Taehyung memeluk erat tubuh Kakak sulungnya dan mulai histeris begitu Seokjin memberitahunya bahwa malam ini juga, ia memilih untuk keluar dari rumah dan tinggal di tempat tinggal yang terpisah.
"Hiks. Enggaaak! Kakak ga boleh pergiii... Aku ga mau ditinggal sendiri Kaak...." seru Taehyung disela isakan tangisnya.
"Kan masih ada Kak Namjoon, dek..." jawab Namjoon.
"Enggak! Aku ga mau kalo ga ada Kak Seokjin. Aku mau ikut Kakak pergi aja! Ya, Kak?? Hiks..."
"Nanti. Kalo Kakak udah kerja dan punya penghasilan sendiri, terserah kamu mau pilih tinggal sama Kakak atau sama Papa. Tapi untuk sekarang ini, kamu tetep harus tinggal sama Papa dirumah" jawab Seokjin sambil mengusap-usap punggung Taehyung.
Taehyung menggelengkan kepala dengan panik. "Enggak Kaak.... Aku mau ikut Kakak sekaraang..."
Seokjin lalu melepas pelukannya, dan menangkup wajah Taehyung dengan kedua telapaknya.
"Tae, dengerin Kakak. Kalo kamu ikut Kakak sekarang kamu mau makan apa? Bayar sekolah pake apa? Kakak belom bisa ngehidupin kamu. Nanti, begitu Kakak dapet pekerjaan dan gajinya cukup buat sekolahin kamu dan kasih kamu makan, pasti Kakak ajak kamu tinggal sama Kakak. Ya?"
Dengan wajah yang masih berlinangan airmata, dan nafas yang masih diselingi isakan, Taehyung menatap lekat netra Seokjin.
"Sekarang ini keadaannya Kakak bener-bener belom bisa bawa kamu, dek. Tunggu Kakak dirumah ya? Kakak pasti bawa kamu kalo waktunya udah tepat"
"Ka-Kakak janji?" tanya Taehyung.
Seokjin mengangguk. "Iya, Kakak janji. Kamu mau sabar dulu sebentar kan?"
Butuh beberapa saat bagi Seokjin untuk menanti jawaban Taehyung hingga akhirnya remaja 17 tahun itu perlahan menganggukkan kepala.
Nafas dalam dada Seokjin yang tadinya sedikit sesak, kini terasa plong seketika.
"Kakak harus sering telfon aku" kata Taehyung.
"Iya, nanti Kakak sering telfonin adek" jawab Seokjin.
"Kalo pas weekend aku boleh nginep gak, ditempatnya Kakak?"
"Boleh dong, nanti kalo Kakak udah dapet tempat tinggal sendiri dan gak numpang lagi di apart Kak Yoongi, Kakak bakal ajakin kamu nginep tiap weekend. Ya?"
Lagi, Taehyung menganggukan kepala.
Cup.
Seokjin memberikan kecupan sayang di dahi adiknya sebelum akhirnya berpamitan.
"Ya udah Kakak pergi dulu ya. Baik-baik dirumah, ga boleh nakal disekolah, nurut sama Papa sama Kak Namjoon. Oke, Kim Taehyung yang paling ganteng satu sekolah dan satu komplek?"
Senyum lebar pun menghiasi wajah Taehyung yang memang sangat rupawan itu ketika mendengar kalimat Kakaknya.
Dan sebagai jawaban, Taehyung kembali memeluk erat Seokjin.
17 tahun tinggal bersama satu atap sebagai Kakak beradik yang tidak terpisahkan, dan tiba-tiba malam ini Taehyung harus melepas Kakaknya yang telah memilih jalan hidupnya sendiri, tentu saja membuat anak itu menjadi sangat emosional.
Taehyung terus menangis, terisak, di dalam dekapan hangat Kakak sulung yang sangat ia sayangi.
****
Lokasi apartemen Yoongi berada di daerah Myeongdong dan di sebelah selatan area tsrsebut terdapat satu lokasi yang terkenal dengan hiburan malamnya dengan suasana internasional yang sangat populer.
KAMU SEDANG MEMBACA
SUNSET SKY
FanfictionMemiliki tiga kakak dengan rentang usia yang cukup jauh menjadi berkah tersendiri untuk hidup Kookie terutama jika itu menyangkut Kakak kedua dan Kakak ketiganya kecuali Kakak sulungnya yang bahkan tak pernah menatapnya.