Episode 9.

605 48 0
                                    

"hahhh sejuknya..." Kata Scara menikmati udara segar di luar.

"Kelihatannya kamu masih belum move on yak dari udara ma angin malam hehe" Tawa Aether melihat kelakuan Scara.

"100 persen betul!" Balas Scara dengan semangat.

"Hahaha"

Tawa Aether sempat berhenti karna melihat beberapa orang lain dari atas gedung di depannya. Adanya cahaya bulan, Aether sekilas melihat orang orang tersebut seperti membawa sebuah senapan.

Karna Aether lebih suka nyari aman jadi dengan cepat dia menarik Scara. Scara sempat protes karna Aether mengganggu kesenangannya, namun ketika Scara melihat ke atas gedung barulah dia tau maksud baik Aether.

Kaki yg masih sedikit sakit Scara paksa untuk berjalan semampunya.

"Dorrr!!"

"Aghh!!"

"Ehh Scara kau baik?! Apa pelurunya mengenai mu?!" Tanya Aether dengan panik.

"Ughh sialan" Rintih Scara.

"Ayo mari biar ku gendong saja diri mu di punggung ku" Kata Aether sambil berusaha mengendong Scara di punggungnya.

"Ughh, Aether hati hati!" Ucap Scara sadar jika akan ada peluru lain yg mengenainya dan langsung menarik tangan Aether.

Aether sempat menghindar hanya saja tangan kanannya yg tidak selamat. Scara yg tau jika tangan Aether terkena tidak bisa melakukan apa apa, andai saja kakinya tidak kesakitan mungkin dia akan membawa Aether ke tempat aman seperti belakang pohon.

Di saat panik suara tepukan tangan terdengar dari atas gedung. Scara yg mendengar suara tepukan memasang wajah kesalnya, dirinya paling tidak suka jika sahabatnya kesakitan.

"Dasar bajingan!!" Teriak Scara memanggil orang yg di atas gedung.

"Berani sekali bilang seperti itu pada kami!! Rasakan akibatnya!" Balas salah satunya

"Yo nyari mati?" Tanya seseorang.

"Kazuha?"

"Aku mungkin bisa memaafkan kalian tapi kalo yg satunya jangan di tanya" Kata Kazuha dengan gemetar karna orang di belakangnya.

Scara dan Aether yg mendengar jadi penasaran dengan orang yg di maksud Kazuha.

"Hehe Nee nee sabar Xiao" Kata Venti yg berusaha menenangkan Xiao yg sudah di penuhi oleh rasa emosi.

"I will not forgive them...."

"Ohh Sh¡t..."

>>>>>>>>AUTHOR✧POV✧END<<<<<<<<

>>>>>>>>>>AETHER✧ POV<<<<<<<<<<

Sial atau buruk sih nasib ku ini? Sekarang aku berada di dalam rumah Kazuha. Di depan ku sudah ada Xiao yg merawat luka peluru di bagian tangan kanan ku.

Sebelumnya dia sempat mengamuk seperti banteng karna melihat ku yg terluka. Tenang saja dia hanya bermain jarak jauh saja kok, atau halusnya menggunakan senapan juga.

"Apa masih sakit?" Tanya Xiao.

"Hm! Sudah kok" Jawab ku.

Xiao tidak menunjukkan ekspresi apapun, dia masih terus melihat tangan ku yg di perban ini. Sepertinya dia masih kesal.

Karna aku merasa yg tidak enak, akhirnya mencoba untuk mengarahkan tangan ku yg ia perhatikan ini ke bagian pipinya dengan lembut. Semoga saja setelahnya rasa kesalnya hilang.

Saat tangan ku sudah berada di pipinya aku sedikit berusaha untuk mengelus pelan, Xiao masih terdiam, setelahnya dirinya yg terdiam selama sekitar dua menit barulah dia merespon.

Tangan milik Xiao memegang tangan ku yg ada di pipinya lalu dengan perlahan dia memejamkan mata, kelihatannya dia menikmati elusan pipi pelan dari ku.

"Haha imut banget" Kata ku di dalam hati.

Melihat Xiao yg kelihatannya akan tertidur dengan posisi duduk tegak rasanya pasti tidak akan nyaman. Jadi aku mendorong kepalanya dan mendaratkannya di paha ku.

"Pasti capek ya? Tidurlah..." Kata ku.

^<>^<>^<>^<>^<>TBC<>^<>^<>^<>^<>^

[XiaoTher]Bought By The Mafia//ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang