di hari kedua, yaitu hari ini.

"Angkat dagunya sedikit, liat kamera. Oke, tahan ... satu, dua, tiga!"

Cekrek!

Suara jepretan kamera terdengar setelah Darren memberi sedikit arahan kepada Lydia dan Haris yang sedang berpose. Tentunya hal itu dilakukan agar hasilnya lebih maksimal.

"Sekarang saling tatap. Iya, begitu."

Cekrek!

Sekali lagi, suara jepretan kembali terdengar dan sebelum kembali memotret, Darren sempat terdiam sebentar untuk memastikan fotonya barusan sudah sempurna.

"Ren, bisa istirahat sebentar nggak? Udah mulai panas, nih. Make up juga udah mulai luntur," ujar Lydia seraya mengibas-ngibaskan tangannya di depan wajah.

WIZZY & LAKI-LAKI DI DALAM MIMPI [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang