1 September 2024
As most requested by message board polling, SUNSET SKY update di tanggal istimewanya uri kookiekookiejungkookie💜
Enjoy ~
.
.
.
(Picture taken from Seoul Tourism Advertising - Seoul My Soul - BTS Jin)
.
Seperti di surga.
Dari ketinggian sebuah puncak gunung atau mungkin bukit, entahlah, Mata almond kecoklatan itu berbinar cerah.
Senyum lebar terulas di bibir tebalnya yang merah.
Wajah tampannya terpukau melihat pemandangan yang bukan hanya megah tapi juga spektakuler di langit malam yang bersinar gemerlap.
Kembang api itu.
Semua letusannya membentuk bias warna pink yang indah. Selaras sempurna dengan warna merah muda cerah dari sweater rajut yang membalut hangat tubuh rampingnya.
Kim Seokjin, baru pertama kali bagi laki-laki itu berada di tempat yang memukau seperti ini.
Pemandangan dibawah sana juga sama gemerlapnya.
Lampu-lampu beraneka warna, kuning, merah, jingga.
Semuanya tampak berkilauan.
Semuanya, sempurna.
Terbersit tanya dalam benak Seokjin,
Apakah ini yang dinamakan surga?"Segarnyaa..." gumam Seokjin lirih seraya memejamkan mata, menghirup dalam-dalam udara malam yang menyegarkan itu.
Seokjin tak lagi peduli waktu. Saat itu yang ia inginkan hanyalah menikmati momen indah dirinya bersama suasana malam yang berkilauan itu.
"Kakak..."
Mata laki-laki itu yang tadinya terpejam, seketika terbuka ketika suara seseorang menyapa pendengarannya.
Kepalanya menengok kearah sumber suara, kearah sudut kanan dan kedua netranya pun terbelalak seketika.
Disana, berdiri seorang wanita yang sangat ia kenal.
Ah tidak. Seorang wanita yang sangat ia rindukan lebih tepatnya.
"M-m-mama?" Ucap Seokjin terbata karena tidak percaya dengan apa yang dilihatnya.
Dengan senyum lembut, wanita itu mengangguk. "Iya. Ini Mama, sayang"
Jang Nami, Tampil begitu cantik dalam balutan dress sutra berwarna putih bersih dengan rambut hitamnya yang terurai indah. Sisi elegan yang menonjolkan dari kelas sosial mana wanita itu berasal.
KAMU SEDANG MEMBACA
SUNSET SKY
FanfictionMemiliki tiga kakak dengan rentang usia yang cukup jauh menjadi berkah tersendiri untuk hidup Kookie terutama jika itu menyangkut Kakak kedua dan Kakak ketiganya kecuali Kakak sulungnya yang bahkan tak pernah menatapnya.