Episode 26.

410 36 1
                                    

Hari pun berganti menjadi malam.

Terlihat Albedo yg sedang melihat hujan dengan sebuah kopi hangat yg sedari tadi belum ia minum.

Tatapannya kosong, dia seperti merasa menyesal akan perbuatan yg dulu pada seseorang yg ia cintai.

Namun siapa sangka orang yg ia perlakukan kasar masih mau memaafkannya.

Sucrose atau asisten pribadi Albedo datang menghampirinya, mencoba untuk memecahkan keheningan yg terjadi.

"Ada apa Albedo?" Tanya Sucrose.

Albedo tidak merespon. Sucrose yg di abaikan jadi sedikit kesal dan menggembungkan pipinya.

Albedo terpancing akan pipi Sucrose yg menggembung seperti balon itu. Melihatnya jadi mengigat ketika dirinya sedang bad mood datanglah Aether bertanya namun ia abaikan lalu menggembungkan pipinya seperti yg di lakukan Sucrose.

Senyum tipis terbentuk di muka Albedo, senyum tipis nya membuat Sucrose terpancing untuk melihatnya.

"Apa?" Tanya Sucrose sedikit judes karna masih kesal.

"Hehe, jangan judes judes lah" Jawab Albedo sambil mengelus pipi Sucrose.

Pipi yg di elus oleh Albedo jadi memerah, karna Albedo tidak pernah melakukan elus pipi pada Sucrose sebelumnya.

"Hm? Knp tuh kok merah?" Tanya Albedo nakal.

"Ish apaan sih" Jawab Sucrose sambil menyingkirkan tangan Albedo yg mengelus pipi nya.

"Hehe, jangan lucu lucu nanti ada nyulik" Kata Albedo sembarang.

"Siapa hah yg mau nyulik?! Sini sini, ga takut aku, hmph!" Balas Sucrose terlalu percaya diri.

"Pff hahaha!" Tawa Albedo keluar dari mulutnya karna tidak tahan.

"Bercanda" Ucapnya setelah tertawa.

"Ha! Ihh ga lucu tau!!" Protes Sucrose.

"Hehehe, maaf maaf" minta maaf Albedo.

"Hmph!"

Albedo terus tertawa sementara Sucrose memasang muka kesalnya. Beberapa pelayan yg melihat berasa jadi nyamuk karna seperti melihat kebucinan antara Albedo dan Sucrose.

"Mereka cocok ya?" Tanya salah satunya.

"Iya setuju, bahkan lebih romantis dari Albedo sama Aether, haha" Jawab satunya.

Sucrose mendengar apa yg di katakan oleh para pelayan itu, karna merasa malu Sucrose jadi menundukkan kepalanya.

Albedo berhenti tertawa dan mulai bingung dengan Sucrose. Tanpa berpikir apapun Albedo mengangkat dagu Sucrose yg tambah membuat Sucrose sangat memerah.

"Knp? Muka mu merah loh" Ucap Albedo tambah memanasi Sucrose.

Sucrose diam tak menjawab. Tubuhnya sangat kaku. Sebuah darah segar mengalir dari dalam hidung.

"Uh, Sucrose kau baik?" Tanya Albedo dengan kaget karna melihat darah segar keluar dari hidung Sucrose.

"Um! Y-ya aku b-ba-baik saja, haha" Jawab Sucrose terbata bata dan setelahnya pingsan.

"Woahh!! Sucrose!" Teriak Albedo kaget.

>Time Break<

Pukul jam sembilan malam, Sucrose bangun dari pingsannya dan mendapati Albedo yg sedang membaca sebuah buku.

Awalnya Sucrose mengira itu buku biasa namun ketika di lihat dengan teliti kembali teryata itu adalah buku diary Sucrose yg isinya tentang isi hatinya pada Albedo.

"Jadi selama ini kamu menyukai ku? Sucrose?" Tanya Albedo.

"Huhh ya itu benar, sejak aku jadi asisten mu aku sudah pasang perasaan sama kamu" Jawab Sucrose ragu ragu.

Keheningan datang ke sisi keduanya. Albedo terus diam sambil terus membaca buku yg di tulis oleh Sucrose, sementara Sucrose tidak berani mengambil buku diary nya karna takut di pecat dan tidak dapat menghasilkan uang kembali lalu menafkahi keluarganya.

"Knp ga bilang dari dulu?" Tanya Albedo lembut sambil menghadap ke Sucrose.

"Ha?"

Albedo beranjak dari kursi yg ia duduki dan berjalan mendekati Sucrose. Sucrose diam di tempat, mengikuti alur suasana yg berjalan.

Ketika Albedo ada di depannya dagu Sucrose di tarik ke atas menghadapnya. Pipi Sucrose merah seperti tomat.

"cup~"

A

lbedo tiba tiba mencium pipi Sucrose.

"Bilang dong, jangan di sembunyikan, jujur aja aku juga pasang perasaan kok sama kamu pas kamu bantuin aku bikin rencana buat ngambil Aether balik.." ucap Albedo.

"Kamu terlihat sangat membantu walaupun ada kayak rasa ga pengen ada Aether balik kan?" Tanya Albedo.

"Um! Iya.. benar" Jawab Sucrose malu malu.

"Hehe ngomong dari kemarin coba biar sekarang kita bisa ngedate.." Kata Albedo.

Hah? Ngedate?" Tanya Sucrose tak percaya.

"Yeah.. Will you be my girlfriend?"

"..... Eum.. Yes, of course! I want to!!"

Resmilah sekarang Albedo dan Sucrose menjalani jalan percintaan mereka...

^<>^<>^<>^<>^<>TBC<>^<>^<>^<>^<>^

Kalo ga nyambung maaf(⁠人⁠ ╥⁠﹏⁠╥)

[XiaoTher]Bought By The Mafia//ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang