Episode 37.

324 31 3
                                    

"ku percayakan rumah pada mu" Kata Xiao pada 10 bodyguard andalannya.

"Baik, siap bos!" Balas ku dengan kompaknya.

Xiao hanya mengangguk sambil pasang senyum yg sangat amat tipis. Ia pun berbalik dan berjalan mendekati mobilnya yg sudah ada Aether didalam.

Ia membuka pintu mobil dan melihat Aether yg asik main dengan seekor kucing.

"Kucing? Dapat darimana?" Tanya Xiao bingung.

"Ouh, tadi tiba tiba ada di kursi belakang" Jawab Aether sambil nunjuk nunjuk ke kursi belakang.

Tampak di leher kucing itu terdapat sebuah kalung dengan nama Furry.

"Bagaimana bisa kucing Kazuha disini coba?" Tanya Xiao di hatinya.

"Apa mungkin pas aku berangkat pulang dia ga sengaja masuk?" Lagi ia bertanya ke diri sendiri.

"Lupakan saja.. nanti sekalian ke rumah Kazuha bentar" Ujar Xiao dalam hati.

Xiao mulai menyalakan mesin mobil, memanaskannya sebentar lalu mulai menginjak gas untuk maju. Ketika sudah menginjak jalan raya barulah mobil melaju dengan kecepatan sedang.

>Time Break<

Dengan kecepatan sedang, keduanya bisa sampai di wangshu inn sekitaran 10 menit. Wangshu inn benar benar ramai, banyak orang orang yg berjualan di setiap sisi setapak jalan menuju konser.

"Mau beli jajan atau cemilan gak?" Tanya Xiao sambil memegang tangan Aether, takut lepas ke kerumunan terus pisah kan jadi repot nanti(ヘ⁠(⁠ ̄⁠ω⁠ ̄⁠ヘ⁠).

"Gak, mau langsung ketemu aja" Jawab Aether sambil menggeleng.

"Kalo mau sesuatu bilang langsung aja" Kata Xiao mulai berjalan.

"Iya tau kok" Balas Aether dengan senyum lebar manisnya.

"Jangan lucu lucu nanti ada yg nyulik" Ujar Xiao ngasal.

"Ishh jangan ngomong gitu nanti beneran gimana, hmph!" Kata Aether penuh kesal dengan pipi mengembung.

"Haha, ga akan ada kok.. asal kamu dekat ma aku terus" Lirih Xiao.

Xiao dan Aether pun mulai fokus berjalan sambil gandeng tangan, Aether selalu mengeratkan genggamannya karna takut di culik kayak dulu lagi, ya walaupun itu ga jadi(⁠ㆁ⁠ω⁠ㆁ⁠).

Beberapa orang yg melihat Xiao begitu hanya bisa termenung diam, sangat langka melihat Xiao bergandengan tangan dengan seseorang selain Qiqi. Apalagi terlihat di raut wajahnya dia sangat menikmati gandengan tangan tersebut.

"Pertama kalinya aku melihatnya begitu selain dengan Qiqi"

"Momen yg langka"

"Foto foto"

"Di sebar eyy, biar pada tau kalo tuan Xiao dah punya pasangan"

"Woah..."

"Beruntungnya, aku jadi iri"

Komentar dari orang orang yg melihat hanya menjadi sebuah angin bagi Xiao. Namun bagi Aether sih beda cerita banget.

Beberapa saat setelah berjalan berdua dengan tangan yg bergandengan, akhirnya sampailah mereka di tempat para idol sedang bersiap untuk mulai konser. Ada yg tau namanya?(⁠ ⁠╹⁠▽⁠╹⁠ ⁠).

"Situ kamu tanya dulu, ayah lagi telpon" Kata Xiao mendapati ponselnya berdering.

Aether hanya mengangguk lalu berjalan mendekat ke seorang bodyguard cewek untuk meminta izin masuk.

"Halo ada yg bisa kami bantu?" Tanya seorang bodyguard cewek dengan nickname Kanna.

"Bisakah aku bertemu denga--"

"Maaf tapi tidak bisa, nyoya Ayaka dan Lumine sedang tidak mau di ganggu" Kata Kanna langsung main potong.

"Oh, kalo gitu apa bisa suruh mereka untuk keluar?" Tanya Aether berusaha cari secara lain.

"Maaf tapi anda bukan hak atas jadi tak bisa asal suruh" Jawab Kanna sangat judes.

"Bilang saja ini Aether, pasti mereka akan paham" Balas Aether tak mau kalah begitu saja.

"Maaf tapi anda buka hak atas jadi tak bisa asal suruh"

Sebuah senyum.. ya senyum:), senyum yg menyimpan sebuah dendam kecil sekecil semut namun sangat susah di tahan.

"Hahhh, baiklah aku mengerti terimakasih" Kata Aether akhirnya menyerah.

"Saya juga berterimakasih atas kerja samanya" Balas Kanna.

Aether dengan muka lusa tambah sedih pun berjalan mendekati Xiao yg sedari tadi masih teleponan dengan ayahnya.

"Paham.. aku akan mengurusnya nanti, yasudah ya aku matikan" Kata Xiao mengakhiri telepon.

Ia memasukkan ponselnya ke sakunya kembali. Lalu ia berbalik badan namun langsung tiba tiba sebuah kepala bersandar tepat di dada atasnya.

"Knp?" Tanya Xiao lembut sambil memegang kepalanya.

"Tidak di izinkan.. sepertinya aku dan Lumine tidak akan pernah bertemu" Jawab Aether dengan nada sedih.

"Kamu ga di bolehin masuk?" Tanya Xiao agar lebih jelas.

"Iya.." Jawab Aether.

"... Aether tatap aku" Minta Xiao ingin melihat wajah Aether, namun tidak di respon.

Karna tidak di respon, Xiao mengangkat dagu Aether ke atas dan terlihat mata berkaca kaca nya. Xiao yg melihatnya tepat di depan matanya pas pun jadi rada kesal, hal yg paling ia tidak suka adalah ketika pujaan hatinya tersakiti.

"Ayo" Kata Xiao langsung menarik tangan Aether.

"Eh mau kemana?" Tanya Aether sedikit kaget.

"Ikut aja" Jawab Xiao cepat dan dingin.

^<>^<>^<>^<>^<>TBC<>^<>^<>^<>^<>^

[XiaoTher]Bought By The Mafia//ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang