Attention please!
Summer Rain untuk sementara Unpublished dan akan Re-publish sewaktu-waktu.
Terimakasih💜.
.
.
"Kakaaak!! Adek ikuut!"
Jungkook terus berteriak kencang dan mengamuk dalam gendongan Papa membuat pria 53 tahun itu jadi sedikit kewalahan.
"Bunda, tolong infusan adek Bun. Pegangin" ujar Papa ketika mendapati infusan Jungkook tertarik kesana-kemari seiring tangan anak itu yang bergerak liar karena ingin menggapai Seokjin.
Sementara Seokjin yang baru saja membuka pintu kamar dan hendak keluar, tiba-tiba bertabrakan dengan seseorang yang hendak masuk.
"Astaga" seru Seokjin lirih, dengan wajah terkejut.
"Aduh! Loh Kak?" ujar Taehyung yang juga sama terkejutnya.
Bukan hanya karena tubuh dan dahinya berbenturan dengan sang Kakak, tapi lebih dari itu, Taehyung sangat terkejut melihat keberadaan Kakaknya di kamar rawat Jungkook.
Ada apa? Batin Taehyung.
Apa Kakaknya datang untuk melabrak Papa?
Apakah telah terjadi keributan diantara mereka?
Hah! Lucu sekali pikiran negatif Taehyung. Tidak tahu saja dia kalau sore itu Seokjin sudah melakukan banyak hal yang tak terduga untuk si bungsu Kookie.
Menyelamatkan si bungsu dari terjatuh ke lantai, membantu Kookie pipis, menyuapi hingga menina-bobokan Kookie kala anak itu menikmati minuman susu dalam botolnya.
"T-tae?" sapa Seokjin dengan canggungnya.
"Kakak Seokjiiin jangan pergiii!!!Hwaaah...."
Taehyung melongokkan kepala sejenak dari sela bahu Seokjin untuk melihat kedalam kamar dimana Jungkook menangis histeris memanggil nama si Kakak sulung.
Melihat hal tersebut, Seokjin jadi semakin canggung. Ingin dia ikut melihat kebelakang dimana Jungkook masih menangis memanggilnya. Tapi gengsi dan harga diri Seokjinlah yang melarang laki-laki itu untuk melakukannya.
Tanpa kata Seokjin mendorong tubuh Taehyung kesamping agar dia bisa lewat dan berlalu dengan langkah cepat dari sana membuat Taehyung semakin terpaku sambil memandangi punggung Kakaknya.
"Kak Taetae!!!!" teriakan kencang Jungkook seketika membuyarkan lamunan Taehyung. Laki-laki tampan itu pun melangkah cepat memasuki kamar.
"Kenapa?" tanya Taehyung seraya mengambil Jungkook dari gendongan Papa.
"Adek tadi ditemenin Seokjin disini sama Yoongi, Sekarang anaknya gak mau ditinggal" jelas Papa.
"Hah? Beneran Pa? Kak Seokjin nemenin adek?" tanya Taehyung dengan mata membesar.
"Iya, tanya aja Yoongi"
"Iya beneran, ceritanya panjang. Nanti aja Kakak ceritain, Kakak masih makan" jawab Yoongi yang sedari tadi duduk manis di sofa bersama Namjoon, asyik menikmati makan malam kari ayam buatan Bunda.
"Tapi Kakak gak berantem sama Papa kan?" selidik Taehyung yang kembali menatap Papanya.
"Enggaklah. Mana ada berantem" jawab Papa.
Taehyung pun menghela nafas lega ketika apa yang dia khawatirkan tidak terjadi. Kini tatapannya beralih kepada si bungsu dalam gendongannya yang masih terisak.
"Cie... Yang abis ditemenin Kak Seokjin..." goda Taehyung sambil memberikan usapan lembut di punggung Jungkook. "Ngapain aja tadi? Kakak diajakin main gak?"
KAMU SEDANG MEMBACA
SUNSET SKY
FanfictionMemiliki tiga kakak dengan rentang usia yang cukup jauh menjadi berkah tersendiri untuk hidup Kookie terutama jika itu menyangkut Kakak kedua dan Kakak ketiganya kecuali Kakak sulungnya yang bahkan tak pernah menatapnya.