Mendengar rengekan Jungkook yang cukup keras, Seokjin memutuskan untuk kembali ke kamar terlebih dahulu, mengabaikan sejenak Taehyung yang masih berada dibalik pintu.
"Kenapa? Ada apa?" tanya Seokjin setibanya di kamar.
Diusapnya punggung kecil Jungkook yang masih memejamkan mata sambil terus merengek.
"Mau susu.."
"Tadi katanya gak mau?"
"Sekarang mauu..."
"Hiish, ya udah Kakak bikinin, tapi diem gak boleh nangis" jawab Seokjin sambil memberi Jungkook guling untuk dipeluk lalu keluar kamar menuju monitor diruang tengah.
"Tae?" panggil Seokjin.
"Kak, bukain pintu dong. Aku kebelet pipis iniii!"
"Astaga..." keluh Seokjin lirih. Ada-ada saja pikirnya. "Bentar, tunggu dulu disitu, Kakak juga mau ke kamar mandi. Lagi kebelet juga"
"Lho? Bukain dulu pintunya. Berdiri disini malah makin kebelet tau, Kak" jawab Taehyung sambil menghentakkan kakinya pelan untuk menghalau rasa ingin buang air kecil.
Mendengar tak ada jawaban lagi dari Seokjin, Taehyung pun memicingkan mata. "Kak? Kakak? Kak Seokjin? Astaga, gak dibukain pintu beneran!" seru Taehyung kesal.
Sementara di dapur, dengan tergopoh Seokjin membuat susu untuk Jungkook sesuai dengan resep takaran yang diberikan Bunda melalui catatan yang disematkan diluar wadah susu.
"Kenapa mendadak hidup jadi ribet gini ya, gara-gara tuh bocil doang??" gerutu Seokjin.
Setelah sebotol susu siap, dengan langkah cepat Seokjin kembali ke kamar dan memberikannya untuk Jungkook.
"Dek, Kakak mau ngomong. Denger gak suara Kakak?"
"Mm..." jawab Jungkook singkat tanpa membuka mata sambil menyedot susu dengan bersemangat.
"Kakak lagi ada tamu, adek diem disini ya. Kamarnya Kakak kunci dari luar, Jangan panggil-panggil Kakak sampai tamunya pulang. Gak lama kok, bentar doang. Oke? Ngerti gak dek?"
"Mm..."
Setelah mendengar jawaban singkat itu, Seokjin keluar kamar, mengunci pintunya dan berlari menuju pintu utama.
Begitu pintu terbuka, Seokjin dibuat terkejut ketika Taehyung langsung menerobos masuk dan berlari menuju kamar mandi.
"Kebelet banget ya, Tae??" goda Seokjin.
"Pake nanya!!"
Dengan terkekeh geli, Seokjin lalu melangkah menuju dapur, membuka kulkas dan mengeluarkan potongan sayur sup, bakso dan sosis yang sudah dia siapkan sejak semalam, untuk dimasak sebagai menu makan Jungkook setelah anak itu bangun tidur nanti.
Beberapa saat kemudian, suara Taehyung memecah keheningan dapur. "Leganyaaa"
Ketika menoleh, Seokjin melihat adiknya itu sedang mengambil satu kaleng kopi instan dari dalam kulkas.
"Buang air kecil atau buang yang lain juga, Tae? Lama banget?" tanya Seokjin sambil memasukkan potongan sayur sup kedalam air mendidih.
"Kak, kencing tuh kalo ditahan agak lama keluarnya jadi pelan, makanya lama" jawab Taehyung sambil menenggak kopinya. "Lagian Kakak kenapa sih gak bukain pintu dulu? Kalo aku nunggu di dalem kan enak, Bisa duduk di sofa"
"Tadi Kakak juga lagi kebelet banget. Jadi gak bisa mikir yang lain-lain" jawab Seokjin yang tentu saja hanyalah alasan.
Si sulung tampan itu kini terlihat memasukkan potongan bakso dan sosis ke dalam panci. "Ngapain kesini siang-siang?"
KAMU SEDANG MEMBACA
SUNSET SKY
FanficMemiliki tiga kakak dengan rentang usia yang cukup jauh menjadi berkah tersendiri untuk hidup Kookie terutama jika itu menyangkut Kakak kedua dan Kakak ketiganya kecuali Kakak sulungnya yang bahkan tak pernah menatapnya.