Haiiii 👋
Kalau udah mampir jangan lupa tinggalin jejaknya, ya 😉
Instagram & Tik Tok :
wlnrmd15_stories
______________________________________🔮 SELAMAT MEMBACA 🔮
“Tidak ada gunanya menyesali apa yang sudah terjadi. Apalagi mengharapkan waktu berputar kembali. Cukup perbaiki kesalahan yang sudah dilakui dan jalanilah kehidupan di masa kini.”
~o•O•o~
"IYA, iya, sabar dikit kenapa, sih? Ini gue udah di depan studio, kok," ujar Wizzy.
Dengan tangan yang memegang ponsel di telinga serta tangan lainnya yang menenteng paper bag, Wizzy berjalan tergesa-gesa menuju studio.
"Ya udah, aku jemput ke depan, ya?"
"Iya, terserah lo!"
Tut
Wizzy mematikan sambungan telepon secara sepihak, lalu saat dia sedang memasukkan ponsel ke tas tepat di depan Arvan Studio, Wizzy yang terus berjalan dan tidak memerhatikan sekelilingnya hampir saja bertabrakan dengan seorang gadis.
Baik Wizzy ataupun gadis itu, keduanya sama-sama terdiam seraya menatap satu sama lain. Keduanya pun sama-sama memasang ekspresi terkejut.
"Maaf," ujar Wizzy.
Gadis itu tersenyum, lalu mengangguk. Dia juga mendorong kacamatanya yang agak melorot dengan jari telunjuknya.
Spontan saja tindakan gadis itu mengingatkan Wizzy pada kejadian sebelum dirinya kecelakaan, yaitu saat tanpa sengaja dia hampir menabrak seorang gadis berkacamata di perpustakaan.
"L-lo ..." Wizzy menunjuk gadis itu, tapi dia yang tidak tahu harus berkata apa malah menggantungkan ucapannya.
Gadis itu mengerutkan kening, dia tentu kebingungan dengan ekspresi Wizzy. Namun, saat pintu Arvan Studio dibuka dari dalam dan menampilkan sosok Darren yang berjalan ke luar, gadis itu seketika mengalihkan tatapannya.
"Eh, hai, Ren!" sapa gadis itu yang tidak lain adalah Alma.
Melihat kehadiran Wizzy dan Alma di depan studionya, Darren yang baru ke luar seketika mematung. Raut wajahnya pun menunjukkan keterkejutan luar biasa.
Wizzy yang terdiam pun sama terkejutnya. Dia juga kebingungan karena bagaimana bisa gadis itu mengenal Darren? Dan siapa dia sebenarnya?
"Ha-hai," balas Darren kikuk. Lalu dengan cepat dia menatap Wizzy. "Kamu udah dari tadi?"
Wizzy menggeleng. "Nggak, baru nyampe, kok."
Darren mengangguk-anggukkan kepalanya. "Eh, itu makan siang aku, kan?" tanyanya seraya menatap paper bag di tangan Wizzy.
"Iya, nih!" Wizzy menyodorkan paper bag itu.
Dengan senyum bahagia Darren langsung mengambilnya. Dia juga sempat mengintip isinya sebentar.
"Makasih, ya, dari tadi aku udah laper banget," kata Darren seraya memegangi perutnya.
Wizzy hanya tersenyum dan walau sebelumnya dia sempat mengomel-ngomel karena Darren tiba-tiba meminta dibawakan makan siang, tapi di sisi lain dia juga senang karena bisa memenuhi permintaan lelaki itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
WIZZY & LAKI-LAKI DI DALAM MIMPI [END]
Teen FictionWizzy yakin semalam dia tertidur sendirian di kamarnya, tapi entah kenapa dia malah terbangun di tempat berbeda dan di sampingnya berbaring sosok laki-laki yang mengaku sebagai suaminya. Tak peduli seberapa banyak Wizzy menjelaskan jika dia masih du...