Episode 6.

716 58 0
                                    

"Hanya itu saja yg bisa kami dapat, untuk info lain bisa tanya sendiri saja" Kata Ganyu pada Xiao.

"Ya.. terimakasih" Balas Xiao sambil melihat ke arah Ganyu.

"Ok, lagian buat apa nyari biodatanya? Apa kamu sudah mulai nyaman?" Tanya Ganyu dengan nada merayu Xiao.

"Sudah sejak tadi pagi aku nyamannya.." Jawab Xiao.

"He? Yg bener? Cepat banget ahahaha!" Tawa Ganyu tidak percaya.

"Hehe, well just good luck.." Tambahnya dengan sedikit nada tawa.

"Yeah, thanks" Balas Xiao kembali melihat kertas yg ada di tangannya.

"Kalo gitu aku kembali ke kamar ku" Kata Ganyu memutar badannya.

"Ya" Balas singkat Xiao.

Ganyu pun pergi meninggalkan Xiao di ruang privasinya. Xiao mengambil kursinya dan langsung saja duduk. Membaca semua yg ada di kertas pegangannya.

>>>>>>>>AUTHOR✧POV✧END<<<<<<<<

>>>>>>>>>>XIAO✧ POV<<<<<<<<<<

Ini sudah jam dua belas malam. Dan aku masih belum selesai membaca kertas kertas yg ada di tangan ku. Aku membaca semuanya dengan teliti agar tidak keliru nantinya. Kertas ini berisi biodata seseorang, yg bukan lain adalah biodata pujaan hati ku yg sedang tertidur pulas di kamar ku.

Aku bisa melihatnya dari ruang privasi karna di kamar ada satu kamera cctv, sengaja ku pasang supaya aku bisa melihatnya dan memantaunya dengan mudah, daripada bolak-balik sana sini.

Adik dengan nama Lumine dan sahabat bernama Scara. Scara? Bukannya dia pacarnya si Kazuha? Hmm, besok akan ku cek. Jika benar aku ingin menanyainya beberapa pertanyaan, atau sekarang saja ya? Jangan dehh, mending besok saja sekalian dengannya.

Huhh, lebih baik ku lanjutkan besok saja membaca kertas kertas ini, aku mulai lelah. Dengan jalan sedikit sempoyongan aku berjalan ke arah kamar ku.

Saat sampai Aether sudah tidak ada kamar. Tidak ada di kamar... Dan jendelanya terbuka. Jangan bilang dia kabur.

"Ohh.. Xiao?" Panggil seseorang dari belakang yg ku kira sudah kabur.

Tanpa basa basi aku memutar badan dan memeluknya, hahh, aku sangat khawatir. Orang yg ku peluk hanya terdiam dengan wajah bingungnya.

"Ehh, Xiao ada apa?" Tanya Aether tidak mengerti.

"Kau membuat ku khawatir setengah mati" Jawab ku yg semakin erat memeluknya.

"Hehe maaf, tadi jendelanya terbuka, saat ingin ku tutup kembali aku tidak mengerti caranya, jadi aku berniat mencari mu" Jelas Aether.

"Hmm" Disini aku mulai cukup kesal. Namun rasa kesal yg baru terjadi langsung saja hilang karna Aether balik memeluk ku. Huhh, rasa kesal ini seketika terobati.

"Maaf... Aku tidak bermaksud untuk membuat mu khawatir" Kata Aether dengan nada sedihnya.

"Iya gpp, jangan di ulangi lagi" Balas ku.

"Hehe baik"

>>>>>>>>>>XIAO✧POV✧END<<<<<<<<<<

>>>>>>>>>>AETHER✧ POV<<<<<<<<<<


Hooammm... Hmm, aku terbangun karna sinar matahari pagi menyinari mata ku dari arah jendela. Tampaknya jendelanya tidak di tutup oleh Xiao tadi malam. Melihat sekeliling dan mendapati Xiao yg masih tertidur, owhh, dia kalo tidur lucu juga yak, hehe. Ngomong ngomong kami tidur sekasur karna Xiao masih belum punya kasur lain.

Rasanya aku ingin sekali mengelus rambutnya yg hijau itu, tidak masalahkan? Sepertinya tidak. Perlahan aku mengarahkan tangan ku ke rambutnya, hmph! Owhh Ini sangat amat lembut! Tetaplah tidur yak, biarkan aku memainkan rambut mu sebentar, hehe.

"Pagi..." Kata Xiao yg membuat ku terkejut.

"Eh! Hehe pagi juga..." Balas ku mengucapkan selamat pagi.

"... Tolong berhenti mengelus rambut ku" Ucap Xiao dengan muka merahnya.

"Oh, hehe maaf"

Aku segara mengarahkan tangan ku untuk menjauh dan berhenti. Lalu lanjut mencari ikat rambut ku yg hilang entah kemana. Rasanya sangat risih jika rambut panjang tidak di ikat, apalagi kalo sudah mulai siang, hehh... Pasti rasanya akan sangat panas.

"Sini biar ku ikat"

Aku segera memutar kepala ketika mendengar suara Xiao dan melihatnya dengan sebuah ikat rambut. Apa dia yg menyimpannya?

"Ehh terimakasih tapi aku bisa sendiri kok..." Yap, aku menolak, aku sudah di perlakukan seperti majikan kemarin jadi hari ini aku ingin melakukan semuanya sendiri.

Xiao menggelengkan kepalanya, menandakan jika dia tidak mau. Aku sadar akan maksudnya, jadi aku diam di tempat dan tidak menghampirinya. Kali ini aku akan berani untuk membantah, walaupun di ujung hati aku merasa akan ada sesuatu yg buruk yg terjadi?

Xiao yg melihat tingkah ku menundukkan kepala lalu mengangkatnya kembali dengan wajah melas nya.

Huhh kalo sudah tentang wajah melas aku sama sekali tidak akan berani, dengan terpaksa aku menghampirinya dan membiarkan Xiao mengikat rambut ku.

Seketika dia mengubah raut wajah menjadi senang. Huhh dasar... setelah mengikat rambut ku, Xiao mengajak ku ke bawah untuk sarapan, lalu bilang pada ku jika akan pergi ke tempat temannya.

"Ayo sarapan dulu, nanti jam sembilan kita kan pergi ke rumah teman ku..." Katanya.

"Baiklah..." Balas ku mengerti.

Kita skip aja yak biar kalian kagak bosen(⁠。⁠•̀⁠ᴗ⁠-⁠)⁠✧. Singkatnya selesai sarapan dan mandi aku dan Xiao pun berangkat. Katanya dia harus mengambil jalan acak acak kembali untuk bisa menghindar dari kejaran orang orang brengsek, kayaknya itu musuhnya? Entahlah aku tidak tau.

Di perjalanan aku cukup menikmati nya. Di mulai dengan dekorasi jalan, toko toko yg memiliki banyak barang unik dan lain lainnya.

^<>^<>^<>^<>^<>TBC<>^<>^<>^<>^<>^

[XiaoTher]Bought By The Mafia//ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang