🌌 Bab 50 : Semua berawal dari sini

9.8K 543 30
                                    

Haiiii 👋

Kalau udah mampir jangan lupa tinggalin jejaknya, ya 😉

Instagram & Tik Tok :
wlnrmd15_stories
______________________________________

🔮 SELAMAT MEMBACA 🔮

"Kita tidak akan pernah tahu bagaimana cinta datang menyapa, tapi percayalah, cerita cinta yang disiapkan Semesta pastilah cerita cinta yang terbaik untuk kita."

~o•O•o~

WIZZY berjalan tergesa-gesa, sesekali dia juga menengok ke belakang dan saat dia melihat jaraknya dengan Darren kian dekat, Wizzy lantas mempercepat langkahnya.

Sadar akan hal itu, Darren juga melakukan hal yang sama. Entahlah kenapa saat tadi Wizzy melihatnya dia langsung pergi, tapi yang pasti Darren tidak akan membiarkan gadis itu pergi begitu saja.

"Zy!" panggil Darren.

Ini sudah sekian kalinya dia memanggil Wizzy, tapi gadis itu sama sekali tidak memedulikannya. Dia terus saja berjalan tanpa henti.

"Zizzy, aku mau ngomong sama kamu!" ujar Darren.

Jangankan menjawab, Wizzy bahkan tidak menoleh sama sekali dan karena dirasa gadis itu tidak akan berhenti, Darren lantas berlari.

Sekali lagi Wizzy menoleh ke belakang dan saat sadar Darren berlari ke arahnya, Wizzy juga langsung melakukan hal yang sama.

Bruk!

"Zizzy!"

Darren berteriak saat Wizzy yang hendak berlari, tapi malah tersandung batu hingga membuat dirinya terjatuh. Gadis itu juga mengaduh kesakitan seraya memegangi pergelangan kakinya.

"Zy, kamu nggak apa-apa, kan? Apanya yang sakit?" tanya Darren seraya berlutut di hadapan Wizzy. Dari raut wajahnya kentara sekali betapa khawatirnya dia.

Melihat Wizzy memegangi pergelangan kakinya, Darren lantas memeriksa kaki gadis itu. Mulanya Wizzy hanya diam, tapi saat Darren menekan pergelangan kakinya spontan saja Wizzy memukul tangan lelaki itu.

"Aaww! Sakit tau!" bentak Wizzy.

Darren menghela napasnya. Lalu berkata, "Kayaknya kaki kamu kekilir, deh."

Wizzy tidak menjawab, dia juga enggan menatap lelaki itu.

"Gimana kalau kita cari tempat duduk? Aku juga bi—"

"Nggak!" Belum juga Darren menyelesaikan ucapannya, Wizzy sudah memotongnya. "Gue mau pulang."

"Iya, nanti aku anterin kamu pulang, tapi—"

"Gue nggak perlu dianter, gue bisa pulang sendiri!" tukas Wizzy. "Minggir lo!"

Mulut Darren menganga. Dia benar-benar tidak mengerti kenapa Wizzy bersikap begitu kasar padanya. Ya, dia tahu Wizzy memang pemarah, tapi ... ini pertemuan pertama mereka dan Wizzy sudah bersikap seperti itu? Yang benar saja!

Dengan susah payah serta menahan sakit di kakinya, Wizzy berusaha untuk berdiri. Melihat gadis itu hampir terjatuh kembali karena kehilangan keseimbangan, Darren tentu dengan sigap membantunya, tapi Wizzy malah menepis tangannya.

WIZZY & LAKI-LAKI DI DALAM MIMPI [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang