🌌 Bab 43 : Kejutan yang gagal

3.9K 362 3
                                    

Haiiii 👋

Kalau udah mampir jangan lupa tinggalin jejaknya, ya 😉

Instagram & Tik Tok :
wlnrmd15_stories
______________________________________

🔮 SELAMAT MEMBACA 🔮

“Tidak semua yang kita rencanakan akan selalu berjalan dengan lancar.”

~o•O•o~

"REN, lo nggak mau apa adain acara makan-makan?" tanya Erik saat dia, Darren juga Rayya ke luar dari Arvan Studio.

"Iya, nih. Sekali-kali kalau ada hari spesial itu traktir makan, kek. Makan di restoran nyokap lo juga nggak masalah kok buat gue sama Erik. Iya, kan?" sambung Rayya seraya menaik-turunkan alisnya.

"Apaan, sih? Acara makan-makan apa?" tanya Darren. Dia benar-benar tidak mengerti.

"Alah, nggak usah pura-pura nggak tau gitu, deh." Rayya menyikut lelaki itu.

"Pura-pura ap—"

Ddrrrrttt!

Ucapan Darren terpotong saat ponsel yang dia pegang tiba-tiba bergetar dan saat dilihat rupanya ada panggilan atas nama Alma yang tertera di layar ponselnya.

"Bentar, Alma telepon, nih."

Mendengar hal itu, Erik dan Rayya saling memandang penuh tanya.

"Halo, Al," ujar Darren setelah dia menempelkan ponsel di telinganya.

"Pa-papah, Ren."

Mendengar suara Alma yang menangis, Darren pun mengerutkan keningnya. "Ada apa? Om Ghani kenapa?"

"Pa-papah a-aku ... me-meninggal."

"Hah?" Darren tentu terkejut mendengarnya. "Lo yang serius, Al? Lo nggak lagi bercanda, kan?"

Meski Alma tidak menjawab pertanyaannya, tapi suara gadis itu yang menangis sesenggukan sudah membuktikan kalau ucapannya memanglah tidak main-main.

"Ya udah, ya udah, gue ke sana sekarang, ya," ujar Darren. Lalu dia mematikan sambungan teleponnya.

"Ada apa?" tanya Erik penasaran.

"Bokapnya Alma meninggal. Kalian berdua ikut gue," balas Darren.

°°°°

Dengan senyum bahagia yang tersungging di bibirnya, Wizzy menatap ruang tamu yang selesai dia dekor. Ada balon huruf bertuliskan happy birthday lengkap dengan balon angka 25 yang menunjukkan umur Darren saat ini. Ada juga balon-balon biasa, beberapa hadiah dengan berbagai ukuran, topi ulang tahun serta yang lainnya.

Sementara di meja sudah tersaji minuman serta berbagai makanan kesukaan Darren, di mana di tengah-tengahnya terdapat kue ulang tahun buatan Wizzy.

"Semoga aja Darren suka," ujar Wizzy penuh harap.

Dari matanya yang berbinar terlihat jika dia tidak sabar menunggu Darren pulang. Namun, saat melihat jam yang tertempel di dinding, waktu ternyata baru menunjukkan pukul 16. 45.

WIZZY & LAKI-LAKI DI DALAM MIMPI [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang