Beberapa kali Yoongi melihat layar ponselnya yang tidak kunjung menunjukkan adanya panggilan masuk dari Seokjin membuat laki-laki itu mulai dihampiri perasaan khawatir.
Apa Seokjin masih berada di The Ranger?
Apa laki-laki itu singgah kini ke tempat yang lain karena masih ingin menghabiskan waktu untuk sendiri?
Ataukah jangan-jangan terjadi sesuatu pada Seokjin di tengah jalan?
Tidak ingin semakin dipusingkan dengan pikiran buruknya sendiri, Yoongi pun segera menghubungi Seokjin.
Menunggu hingga nada sambung habis, Seokjin tidak menjawab panggilannya. Yoongi lalu mencoba sekali lagi menghubungi nomor Seokjin, namun sama seperti sebelumnya, teman baiknya itu tidak juga menjawab panggilannya.
Tanpa berpikir lebih lama, Yoongi segera mengambil jaket, dompet serta kunci mobil, kemudian keluar dari apartemennya untuk mencari Seokjin.
Tepat ketika Yoongi baru memasuki mobilnya, ponselnya berbunyi dan betapa leganya hati pria berkulit pucat itu ketika yang ia lihat di layar panggilan audio dari seseorang yang sedang ia cari.
"Lo ngapain aja, sat? Daritadi gue telfon ga ada jawaban" cerocos Yoongi yang kepalang kesal.
"Ya, Halo. Ini Mas Yoongi ya?" jawab suara seorang wanita yang membuat Yoongi langsung terhenyak.
"I-iya. Ini siapa ya?"
"Saya pegawai The Ranger, Mas. Mau kasih tahu temennya Mas lagi mabok berat. Saya juga baru tahu waktu bersihkan meja pojok kalo temennya Mas ketiduran sama Hpnya lagi nyala ada panggilan dari Mas Yoongi"
"Astaga. Oke, oke. Saya jemput temen saya sekarang. Makasih ya Mba"
"Oke, Mas"
Setelah panggilan terputus, Yoongi beralih untuk memanggil nomor lain milik tetangga apartemennya.
"Ken"
"Oy.."
"Lo udah tidur belum?"
"Belum. Ini baru mandi. Kenapa?"
"Ken, bantuin gue please. Jemput Seokjin, dia lagi mabok di The Ranger"
****
Dengan susah payah Yoongi dan Ken memapah Seokjin yang masih menutup mata, memasuki apartemen Yoongi.
"Ke kamar pojok, Ken. Gue udah siapin trmpat buat dia"
"Oke"
Sesampainya di kamar, dua laki-laki itu pun membaringkan Seokjin dengan baik, melepas sepatunya, lalu menyelimutinya dengan nyaman.
"Gila sih, berat juga nih anak" kata Ken.
"Tau tuh. Katanya hidupnya ngenes tapi kok gak tambah kurus badannya" kata Yoongi.
Terdengar kekehan ringan Ken. "Itu artinya meskipun lagi ngenes tapi gak ngaruh ke nafsu makan dia"
"Lebih baik kayak gitu sih. gue juga ga bisa lihat temen baik gue lebih menderita daripada ini" jawab Yoongi sembari menatap sedih kearah Seokjin yang begitu lelap.
"Tentang Papanya sama istri baru?"
Yoongi mengangguk. "Kita bicara diluar deh"
Kemudian Yoongi mengajak Ken menuju meja pantry dan mengeluarkan 2 kaleng minuman bersoda untuk mereka.
"Masalahnya cukup rumit. Ga ada yang tahu apa yang sebenernya terjadi antara si Papa sama istri barunya waktu Mamanya Seokjin masih sakit" kata Yoongi sembari menikmati minumannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SUNSET SKY
FanfictionMemiliki tiga kakak dengan rentang usia yang cukup jauh menjadi berkah tersendiri untuk hidup Kookie terutama jika itu menyangkut Kakak kedua dan Kakak ketiganya kecuali Kakak sulungnya yang bahkan tak pernah menatapnya.