My dear readers,
Terimakasih banyak untuk dukungan dan semua saran yang kalian tulis di kolom komen di chapter lalu. Seneng banget aku bacanyaa, terharu juga. Love you all💜
Sebagai ucapan terimakasih, chapter kali ini aku update dalam 1300++ kata lagi.
Enjoy ~
.
.
.
Yoongi meletakkan kembali ponselnya di meja kerja sambil menghela nafas panjang. Memikirkan permintaan Seokjin, membuat si kulit pucat itu mendadak harus memutar otak.
Seokjin meminta bantuan Yoongi untuk membawa Jungkook berkunjung ke apartemennya tanpa boleh diketahui oleh satupun anggota keluarganya, termasuk 2 adiknya, Namjoon dan Taehyung.
Kenapa? Karena Seokjin sama sekali tidak ingin Papa dan Bunda merasa senang jika mereka tahu dia ingin bertemu dengan Jungkook.
Jujur saja, Seokjin tidak mau Papa dan Bundanya jadi berharap lebih dengan menganggap bahwa dia sudah mau menerima keluarga baru mereka khususnya menerima Jungkook, anak yang sejak dilahirkan sudah di cap oleh Seokjin sebagai anak hasil pengkhianatan Papanya.
Apakah anggapan tentang Jungkook itu masih menetap di hati Seokjin? Entahlah.
Juga, jika Namjoon atau Taehyung sampai tahu kalau Seokjin ingin bertemu dengan Jungkook, si tampan itu khawatir 2 adiknya akan membocorkan hal tersebut kepada Papa dan Bunda karena bagaimanapun keduanya pasti akan bersemangat memberitahu Papa dan Bunda tentang hal yang mereka anggap sebagai kemajuan dari sikap acuh kakak sulung mereka.
"Iish...dasar si pemakan gengsi! Kalo udah kaya gini siapa coba yang pusing jadinya??" gerutu Yoongi sambil mengacak kesal rambutnya.
Kemudian tangan Yoongi terulur untuk mengambil kembali ponselnya yang tergeletak di meja.
Yoongi
Malem Bunda
Aku mau telfon bentar bisa gak, Bun?Tidak ada jawaban dari Bunda, Yoongi pun melanjutkan pekerjaannya. Berkutat dengan komputer dan susunan nada-nada hingga beberapa saat kemudian, ponselnya berdering dan menampilkan nama Bunda Youngji sebagai si penelepon.
"Halo, Bunda?"
'Iya, kenapa Yoon?'
"Bunda lagi repot gak? Aku mau nanya sesuatu ini"
'Bunda lagi nyantai. Ini lagi nemenin Kookie bikin PR menulis. Mau nanya apa?'
"Bun, kalau hari sabtu Kookie tuh biasanya pulang sekolah jam berapa ya?"
'Kalau Sabtu pulang jam 10.30 tapi biasanya Bunda jemput jam 11 karena kalau abis acara makan bersama, Kookie maunya main dulu di playground, ga mau cepet-cepet dijemput'
"Oh gitu..."
Dari seberang terdengar samar di telinga Yoongi, suara kecil Jungkook, bertanya sesuatu kepada Bunda yang kemudian dijawab Bunda, 'Iya, Ini Kak Yoongi'
'Kenapa emangnya, Yoon?' tanya Bunda setelah menjawab Jungkook.
"Mm, Aku rencananya mau ajak Kookie jalan-jalan, gak jauh sih Bun, palingan ke Yongsan sini doang. Boleh gak, Bunda?"
'Yongsan? Kemananya di Yongsan?'
- 'Ke daerah Namyeong, Bun. Ke apartemen anak sulungnya Bunda yang gengsinya segede kapal titanic. Dia lagi kangen sama adek bungsunya, tapi gak mau ngaku... ' - batin yoongi sambil menghela nafas getir.
KAMU SEDANG MEMBACA
SUNSET SKY
FanfictionMemiliki tiga kakak dengan rentang usia yang cukup jauh menjadi berkah tersendiri untuk hidup Kookie terutama jika itu menyangkut Kakak kedua dan Kakak ketiganya kecuali Kakak sulungnya yang bahkan tak pernah menatapnya.