🌌 Bab 11 : Ruangan serba putih

7K 551 3
                                    

Haiiii 👋

Kalau udah mampir jangan lupa tinggalin jejaknya, ya 😉

Instagram & Tik Tok :
wlnrmd15_stories
______________________________________

🔮 SELAMAT MEMBACA 🔮

“Bertindak bodoh di saat panik, hanya akan membuatmu malu.”

~o•O•o~

SEIRING dengan kesadarannya yang mulai kembali, mata Wizzy yang terpejam perlahan terbuka. Mulanya penglihatan Wizzy agak kabur, tapi setelah penglihatannya menjadi jelas, bisa dia lihat dirinya berada di sebuah ruangan serba putih yang sama sekali tidak dia kenali.

"I-ini di mana?" tanya Wizzy. Keningnya berkerut karena kebingungan.

Dia lalu mencoba mengingat-ingat apa yang sebelumnya terjadi dan saat dia teringat akan cahaya yang bergerak cepat, yang tidak lain adalah cahaya dari sebuah mobil yang melaju kencang ke arahnya, seketika itu juga mata Wizzy membelalak.

Dia yang semula duduk di sofa bahkan sampai berdiri dengan raut wajah panik sekaligus khawatir. Napasnya memburu dan jantungnya pun mendadak berdegup kencang.

Sekali lagi, ingatan akan kejadian itu kembali berputar di kepala Wizzy. Dia juga ingat dirinya berusaha menyelamatkan diri, tapi ... Wizzy tidak ingat apa yang terjadi setelah itu.

Bahkan ketika dia berusaha keras mengingatnya, dia sama sekali tidak ingat apa pun. Ingatannya hanya sampai pada saat dia hendak menyelamatkan diri, tapi setelah itu semuanya menjadi gelap.

Wizzy menggigit kuku jarinya. Kentara sekali betapa paniknya dia saat ini. Apalagi saat pikiran-pikiran negatif mulai menguasai dirinya.

Mungkinkah saat itu dia tidak berhasil menyelamatkan diri? Dan apa itu artinya mobil yang melaju kencang itu berhasil menabraknya?

Jika semua itu benar, lalu di mana dia saat ini? Mungkinkah sekarang dia berada di ... Wizzy menggeleng-gelengkan kepalanya. Menyangkal keras apa yang dia pikirkan.

"Nggak, nggak mungkin," ujar Wizzy. Dia memegang kepalanya dengan kedua tangan. "Gue nggak mungkin udah mati ... NGGAK MUNGKIN!"

Wizzy tiba-tiba berteriak, suaranya menggema di seisi ruangan. Dia juga terus menggeleng-gelengkan kepala, berteriak dan menangis tidak karuan.

Tanpa Wizzy sadari, pintu yang berada di belakangnya dibuka dari luar, menampilkan dua orang lelaki serta seorang perempuan yang berlari tergesa-gesa menghampirinya.

"Ng-nggak, gu-gue—"

"Zy!" Ucapan Wizzy terhenti saat seseorang menarik tangannya sampai dia berbalik. "Kamu kenapa, hah?"

Wizzy yang menangis seketika terdiam saat melihat kehadiran Darren. Sementara Darren yang tadi pergi keluar bersama kedua temannya untuk menunggu klien tentu dibuat bingung sekaligus khawatir dengan sikap Wizzy.

"Kamu nggak apa-apa, kan?" Darren kembali bertanya.

Wizzy yang kini kebingungan hanya bisa terdiam. Dia juga menatap seorang lelaki yang terasa tidak asing baginya dan seorang gadis di belakang Darren.

"Zy, liat aku." Darren memegang pipi Wizzy, membuat gadis itu langsung menatapnya lagi. "Kamu kenapa? Kenapa tadi teriak-teriak, hm?"

Wizzy tidak langsung menjawab, dia malah menatap Darren dalam diam. Sementara seorang lelaki dan seorang gadis yang tadi masuk bersama Darren tampak saling memandang penuh tanya.

WIZZY & LAKI-LAKI DI DALAM MIMPI [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang