Episode 35.

351 35 4
                                    

>>>>>>>>AUTHOR✧POV✧END<<<<<<<<

>>>>>>>>>>XIAO✧ POV<<<<<<<<<<

Sesuai dugaan ku, Lumine adalah partner Ayaka. Idol terkenal di negeri Teyvat ini. Aether mungkin belum tau soalnya ini.

Dari luar terdengar suara Aether sama Qiqi. Paling lagi main.

"Terimakasih sudah mau mencari informasi tentang dirinya." Kata ku pada Ganyu.

"Tidak masalah" Balas Ganyu.

"Waktu mu tepat buat ngajak Aether ketemu, katanya mereka bakal konser di Liyue, tempatnya wangshu inn" Ucap Ganyu memberi tahu ku.

"Ouh.. jadi itu alasan knp tadi pagi wangshu inn ga rame kayak biasanya terus banyak orang siap siap" Ujar ku mengigat tadi pagi di wangshu inn.

"Mengerti.. aku keluar dulu dengan Hu Tao, hanya ada kamu, Aether dan Qiqi loh ya di rumah" Kata Ganyu.

Aku mengangguk. Lalu fokus balik ke kertas informasi tentang Lumine.

"Byarr!!!"

Tiba tiba saja aku mendengar barang pecah, membuat fokus ku mati sejenak. Terdengar seperti piring, karna tidak mau terlalu memikirkannya jadi aku hanya mengganggap nya itu adalah perbuatan Hu Tao atau Ganyu.

Tapi otak ku mengigat perkataan Ganyu. Ganyu dan Hu Tao keluar rumah bersama. Hanya ada aku, Aether dan Qiqi.

Ohh Sh¡t, aku langsung beranjak dari kursi yg ku duduki, cepat sangat cepat aku segara pergi ke asal suara itu.

Asalnya kalo tidak salah dari dapur.

"Aether ada apa?" Tanya ku langsung ketika sudah ada di dapur.

"Ugh, jauhkan cepat cepat Qiqi, Xiao" Jawab Aether dengan nada kesakitan?

Aku segera melakukan yg di suruh Aether, menggendong Qiqi dan membawanya cukup jauh. Selesai melakukannya Aether tampak sangat berhati hati dalam mengambil langkah.

Aku sangat di buat bingung. Merasa ada yg tidak beres aku menurunkan Qiqi dan berjalan mendekati Aether.

"Aether kau ba--" Perkataan ku terpotong ketika melihat ada beberapa serpihan beling yg menancap di telapak tangan Aether.

"Nghh, ugh" Hanya rintih yg keluar dari mulutnya.

"Shh, kumohon tenanglah.. tahan ya aku akan mengambil obat" Ujar ku.

Aether menggaguk sambil memegangi tangannya yg terkena beling. Aku pun segara berdiri dan mengambil obat yg ada di laci meja dapur.

Aku paling hafal kalo tentang letak obat, jadi hanya 10 detik ketemu. Oh ya.. aku tidak pernah mengerti cara mengobati luka beling seperti ini.

"Qiqi ayo pulang" Suara kak Baizhu pun terdengar.

"Kak Baizhu!" Panggil ku cepat.

"Ya?" Balas kak Baizhu sambil memiringkan kepalanya.

"Tolong bantuin ngobati luka Aether" Kata ku.

"Hmm ada apa dengan Aether?" Tanya kak Baizhu.

"Luka beling" Jawab ku.

"Ouh.. hah?! Luka beling?!"

>Time Break<

Setelah mengobati obat Aether, kak Baizhu langsung pamit pergi dengan Qiqi. Sebelumnya juga Qiqi meminta maaf pada Aether karna dia lah yg membuat Aether terluka, dan dengan senang hati Aether memaafkannya.

"Apa masih sakit?" Tanya ku pada Aether karna masih merasa khawatir.

"Tidak.. sudah biasa, tenang saja" Jawabnya sambil mengelus pipi ku.

"Kalo masih ada yg sakit bilang saja" Ucap ku ganti memegang tangannya yg mengelus pipi ku dan memejamkan mata.

"Baik baik mengerti" Balas Aether penuh dengan kelembutan.

>

>>>>>>>>>XIAO✧POV✧END<<<<<<<<<<

>>>>>>>>>>AETHER✧ POV<<<<<<<<<<

Kini aku sedang duduk di sebuah sofa panjang di tanam. Dan sekarang bisa di lihat Xiao yg tertidur lelap di paha ku. Kelihatannya dia sangat di kelelahan, memangnya apa saja yg ia lakukan? Aku jadi penasaran, hehe.

"Xiao?" Panggil seseorang.

"Disini" Balas ku sadar akan ada orang yg memanggil Xiao.

Orang itu langsung menunjukkan diri Setelah aku membalas panggilannya. Dan dia adalah tuan Zholing, atau ayahnya Xiao.

"Ouh tidur.." Ujar tuan Zholing.

"Hehe iya tuan" Balas ku.

"Panggil ayah saja, kamu kan sudah masuk di keluarga kami"

"Um! Baik tua-- ehh ayah, haha"

Ayah mendekati ku sambil bertanya tanya. Orang nya sangat asik saat di ajak bicara. Beberapa kali kami tertawa bersama, dan tanpa sadar membuat Xiao risih.

"Yasudah ya, aku pamit pergi dulu" Kata ayah sambil beranjak dari tempat duduknya.

"Um, hati hati" Balas ku dengan cepat.

Ayah hanya pasang senyum lalu balik badan dan pergi melangkah menjauh keluar dari taman.

Tepatnya saat ayah keluar, Xiao pun bangun  dari tidurnya, lalu langsung menatap ku dengan tatapan malas dan.. tak puas?


"Kenapa?" Tanya ku karna tidak enak.

Xiao tidak menjawabnya, dia hanya menatap ku, tangannya dengan cepat langsung memegang pundak ku.

"Brak!"

"Woa! Xiao ada apa?" Tanya ku langsung ketika Xiao mendorong badan ku sampai jatuh ke atas sofa.

"Diam, aku berusaha untuk mendapatkan tidur yg nyenyak" Jawab Xiao sambil terus menerus mengeratkan pelukannya.

"Bukan kah tadi kamu sudah tidur?" Tanya ku lagi.

"Itu ga nyenyak" Jawab Xiao cepat.

"Terus mau tidur nyenyak gimana?" Mulut ku tidak bisa berhenti bertanya ketika ga ada jawaban yg jelas.

Xiao tidak menjawabnya, mata nya tertutup rapat, sangat rapat.

"Maksudnya mu mau tidur sambil meluk aku gitu?" Tanya ku yg mulai mengerti.

Xiao mengangguk.

"Bilang dong" Kata ku cukup kesal.

Lagi lagi perkataan ku tidak di respon, huhh...

^<>^<>^<>^<>^<>TBC<>^<>^<>^<>^<>^



[XiaoTher]Bought By The Mafia//ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang